Halaman 47 : Hai Nona, Kita Bertemu Kembali

Start from the beginning
                                    

"Kamu tahu, alasan mengapa aku melakukan semua hal ini?" Vale menggeleng, menyembunyikan wajahnya di pundak lebar itu. "Karena aku mencintaimu."

Mata Vale membulat sempurna. Jupiter segera melepaskan pelukannya dan menangkup wajah Vale. "Kamu tidak perlu menjawabnya sekarang. Aku hanya ingin kamu tahu perasaanku ini. Memang terkesan aneh, tapi aku juga lelaki normal yang ingin mencintai dan dicintai."

"Maaf."

Jupiter terkekeh getir. "Mungkin ucapanku membuatmu bingung ya? Sudah, lupakan saja. Yang paling terpenting keadaanmu baik-baik saja."

"Te-terimakasih."

✺✺✺

BUGH!

"SIALAN KAU!!!"

BUGH!

"DULU AKU SANGAT MEMPERCAYAIMU!!!"

BUGH!

"BAN*SAT!"

Sea berlimbung jatuh ke lantai, wajahnya penuh dengan luka memar dan darah mengalir disudut bibirnya. Tetapi Sea hanya diam tanpa ingin membalas.

"Sudah puas kau memukulku, Marcel?" Sea mencoba berdiri walau tertatih.

"Belum, anggap saja pukulan itu adalah peringatan kedua untukmu. Dan aku akan membunuhmu dalam satu pukulan jika kau menyakiti Vale untuk yang ketiga kalinya. Camkan itu!" Gertakan Marcel malah dibalas kekehan Sea.

"Kau sudah berani melawan seorang Pangeran ya? Mana hormatmu kepad a junjunganmu, huh?"

Marcel berbalik menghampiri Sea lalu mengangkat kerah kemeja Sea.

"Aku menjunjung tinggi seorang Neptune, bukan untuk Pangeran bodoh seperti mu. Ingatlah, ini daratan dan disini kau bukan siapa-siapa."

Marcel melepaskan kerah kemeja Sea dengan kasar. Ia pikir, bertengkar dengan Sea pun tidak akan menyelesaikan masalah. Keberadaan Vale juga belum diketahui dan pergi bersama seseorang. Seseorang?

"Katakan padaku, Vale pergi dengan siapa?!"

Sea yang sedang membersihkan luka, menoleh sejenak. "Bersama Dosennya. Biasanya Vale memanggilnya Profesor."

Dosen? Profesor? Sialan, Marcel kalah cepat. "Bersiaplah, kita akan menyusul Vale, Vale dalam bahaya. Aku akan mendatanginya atau tidak sama sekali."

Sea sama sekali tidak mengerti apa yang dimaksud Marcel, tapi satu alasan yang Sea tau bahwa Marcel mengkhawatirkan Vale sama seperti dirinya.

Mereka langsung berlari menuju garasi dan mengendarai mobil dengan kecepatan penuh.

'Vale kumohon, jangan mempercayai dia...' Gumam Marcel dalam hati.

✺✺✺

<Vale Pov>

Ditengah perjalanan menuju Restoran Jepang, Jupiter memakaikan kain penutup mata padaku. Dia bilang akan memberikan kejutan jika sudah sampai. Dan aku mengiyakan saja, toh dia sudah baik padaku.

Jupiter juga bilang, selama diperjalanan aku tidak boleh membuka penutup matanya hanya dirinya yang boleh membukanya. Lagi-lagi aku mengangguk saja tanpa membantah.

Setelah mobil berhenti, Jupiter menggandeng tanganku, menuntunku entah kemana. Yang jelas aku hanya melihat kegelapan.

"Apakah kita sudah sampai?" Tanyaku penasaran.

Prince Of Sea [REVISI]Where stories live. Discover now