Bab 17: Mulai Menjauh.

4.5K 189 0
                                    

gak banyak bacot! udah baca aja plus vote, komen dan share ke temen temen!!!

________________________________________________________________________________

Fathan terduduk. Ia frustasi, kejadian seperti ini selalu terulang. Fathan menekuk lututnya dan menenggelamkan kepalanya dan larut dalam kesedihannya.

"Ini baru awal." Ucap seseorang dari belakang Fathan.

Fathan mengangkat kepalanya dan menengok ke sumber suara. Dirga. Laki laki itu kini menyilangkan tangannya di dada seraya menyandarkan tubuhnya ke tembok.

Fathan menatap tajam Dirga. "Maksud lo apa?"

Dirga mendengus meremehkan. "Gue yang hancurin gitar Melody dengan embel embel nama 'Fathan'"

Fathan langsung berdiri dan mendekati Dirga. "Mau lo apa?!" Fathan menahan semua rasa jengkelnya pada makhluk yang satu ini.

"Mau gue? Lo hancur dan Melody, balik ke pelukan gue." Dirga menyeringai lalu meninggalkan Fathan.

Fathan semakin frustasi. Mau bagai manapun ia harus melindungi Melody dan kali ini, ia tidak ingin cintanya pergi begitu saja.

***

Sudah seminggu lama Melody tidak berkomunikasi dengan orang lain. Bahkan Azni yang notabenya sahabat pun tidak ia menyahutnya.

Fathan sedih melihat Melody yang seperti ini, tanpa sadar tangan Fathan mengepal sangat kuat. Farel yang melihat Fathan mengepalkan tanganya pun menepuk pundaknya.

"Tenang aja semua bakal balik kaya dulu." Ucap Farel mencoba meyakinkan Fathan.

Perlahan lahan kepalan Fathan pun melepas kepalannya. Fathan bersyukur Farel masih setia dengannya. Jika kalian bertanya kemana Arif, semenjak seminggu yang lalu Arif mulai menjauhi Fathan dan Farel. Arif masih kesal dengan kejadian lalu.

"Dari pada lo galau kek gini mending istirahat lo ikut gue ke belakang sekolah."

Fathan mengerutkan keningnya kebingungan. "Ngapain?"

"Gue bawa ini." Farel mengeluarkan satu botol sedang tinta.

"Di belakang sekolah ada toren." Lanjutnya.

Fathan langsung tersenyum. "Oke!" ucapnya sambil mengacungkan jempolnya.

***

"Lo duluan yang masukin." Ucap Fathan sembari celingak-celinguk memastikan semua aman.

Farel pun memasukan cairan tinta ke toren sekolah. "Giliran lo." Farel memberikan botol tinta kepada Fathan.

Fathan pun mengambilnya dan mencoba menaiki tangga untuk memasukan cairan tinta tersebut. Sebelum Fathan menuangkan tinta ke dalam toren ternyata satpam sekolah yang sedang patrol melihatnya dan meneriakinya.

"Heh, nanaonan maraneh! (Lagi pada ngapain kalian?)" teriak satpam.

Fathan menoleh ke sumber suara dan ia melihat sang satpam sudah berlari kearahnya. Fathan menelan ludahnya dengan susah payah.

Dengan cepat Fathan turun dan mencoba berlari menghindari sang satpam namun dewi fortuna tidak berpihak kepadanya karna Fathan tersandung dan terjatuh.

Fathan pun tertangkap oleh satpam. Sang satpam menarik kerah Fathan agar berdiri dan mengikutinya. Fathan pasrah dengan keadaannya saat ini dan ia baru sadar bahwa Farel tidak tertangkap dan sialnya barangkuti saat ini dipegang olehnya.

Sang satpam pun menyeretnya ke ruang bk. Sesampainya di ruang bk sang satpam pun mengetuk pintu dan membukanya. "Assalamualaikum bu, saya bawa satu anak yang bikin air satu sekolah hitam."

Different.Where stories live. Discover now