Bab 6: Rahasia Yang Mulai Terbongkar.

6.3K 225 9
                                    

"MEL! AYOLAH MAIN SAMA GUE." Saura melingking itu menggema tepat ditelinga Melody.

Saat ini kupingnya sangat sakit akibat suara Azni disebrang sana.

"Ni, gue gak budeg! Lo tau kan lo teriak nih hp pas di lubang telinga gue."

"Habisnya lo nyebelin. Kemarin janji tapi ingkar."

Melody tak tega bila sudah mendengar suara memelas Azni.

"Gue baru pulang Azni ku sayang, nanti deh jam 7 atau jam 8 lagian besok kelas dua belas to kan."

"Yaudah, janji ya! Awas ingkar lagi gue gaplok lo."

Azni pun memutuskan sambungan telfonnya. Melody menghela napasnya kasar. Ingin sekali dirinya beristirahat dirumah saat ini. Badannya sedang tidak vit dan terlalu banyak aktivitas yang membuat Melody kekurangan jam tidurnya.

'Mending tidur dulu deh masih jam 4'

Melody pun akhirnya bisa membaringkan tubuhnya di atas tempat tidurnya. Tempat paling nyaman dan paling tentram bagi Melody. Melody pun menutup matanya dan mencoba untuk tidur. Dirinya berharap dia tidak muncul kembali pada mimpinya.

***

"Than lo minum banyak banget."

"Than, hello? Masih sadar kah?"

Fathan tidak kuat menahan rasa pusingnya. Sepertinya dirinya sudah terlalu banyak minum di bar ini.

Sejak sore Farel mengajak Fathan dan Arif ke sebuah club di daerah Braga, Bandung. Sejak awal Arif sudah melarang Fathan dan Farel untuk kesana, tetapi seperti biasanya Farel tetap memihak kepada yang batil begitu pula dengan Fathan.

Arif mengalah dan akhirnya dia ikut bersama sahabatnya itu dan terpaksa dirinya haru mengganti celananya dan memakai jaket untuk menutupi baju seragamnya. Arif hanya punya satu alasan mengapa dirinya ikut ke daerah yang mungki di luar zona amannya. Karna bila dia tidak ikut dirinya harus pulang sendiri dan tak ada yang megantarkannya ke rumah selain Farel, jadi mau tidak mau dirinya harus ikut ke club itu.

Selama 3 jam lebih mereka didalam club itu Farel menggoda wanita wanita yang ada disana sedangkan Fathan asik meminum minumannya dan Arif? Oh ayolah kalian pasti sudah tau apa yang dilakukan Arif selama 3 jam. Ya, Arif hanya berdiam diri dan berdoa kepada tuhan agar dirinya diampuni karna telah masuk tempat yang tak lazim bagi agama dikarenan paksaan dari teman temannya.

"Rel, lo tanggung jawab tuh."

"Iya bawel, bantuin gue bawa si Fathan ke mobil cepet."

Keadaan Fathan saat ini benar benar parah. Fathan sudah mabuk berat karna telah menghabiskan beberapa botol beer yang tidak bisa di katakan sedikit. Dengan sekuat tenaga Farel dan Arif pun membawa Fathan keluar dari club dan membawanya pulang.

Setelah sampai di dalam mobil dan semua sudah berada di dalam mobil Farel pun melajukan mobilnya.

"Gara gara lo kan si Fathan jadi mabok, gue gak tanggung jawab kalo pas sampe rumah si Fathan ada bokap nyokapnya."

"Gue tau jadwal bokap nyokapnya pulang, hari ini mereka lagi pergi jadi aman."

"Sumpah ya Rel gue gak ngerti lagi sama kelakuan random lo, dan anehnya lagi gue masih mau temenan sama lo."

Farel terkekeh."Karna gue ganteng jadi lo masi mau temenan sama gue."

"Shil, Ashila.... lo dimana sekarang? Gue kangen lo."

Tepat saat lampu merah Fathan mengucapkan itu. Arif dan Farel pun mendadak diam. Ashila? Siapa itu? Mengapa Fathan tak pernah berbicara tentang seseorang yang bernama Ashila.

Different.Where stories live. Discover now