37. Danger (2)

1.6K 208 7
                                    

Sehun dan Irene pun kembali berjalan seolah-olah mereka tidak melihat Jongin yang sekarang mengikuti mereka dari jarak yang cukup jauh. Jongin terus mengamati mereka berdua dalam diam. Di sekitar sini sangat sepi, tidak ada satu pun orang di dekatnya.

"Kenapa kau tidak bilang padaku dari awal? Kalau kau sengaja mengajakku pergi seperti ini," ucap Sehun agak kesal. Bagaimanapun juga ini adalah cara yang berbahaya untuk menangkap Jongin.

"Karena kalau aku bilang, saat itu aku yakin kalau Jongin ada di sekitar kita."

Sehun menghela napas, genggaman tangan Irene sangat erat mengenggam tangannya. Sehun yakin kalau Irene sangat takut malam ini. Raut wajah gadis itu begitu tegang, Sehun menarik pinggang Irene agar berdekatan dengan pria itu.

"Apa kau yakin ini akan berhasil?" tanya Sehun agak ragu.

"Aku yakin."

"Aku akan melindungimu, bagaimanapun caranya."

Irene tersenyum. "Aku percaya padamu."

"Kim Jongin, aku pastikan pria itu akan di penjara."

"Polisi sedang menunggu kita di depan," ucap Irene lalu menghentikan langkah kakinya. Sehun berbalik menghadap Irene, tangannya masih menggenggam erat tangan Irene.

"Kita lakukan ini di sini."

Sehun mengernyitkan dahinya "Melakukan ap—"

Dengan cepat kedua tangannya menangkup wajah Sehun. Gadis itu langsung mencium bibir Sehun dengan lembut. Sehun membalaskan ciuman itu dan menarik pinggang Irene agar berdekatan dengannya. Irene mengalungkan tangannya pada leher Sehun. Tindakan yang cukup gila dan berhasil membuat Jongin marah, itu yang dipikiran Irene saat ini.

Ciuman yang cukup lama hingga akhirnya Sehun mendengar suara langkah kaki yang berlari kearahnya. Dengan cepat Irene melepaskan ciuman itu.

"Kim Jongin!" panggil Irene dengan kencang. "Apa kau ada di sana?"

Sehun membulatkan matanya ketika melihat Jongin yang berdiri hanya beberapa langkah saja dihadapannya. Dengan cepat Sehun melindungi Irene dengan berdiri di depannya. Namun, gadis itu menyingkirkan tubuh Sehun yang berusaha melindunginya.

"Kumohon berhenti menggangguku Kim Jongin!" desis Irene dengan mata yang berlinang.

Jongin yang memakai pakaian serba hitam itu pun tertawa lepas mendengar ucapan Irene. "Apa-apaan? Kau sudah tahu kalau aku mengikutimu daritadi?"

Sehun menatap tajam Jongin. "Berengsek! Seharusnya aku membunuhmu sejak itu."

Jongin menoleh ke arah Sehun lalu menyeringai. "Kau yang harusnya mati bedebah. Kau tidak pantas mendapatkan Irene."

"Kau kira kau pantas mendapatkan Irene? Kau hanya seekor anjing yang selalu mengonggong untuk meminta makan. Hanya sampah yang tidak tahu tempatnya."

"Apa?"

Rahang Jongin mengeras, tangannya mengepal. Matanya menusuk pada netra Sehun ketika Sehun berbicara padanya seperti itu. Dia merasa terpancing dengan ucapannya. "Kau mau mati sepertinya? Baiklah aku akan membunuhmu sekar—"

"Cukup! Jongin!" Irene berteriak, lagi-lagi berhasil membuat Jongin tidak melakukan hal itu. Dia menoleh ke arah Irene, lalu tersenyum.

"Melihatmu seperti ini, aku sangat sakit hati nona Irene. Aku begitu mencintaimu."

Irene terdiam, air matanya mengalir begitu deras. "Cinta? Cinta macam apa itu? Hingga kau menculikku dan membunuh orang yang tidak bersalah."

Jongin menghela napas lalu mengambil pisau lipatnya. Dengan cepat Sehun melindungi Irene.

Bad LiarHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin