27. Take me away

1.7K 217 3
                                    

Sehun tidak percaya apa yang dilihat netranya sekarang. Beberapa kertas lembar kini telah di pegangnya. Namun, yang lebih menarik dari perhatian Sehun adalah ketika melihat riwayat dokter tentang kebutaan Irene. Matanya yang tidak normal itu rusak karena sebuah cairan racun yang pastinya sengaja di teteskan di mata Irene.

Dada Sehun terasa gering sekarang, air mukanya mengeras lalu ia mengepalkan tangannya. Amarahnya kian meluap. Marah pada siapa pun yang sengaja melakukan ini pada kekasihnya.

Selain riwayat dokter ada juga beberapa bukti keterangan yaitu penggelapan dana Park Bogum dari perusahaannya PGM Group .

Namun, Sehun tidak peduli tentang itu. Yang membuat Sehun marah adalah kenyataan kalau Irene buta bukan karena kecelakaan. Sehun tahu, siapa yang berani melakukan itu pada Irene. Pria itu mengetahuinya, sudah jelas lagi kalau itu adalah perbuatan Tiffany.

"Sebenarnya apa yang terjadi?" Chanyeol masih tidak mengerti apa akar dari permasalahannya.
Sehun masih terpaku dan tidak menjelaskan apa pun pada pria jangkung itu.

"Aku akan membawa ini." Bukannya menjelaskan pada Chanyeol, Sehun langsung pergi meninggalkan pria itu dengan cepat.

"Hei!! Kau mau ke mana!" Chanyeol jengkel, dengan secepat kilat Sehun pergi.

=======

Sudah 5 hari sejak Irene di kurung di rumahnya dan sekarang dia di kunci di kamarnya.

Irene terus mendobrak pintu kamarnya. Memutarkan knop pintu, terus berusaha agar pintu itu terbuka.

"Tolong izinkan aku pergi sekarang!"

Dia terus berdengking, memukul pintunya hingga menendang pintu itu berharap pintu itu akan roboh karena ulahnya.

Irene di kunci di kamar karena tadi berusaha untuk melarikan diri. Irene harus bertemu dengan Sehun, pria itu pasti melihat seseorang yang keluar dari rumahnya malam itu.

"Aku akan keluar bersama bibi. Tolong! Lepaskan aku."

Dia menghela napas, frustasi karena percuma saja. Irene tetap tidak akan bisa keluar meskipun sudah memberi seribu alasan pun.

Ketika gadis itu mencoba untuk menyerah, justru pintu terbuka dengan tiba-tiba.
Irene mendengar suara pintu terbuka langsung berjalan keluar dari kamarnya dengan hati-hati.

"Irene..."

Kakinya berjeda melangkah, itu bukan suara yang diharapkan Irene. Bogum yang membukakan pintu kamar itu.

"Kenapa kau ke sini?" tanya Irene dengan malas.

Bogum tidak menjawabnya, pria itu menarik tangan Irene kembali masuk ke dalam kamarnya lalu menutup pintu kamarnya.
Irene terbelalak dan langsung menarik tangan yang di genggamnya itu.

"Kita bisa bicara di luar. Ayah! Bogum datang!"

Sungguh, Irene takut dengan tindakan Bogum yang tiba-tiba menarik tangannya itu. Pikirannya melayang pada kejadian ketika dia di culik dulu.

"Sebentar, aku ingin bicara berdua denganmu. Aku sudah bertemu dengan ayahmu tadi."

Mungkin itu hanya perasaan Irene yang berlebihan,  gadis itu mulai tenang .
"Iya, kenapa? Apa itu penting? Kalau tidak penting, kau pulang saja. Aku ingin bicara pada ayah sekarang."

"Aku tahu bagaimana caranya agar kau bisa bicara pada ayahmu dan bisa keluar tanpa di kurung seperti ini."

"Bagaimana?"

Bogum menarik napas. Menatap Irene dengan penuh arti.  "Kau harus menikah denganku."

Untuk persekian kalinya semenjak kematian Taehyung yang konyol akhirnya Irene menemukan hal yang lebih konyol lagi. Benar-benar konyol hingga rasanya Irene ingin menertawakan hidupnya yang sangat aneh .

Bad LiarWhere stories live. Discover now