Bab 20: Sebuah Rencana.

4.8K 167 4
                                    

Yeay update lagi!!!! update kali ini gara gara aku nonton film Wonder. wkwk smelamat membaca. jangan lupa vote, share ke temen temen kalian dan komen!. ingat 1 komen sangat berarti untuk perbaikan cerita Different.

HAPPY READING!

________________________________________________________________________________

Sudah menjadi kebiasaan bagi Fathan untuk berdiam diri dan menatap pemandangan kota bandung dari atap sekolah sembari berpikir tentang hidupnya. Fathan beberapa kali menghela napasnya kasar.

Bagaimana caranya agar hubungannya dengan Melody segera membaik dan kehidupannya menjadi lebih baik? Dan yup, Fathan tidak memiliki jawaban untuk itu. Sudah berjam jam Fathan memikirkan itu.

Fathan merasa frustasi dengan keadaan ini. Dan sudah beberapa kali juga ia mencoba untuk menyerah, tetapi ia tidak ingin menyerah dengan begitu saja tanpa perjuangan.

Fathan merebahkan tubuhnya di lantai rooftop. Ia mencoba memejamkan matanya dan berusaha agar ia kembali tenang. Sesekali Fathan memijit keningnya. Ia berharap dengan memijit keningnya yang sedikit pening dan berharap kepalanya yang pening akan segera hilang.

"Kebiasaan lo kalo stress selalu ke atap."

Fathan membuka matanya dan ia melihat tubuh Arif yang sudah duduk tepat di sebelahnya. Entah mengapa Arif selalu tidak bisa membenci Fathan dan mencoba untuk membencinya.

Sudah tiga minggu berjalan semenjak hari itu. Hari yang tak terduga untuk siapapun. Fathan hanya diam, ia tidak bisa berbicara karna yang ia tau Arif masih marah padanya.

"Gue tau kok, kehidupan lo gak seindah kehidupan orang lain. Dan mungkin kehidupan keluarga lo gak seharmonis orang lain."

Fathan mencoba menyimak apa yang di katakana oleh Arif.

"Lo gak bisa maksa supaya kebahagiaan lo bakal ada di keluarga lo, tuhan udah siapin masing masing kebahagiaan untuk orang lain dan tuhan memberi kebahagiaan pada orang lain dengan cara yang berbeda beda." Ucap Arif dan mulai memandang Fathan yang sedang menunduk.

"mungkin kebahgiaan lo bukan di keluarga lo atau pun masa lalu lo. Mungkin kebahagiaan itu ada di Melody."

Fathan yang awalnya menunduk sekarang mulai memandang Arif setelah mendengar kata Melody.

"Maksud lo?" tanya Fathan

"Kebahagiaan lo ada di dalam diri Melody." Arif tersenyum.

Fathan menundukan kepalanya."awalnya, tapi sekarang gue hancurin itu dan itu gak bisa dibalikin lagi." Ucap Fathan.

"Kata siapa lo gak bisa balikin itu semua."

Fathan mendengar suara orang lain dari belakangnya. Dengan cepat Fathan pun menengok ke arah belakang. Ia mendapatkan Farel dan Azni yang sedang berdiri tepat di depan pintu rooftop.

Fathan tersenyum. "Naskah parents day ada ditangan gue." Ucap Azni sembari melipatkan kedua tangannya.

"Jadi mau lanjut atau nyerah?" tanya Arif seraya mengulurkan tangannya kehadapan Fathan.

Fathan tesenyum lebar. "Lanjut." Ucapnya dan membalas uluran tangan Arif.

"Let's get started." Ucap Arif bersemangat.

***

Kembali pada pelajaran matematika. Semua orang sedang mencatat tulisan yang ada dipapan tulis dengan damai.

"Nak, kalian parents day mau tampilin apa?" tanya Bu Dea sembari memperhatikan seluruh murid.

"Mungkin kabaret tapi pas nyanyi bakal secara live." Saran Azni.

Different.Where stories live. Discover now