Bab 15: Mulai Berjuang Mendapatkanmu.

5.2K 155 6
                                    

           

Hai balik lagi sama cerita gaje ini hehehe. semoga bab ini bikin gereget dan soo yaaa gak usah banyak basa basi lagi jangan lupa vote dan share ke temen temen kalian dan oh iya! ada giveaway kalo udah 10k readers!! ditunggu ya!!!!

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sejak pagi Melody hanya memandang bangku kosong di belakangnya. Rasanya sepi sekali tidak ada kehadiran seorang pria yang paling ia benci. Mungkin mulai saat ini kata benci di gantikan dengan kata cinta lebih tepatnya.

Sejak tiga hari yang lalu Fathan tidak masuk sekolah, tidak ada keterangan apapun. Bahkan Arif dan Farel saja tidak tau Fathan kemana. Melody menghela napas berat, sejak Fathan tidak masuk ia jadi tidak fokus pada pelajaran.

Ia merindukan Fathan. Selama ini ia salah telah membenci Fathan.benar apa kata Azni dulu.

"Tiati, lo bilang lo benci Fathan entar malah jatuh cinta sama dia lagi."

Melody kembali memfokuskan dirinya pada guru walaupun itu sebuah hal yang mustahil karna keadaan moodnya sekarang sedang tidak baik. 'Lo dimana Than? Gue khawatir.' Batin Melody.

***

Asap mengebul akibat hembusan vape seorang Fathan. Tiga hari telah berlalu dan selama tiga hari kerjaannya hanya pergi berkeliling liling bandung tanpa tujuan.

Fathan malas untuk masuk sekolah dengan keadaan seperti ini. Fathan sedari tadi fokus dengan vapenya. Hanya dengan cara ini Fathan bisa melupakan masalahnya. Terdengarnya itu sangat biasa bukan? Tiba tiba ponselnya bergetar.

Farel: Nanti sepulang sekolah gue kerumah lo.

Farel: Jangan sampe lo gak ada dirumah!

Fathan menghela napasnya dan melirik jam yang tertera pada pnselnya. 13.10. sebentar lagi waktunya jam pulang sekolah. Mau tidak mau Fathan pulang kerumahnya. Fathan pun bergegas memakai jaketnya dan menuju parkiran.

***

"Than lo beneran gebet si Melody?"

Fathan yang sedang fokus pada ponselnya kini menengok ke arah Farel. "Kalo iya kenapa?"

Farel hanya terkekeh. "Gak mau berjuang Than?"

"Bukannya mau berjuang Rel, gue bingung harus gimana, lo tau kan gue sama Melody selalu berantem."

"Lo tau kagak? Melody mulai ngeliatin kalo dia suka sama lo."

Fathan yang tadi bersandar pada tembok kini duduk dengan tegap. "Tau dari mana lo?"

"Semenjak tiga hari yang lalu, gue perhatiin dia selalu nengok ke arah kursi lo."

"Terus?"

"Dia yang biasanya sedikit rajin sekarang malah gak fokus sama guru, dia selalu mandangin kursi lo."

"Terus sekarang gue harus gimana?"

"Ya elu berjuang lah buat ngebuktiin itu bener apa enggak, jangan cemburuan."

Fathan kini mulai menemui titik terangnya agar bisa mendapatkan Melody. Setidaknya Melody bisa menggantikan Ashila dan bisa mewarnai haru harinya kembali seperti dahulu saat Ashila masih ada.

"Sekarang lo ganti baju terus gue temenin beli boneka buat Melody."

Fathan dengan cepat mengganti pakaiannya tapi yang tidak ia pikirkan adalah apa yang akan membuat Melody suka.

"Tapi emang lo tau Melody suka apa?" Tanya Fathan setelah selesai mengganti pakaiannya.

"Boneka kelinci, gue Tau dari Azni." Jawab Farel dengan santai.

Different.Where stories live. Discover now