Bab 9

26.5K 1.4K 9
                                    

Peluh bercucuran di dahinya tak dihiraukan oleh laki-laki blasteran Turki-Indonesia itu, kakinya terus bergerak lincah menuju ring lawan.

Daffa membayang-bayangi Al di depan. Dengan gesit Al melipir ke kanan lalu mengoper bola pada Reza. Reza menangkapnya dan menggiring bola, di depannya kini ada Ramdhan membayang-bayangi. Sementara Daffa kini berlari mengejar Al yang sedang menyamakan posisinya dengan Reza. Tepat saat Ramdhan ingin merebut bola, Reza sudah lebih dulu mengoper nya pada Al.

Dengan tangkas, Al menangkap bola dan menembak bola tepat di garis three point.

"Poin lagi untuk Al dan Reza." Kata Aji, yang bertugas sebagai wasit.

Tepuk tangan dan suara sorak-sorai mulai membahana saat lagi-lagi, dua pangeran sekolah berhasil mencetak point. Anggota cheerleaders yang sedang latihan pun ikut bersorak, meramaikan lapangan yang diisi oleh cewek-cewek alay karena ini hanya permainan biasa.

Al dan Reza yang berhasil mencetak point kini menari hula-hula di tengah lapangan.

"Ini curang! Lo berdua jago basket, sementara salah satu dari tim gue, jagonya futsal!" Keluh Ramdhan dengan sedikit menyindir.

"Lo nyindir gue?" Daffa bersuara.

"Eh, kata siapa? Barusan itu gue muji, bukan nyindir." katanya mengelak.

Al dan Reza tertawa mendengar perdebatan kecil dua cowok itu.

"Udah ah, capek! Lanjut besok."

Al, Reza dan Daffa berjalan kearah tribun bagian barat, sementara Ramdhan berlari kearah sebaliknya, menuju pacarnya Saskia, yang sejak tadi menonton dan kini tersenyum saat melihat Ramdhan menghampirinya.

"Maaf kalah."

Saskia tersenyum, lalu memberikan air mineral botol pada Ramdhan.

Sungguh pacar yang pengertian.

Oke, skip, bahas Ramdhan dan Saskianya.

Ketiga pangeran sekolah tadi berjalan kearah Dhea, Kezia dan Anna yang ternyata menonton. Senyum Dhea semakin lebar terlihat, gadis itu memberikan air mineral botol pada pacarnya.

Ternyata Dhea dan Saskia sama. Sungguh pacar yang pengertian.

Queen yang sedang memimpin latihan anggota cheerleaders-nya langsung meninggalkan barisan-dan membuat latihannya terhenti-saat melihat Al sedang berada di tribun. Dengan cepat cewek berusia 17 tahun itu mengambil minumnya dan diberikan pada Al.

Al memandang air minum itu dengan datar, lantas mengalihkan pandangannya kearah Anna.

"Minum gue, Na."

Kezia masih berkutat pada ponselnya.

Anna langsung melemparkan minuman isotonik itu pada Al. Dan Al meminumnya hingga setengah botol.

Daffa yang melihat air mineral milik Queen menganggur langsung merebutnya, dan meminumnya hingga habis tak tersisa.

Queen hendak memprotes, namun urung karena Daffa sudah lebih dulu mengeluarkan suaranya,

"Kebetulan gue gak bawa minum, Queen. By the way, makasih lho."

Queen mendengus, cewek itu kembali berjalan menuju para anggotanya yang kini bubar barisan.

"Gue hitung sampe tiga, lo semua udah harus baris!"

Para anggota cheerleaders yang tadi beristirahat langsung bergegas menuju barisan saat suara Queen terdengar menggelegar.

Alando (Tahap Revisi)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ