Bab 19: Memulai Kembali.

4.6K 174 2
                                    

Update tercepat lol.  dibantu editor :v jadi wajar kalo ada beberapa part yang beda cara tata bahasanya karna kita berbeda bagaikan bumi dan langit. udah baca aja. Aku jadi banyak bacot. jangan lupa vote komen sama share ke temen-temen kalian :^)))). HAPPY READING!!!! 

________________________________________________________________________________

"Arif, coba ke depan kerjakan soal nomor 2."

Suasana kelas begitu hening di saat jam pelajaran matematika. Entah ada yang tidur, melamun, mengobrol dengan cara berbisik dan sebagainya.

Hari ini keadaan Melody masih berdiam diri. Sedangkan Azni tidur dengan nyenyaknya. Jangan pernah tanyakan apa kegiatan Fathan dan Farel saat jam pelajaran berlangsung, karna kalian sudah mengetahuinya.

"Farel! Fathan! Kalian jangan ngobrol terus, perhatikan ke depan." Ucap Bu Dea mencoba menegur Fathan dan Farel karna suaranya yang bising.

"Baik bu."

Farel dan Fathan pun segera mengeluarkan buku mereka masing masing dan menaruhnya di atas meja. Yup, mereka hanya sebatas menaruhnya saja dan kembali mengobrol.

Azni yang sedang tertidurpun merasa tertanggu oleh Fathan dan Farel yang sedang mengobrol dengan keras.

"BERISIK!" teriak Azni dengan nada emosi.

Seketika Farel dan Fathan pun diam. Mereka tidak mau macam-macam dengan Azni bila nada bicaranya seperti ini.

"Sudah sudah, semuanya nulis." Ucap Bu Dea.

Fathan bukannya menulis malah asik memainkan pulpennya bosan. Fathan melihat Farel yang mulai menulis apa yang ada di papan tulis. "Rel." Panggil Fathan.

"Apa?" Balasnya tanpa mengalihkan perhatiannya pada papan tulis.

"Gue bingung."

"Bingung kenapa?"

"Gimana caranya ngebuktiin gue gak bersalah, ya seenggaknya gue bisa baikan sama Melody." Fathan menompangkan dagunya pada meja.

Farel kini mulai menatap Fathan. Farel kini baru menyadari bahwa selama seminggu ini Fathan seperti orang yang patah hati. "Gue yakin ada waktu yang tepat. Kalo ada, gue bakal bantu lo." Ucap Farel seraya tersenyum.

"Lo nyalin yang di papan tulis noh, entar kena marah Bu Dea."

Fathan dengan malas mulai mencatat yang ada di papan tulis. Di sisi lain Arif sedari tadi memperhatikan Fathan dan Farel.

'Gue yakin Melody gampang maafin lo, karna Melody juga suka sama lo Than.' Batin Arif sangat yakin akan hal itu. Ya mungkin Arif masih tidak bisa memaafkan Fathan entah karna apapun itu. Tugasnya di sini dan saat ini adalah menjaga Melody dari kejauhan sebagai 'kakak'

***

Saat ini Azni masih awkward dengan Melody. Ia ingin sekali memberikan gitar ini hari ini juga. Dengan guup Azni mencoba memanggil Melody.

Azni mencolek Melody beberapa kali. "Mel."

Melody kini meloneh kearah Azni. "Kita belum ujian seni kan? Kata Bu Gita hari ini kita harus tampil." Ucap Azni.

Melody menganggukan kepalanya. "Tapi gue gak ada gitar." Jawab Melody.

Azni lega kini Melody mau berbicara dengannya. Dengan senyum yang merekah Azni menarik Melody ke luar kelas. Di luar kelas masih banyak anak anak yang berkeliaran karna jam istirahat.

Azni membawa Melody ke lokernya. Melody sempat kebingungan karna tiba tiba Azni membawanya menuju lokernya. Sesampainya di loker Azni dengan terburu-buru, Azni mengeluarkan gitar yang akan ia akan berikan kepada Melody.

Different.Where stories live. Discover now