Bab 4: Lo Itu Gak Bisa Di Tebak Dan Misterius.

6.8K 266 8
                                    




       

"Mel tadi lo ker-"

"Liat Fathan?"

"Eh? Tumben lo nyari Fathan, gue gak tau cuman ketemu sama si Farel."

"dimana?"

"Di deket gerbang masuk mereka sekarang."

"Thanks."

Melody pun segara berlalari menuju gerbang masuk. Setelah sampai, Melody melihat sekitar mencari Fathan.
"Lo dimana sih?" Gumam Melody seraya mencari sosok Fathan.

"Nyari siapa?"

Suara dingin itu. Melody cepat cepat membalikan badannya dan mendapati Fathan tepat dibelakangnya.

"Lo tadi kena-" Belum selesai  Melody berbicara Fathan sudah memotongnya.

"Penampilan lo keren." Ucap Fathan.

Melody terdiam.'kenapa lo natap gue seolah olah berharap dan tatapan lo itu kaya ayah gue Than.'

"Ah, makasih."

Kini suasana menjadi canggung. Melody bingung dengan apa yang terjadi hari ini. Baru tadi Fathan menatapnya hangat dan penuh harapan, kini tatapannya kembali dingin.

"Than tadi di panggil Farel tuh." Ucap Karin-teman sekelas Melody dan Fathan-

"Oke gue kesana." Fathan pun berlalu.

"Hei, penampilan lo bagus banget Mel." Puji Karin.

"Thanks" Jawab Melody.

Karin tersenyum."Mel lo janji kan sama satu kelas kalo lo juara lo harus traktir satu kelas, lo gak lupa kan?"

"Pasti dong! Makasih kalian udah support gue terus dari kelas sepuluh sampe sekarang."

"Kita selalu ada buat lo."

Melody tersenyum. Dirinya beruntung sekali memiliki teman yang selalu mensupportnya setiap saat.

***

Hiruk pikuk semakin ramai. Semakin malam semakin ramai, orang yang mendatangi festival musik ini. Dan saat ini adalah penghujung acara perlombaan musik.

"Oke, sekarang saatnya pengumuman. Kira kira siapa ya yang juara?"

"Gue yakin itu lo Mel." Ucap Azni seraya menggengggam erat tangan Melody.

Melody tersenyum."Semoga Ni."

"Juara ketiga diraih oleh The Flaux! Silahkan perwakilannya naik ke atas panggung."

Melody sudah mulai kehilangan harapannya. Eric tiba tiba menepuk pundak Melody seraya tersenyum."Kalo gak menang juga gapapa." Eric mencoba meyakinkan Melody.

"Oke kita lanjutkan, juara kedua diraih oleh Titanium! Perwakilannya silahkan ke atas panggung."

Melody semakin tidak punya harapan lagi. Dia berpikir tidak mungkin dirinya juara pertama. Banyak sekali penampilan band lain yang lebih baik dari bandnya.

"Kalo kalian gak juara pun kakak bangga sama kalian." Hibur Andreas kepada adik adiknya.

"Baiklah, ini juara terakhir. Juara pertama untuk Festival Musik Bandung diraih oleh...."

Semua orang pun berharap bandnya menjadi juara satu. Melody sudah tidak ingin mendengar perkataan MC itu. Dirinya takut kecewa setelah berharap lebih.

"Selamat untuk..... SEVENNIGHT! Silahkan perwakilannya naik ke atas panggung."

Melody tidak percaya ini. Bandnya menang di ajang bergengsi seperti ini. Dari jauh Fathan tersenyum melihat Melody berhasil. Entah kenapa perasaan Fathan yang telah terkubur kini kembali merasuki hatinya. Ya, dia akui kini dirinya mulai mencintai Melody kembali.

Different.Where stories live. Discover now