Bab 12: Karna Lo, Gue Ngebuka Hati.

5.2K 194 16
                                    


"Mel kenapa lo diluar? Bukannya sekarang lagi sosiologi?"

Melody mengalihkan pandangannya. Ia tidak mau melihat wajah lelaki ini. "Bukan urusan lo."

"Jutek banget, nanti cantiknya ilang." Goda Dirga.

"Ekhem." Deham Fathan yang tiba tiba sudah di depan pintu dan memerhatikan keduanya.

Sontak Melody menengok ke arah Fathan sembari menatapnya tajam. "Ngapain lo diem di depan pintu? Mau ngejek gue lo?"

Fathan hanya tersenyum sinis. "Gue mau ke toilet." Ucapnya lalu pergi entah kemana.

Kini Melody kembali berdua dengan Dirga yang berada di hadapannya. Melody menghela napasnya. 'Kutu kupret napa masih diem disini sih?!' Batin Melody menggerutu.

"Mel gue mau ngomong sama lo." Dirga memecahkan keheningan mereka.

Melody menatap Dirga remeh. "Ucapan lo bullshit semua Dir, gue tau itu." Ucap Melody dan langsung meninggalkan Dirga yang membeku mendengar perkataan Melody.

Ia tidak pernah melihat Melody sinis padanya. Sepertinya ia mendapatkan sebuah karma dari masa lalunya.

"Kak Dirga!" Teriak Melody seraya berlari mendekati Dirga.

Dirga hanya diam, bahkan yang biasanya tersenyum pada Melody setiap ia memanggilnya kini senyuman itu tiada.

Melody yang pada awalnya tersenyum bahagia kini senyuman itu luntur begitu saja. "Kak Dirga kenapa?" Tanya Melody.

Bahkan Dirga tidak menjawab pertanyaan Melody. Ia hanya diam seraya menatap dingin Melody.

Melody menjadi takut karna sikap dingin Dirga yang tidak biasa ini. "Melody buat salah ke kakak ya?"

Dirga hanya menghembuskan napasnya dan pergi meninggalkan Melody. Melody tidak percaya ini. Dirga mencampakannya seperti mereka tidak pernah dekat. Melody mencoba menahan air matanya, tetapi itu sangat sulit. Hingga akhirnya Dirga tidak pernah kembali. Dirga bagaikan di telan bumi dan menghilang begitu saja. Setelah beberapa minggu Melody baru mengetahui bahwa Dirga pindah dan mencoba melanjutkan sekolahnya di Amerika.

Bagaimana bisa hal itu terjadi secara tiba tiba? Bahkan Dirga tidak pernah mengatakan dirinya akan pergi ke Amerika. Dirga pergi tanpa perpisahan seperti ayahnya. Tanpa pamit dan mengilang bagaikan di telan bumi.

Melody sangat berterimakasih pada Dirga atas luka yang pernah ia lakukan padanya. Luka ini pembelajaran baginya. Dan tentu saja ini membuatnya teringat pada masa lalunya kembali.

***

Alunan irama gitar memenuhi ruang latihan band disekolah. Alunan yang membuat siapa saja merasakan apa yang dirasakan seseorang yang sedang memainkan alunan gitar ini. Melody yang sedang berjalan melewati ruang latihan bandnya itu sempat berhenti.

Suara berat mengalun di pendengarannya. Suara itu penuh dengan penghayatan disetiap kata kata yang keluar di setiap ucapannya.

"You with the sad eyes"

"Don't be discouraged, oh I realize"

"It's hard to take courage"

"In a world full of people"

"You can lose sight of it all"

"The darkness inside you"

"Can make you feel so small"

Different.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang