Bab 2: Aku Harap Kebahagiaan Itu Muncul Kembali.

9.4K 307 2
                                    




"Oke anak anak ada yang tau sejarah itu apa?"

Melody pun mengangkat tangannya.

"Paling caper."

Melody mendengar hal itu pun menurunkan tangannya kembali dan melihat ke arah Fathan yang sedang melipat tangannya di dada sembari menatapnya.

"Mau lo apaan sih?" Ucap Melody emosi.

"Mel udah." Azni –sahabat Melody- mencoba untuk meredamkan emosi Melody.

"Fathan, kamu jangan buat orang emosi, itu gak baik tau."

Melody bersyukur Bu Wiwi –Guru Sejarah- membelanya.

"Sudah semuanya kita kembali ke materi lagi."

"Than, kasian si Melody lo bully terus tau."

"Diem lo gendut!"

"Kampret gue dibilang gendut lagi."

"FATHAN! ARIF! PERHATIKAN IBU DIDEPAN!"

"Iya bu."

***

"Mel jalan jalan yuk udah lama gak jalan jalan berdua nih." Azni mulai merajuk Melody agar bisa menemaninya jalan jalan.

Melody menggaruk tengkuknya tidak gatal."Aduh sorry minggu depan gue ada festival Ni, gue harus latihan."

Azni mulai menekuk wajahnya. "Dydy jaat ama dedek." Azni mulai memalingkan wajahnya dan melipat tangannya di dada.

Melody terkekeh meluhat kelakuan keanak anakan Azni. "Besok,janji deh." Ucap Melody menunjukan cegiran khasnya.

Azni menghela napas berat. "Iya deh, tapi janji ya besok!"

"SIAP IBU NEGARA!" Ucap Melody.

"Yaudah sana, Ariq nungguin lo."

Melody mengincarkan pandangannya ke arah pintu kelas dan benar saja Ariq telah menunggunya. "Gue duluan ya." Melody pun melangkah mendekati Ariq.

"Nungguin lama?" Tanya Melody.

"Gue baru datang juga." Jawab Ariq.

"Latihan dimana?" Melody dan Ariq pun melangkah ke arah parkiran sekolah.

"Katanya di tempat biasa."

Melody hanya menganggukan kelapanya mengiyakan jawaban Ariq.

***

"Diem aje lo Than, Kebelet boker lo?" Ucap Farel

Fathan hanya diam saja tak menjawab pertanyaan Farel. Entah apa yang sedang di pikirkan Fathan saat ini. Arif dan Farel mulai kebingungan dengan sikap Fathan yang super diam ini.

"FATHAN LO DENGER GUE KAGAK SIH?!" Teriak Farel tepat dikuping Fathan.

Fathan sontak menutup telinganya, kuping Fathan rasanya akan mengeluarkan darah dari kedua lubang telinganya karna mendengar jeritan Farel.

"GOBLOK GUE GAK BONGE." Fathan pun membalasnya dengan berteriak tepat di kuping Farel.

"Udah weh! Malu sama tetangga gue elah." Ucap Arif seraya memukul kedua sahabatnya itu.

"Eh, gue ada ide buat bersenang senang." Ucap Fathan seraya menegakan punggungnya.

"Ide apaan?" Tutur Farel dan Arif bersamaan.

"Ah, gak jadi deh kurang greget ide gue." Fathan kembali melemaskan punggungnya kembali.

Arif dan Farel pun mengikuti gerakan yang Fathan lakukan yaitu melemaskan punggung mereka.

Different.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang