Bab 24

21.4K 1.2K 15
                                    

"Zi, untung lo cepet dateng, mending lo liat dah meja lo!"

Kening Kezia berkerut samar saat mendengar ucapan tak jelas dari Sinta, Kezia terburu-buru masuk ke kelasnya. Di depan pintu, Kezia dapat melihat bagaimana kondisi mejanya. Berhubung anak kelas masih belum datang, jadi Kezia dapat melihat dengan leluasa kearah mejanya.

Kezia buru-buru mendekat. Banyak tempelan kertas di mejanya. Dari yang besar sampai yang kecil. Yang biasanya mejanya di hiasi dengan bunga Mawar dan susu full cream. Kini susu itu telah berceceran di lantai kelasnya. Beserta mawar merah yang kelopaknya kini telah berserakan di lantai dan meja Kezia. Ya ampun, siapakah orang yang tega melakukan ini pada meja Kezia? Kasihan sekali mejanya.

Kezia membaca kertas itu satu persatu.

Bicth!

Alay, murahan lo!

Cabut ke sekolah lama lo! Ngapain pindah ke sini?

Gak guna!

Sok kecentilan!

Ngaca sono lo!

Cantik juga enggak lo, jablay!

Dan masih banyak kata kasar lainnya.

Astaghfirullah, untung Kezia sabar.

"Sabar, Zi. Emang tuh ya, orang gila mana yang masih nge bully orang kayak gini! Ih, kesel gue!"

Kezia mengusap air matanya, lantas tersenyum sambil menatap Sinta.

"Mungkin mereka orang gila baru."

"Eh, ini meja lo kenapa?"

Kezia menoleh, ternyata Ayu dan Resa baru tiba.

"Kok meja lo gini, Zi?"

"Gak tau, gue dateng udah gini, Res."

"Yaudah, gue bantu beresin, keburu yang lain dateng. Nanti jadi heboh!"

Kezia mengangguk. Cewek itu mulai berjongkok dan mengambil kelopak Mawar yang tercampur dengan susu, setelah bersih, Ayu mengepelnya. Sementara Resa dan Sinta membersihkan mejanya.

Otak Kezia berfikir keras, benar kata Sinta, orang gila mana yang masih melakukan cara seperti ini untuk mem-bully? Kalau tidak suka ya bilang langsung, pengeceut sekali mereka!

Oh, Kezia tau. Pasti mereka iri dengan Kezia yang paling cantik manis imut lucu menggemaskan sejagad raya ini karena bisa dekat dengan anak-anak famous. Cailah cui, gitu doang iri!

Setelah selesai, Kezia mengucapkan terimakasih pada Sinta, Ayu dan Resa. Karena kalau tidak ada mereka, Kezia tidak tahu harus berbuat apa. Untung saja dia punya teman sekelas yang baik seperti mereka.

Oh iya, Kezia juga meminta mereka untuk jangan memberitahukan hal ini pada Dhea. Karena kalau Dhea tau. Mulut embernya itu bisa saja membeberkan semuanya. Apalagi membeberkan pada Reza dan teman-temannya. Bisa-bisa kacau.

Sebenarnya Kezia mencurigai seseorang. Yaitu Queen dan dua orang yang selalu mengikutinya. Yang Kezia tahu nama dua cewek itu adalah Manda dan Sheila. Kezia tak habis fikir, Kenapa Manda dan Sheila mau berteman dengan Queen si nenek lampir jelek, jahat, idup lagi! Mungki Manda dan Sheila tidak punya teman lain. Ah kasihan sekali mereka, masih mending Kezia!

Untung saja, Sinta, Ayu dan Resa sudah berjanji untuk tutup mulut. Jadi semuanya aman terkendali.

"Lah tumben pada rajin, pagi-pagi udah piket."

Sinta melirik sini Rion yang baru datang. "Emangnya elo! Gak pernah piket!"

"Emangnya lo siapa? Nyuruh gue piket, nyapu, ngepel! Mak gue aja gak pernah nyuruh gue dirumah. Masa lo yang statusnya bukan temen bisa nyuruh-nyuruh gue!"

Alando (Tahap Revisi)Where stories live. Discover now