30. Siapa dia?

1.3K 182 4
                                    

"Membatalkan pernikahan Irene?" tanya Bogum mengulang kembali ucapan Sehun sebelumnya.

Kala itu suasana di rumah Sehun semakin tegang. Permintaan Sehun berhasil membuat Bogum jatuh dalam pertahanannya.
Membatalkan pernikahannya dengan Bae Irene? Bogum tidak bisa mengabulkan permintaan itu karena permintaan itu adalah salah satu tujuannya untuk mendapatkan Irene kembali.

"Iya. Aku beri waktu selama 5 menit kalau kau tidak menelpon orangtuamu sekarang juga, terpaksa temanku akan bergerak kembali," ancam Sehun dengan raut wajah yang tenang.

"Sial."  Bogum kesal,
"Kau tidak pantas mendapatkan Irene, kau pikir ayah Irene akan membiarkan ini semua?"

Sehun menghela napas. "Waktu terus berjalan sangat cepat."

Sehun melihat jam tangan yang terbalut di tangan kirinya. Sebenarnya perkataan Bogum sebelumnya ada benarnya juga hingga berhasil membuat Sehun goyah. Namun, pria itu tetap menutupinya dan mencoba untuk bersikap tenang.

"Hajar dia!" perintah Bogum pada pengawalnya tanpa memedulikan Sehun karena pria itu tidak percaya dengan Sehun.

Sebelum para pengawal bertindak. Ponsel Sehun berdering lagi, Sehun pun mengangkat panggilan ponselnya dan mengaktifkan mode speaker.

"Apa aku harus memberikannya sekarang?" ucap seseorang pria di sebrang sana yang menelpon Sehun sebelumnya.

"Iya. Sepertinya pria itu ingin masuk penjara sekarang," balas Sehun tersenyum miring.

"Yah, sayang sekali."

"Kau pikir aku percaya dengan tipuanmu Oh Sehun? Aku tahu sekarang permainanmu apa!" geram Bogum tidak percaya dengan tindakan Sehun . Soal bukti atau apa pun itu Bogum tidak percaya karena tidak mungkin Sehun mendapatkan bukti pengelapan dana miliknya dengan mudah.

"Lalu bagaimana dengan riwayat kedokteran Bae Irene? Harus aku apakan ini?"

Bogum membulatkan pupil matanya ketika mendengar ucapan yang entah dia tahu siapa pemilik suara tersebut. Seketika Bogum tertawa mendengarnya sambil memijat pelipisnya dengan tangannya. Merasa frustasi dengan apa yang barusan terjadi.

"Atau aku berikan saja pada tuan Bae Dojin?" lanjut orang yang berbicara pada Sehun di sebrang sana.

"Oh... kalau itu biar aku yang urus," ujar Sehun dengan seringaian tipis di dalamnya. Matanya menatap Bogum yang terlihat sangat frustasi.

"Baiklah. Matikan panggilan itu, aku akan membatalkannya berengsek!" Akhirnya Bogun menyerah. Pria itu mengambil ponselnya dengan tergesa-gesa di saku kemeja nya.

"Ayah! Batalkan pernikahanku dengan Irene sekarang juga," ucap Bogum berbicara dengan ayahnya di ponsel. Matanya menatap tajam Sehun dihadapannya. "Pokoknya batalkan saja. Aku tidak mau menikah dengan Irene," sambungnya lalu mematikan ponselnya.

Sehun merasa lega sekarang. Namun,  ini bukan yang terakhir. Pria itu harus mencari tahu bukti tentang kematian Taehyung dan bukti yang lebih akurat lagi. Riwayat kedokteran Irene tidak akurat kalau diberikan ke polisi karena Irene harus menuntut dahulu untuk menyelidikinya.

Bogum menunjuk Sehun dengan jari telunjuknya. Amarahnya kian meluap. "Kau. Kau akan menyesal melakukan hal ini padaku," balasnya lalu pergi meninggalkan Sehun.

Sehun menghela napas.

=========


Chanyeol menghentikan langkah kakinya ketika sampai di gedung besar dihadapannya, PGM Group.
Matanya melirik kanan dan kiri, mencari sesuatu yang bisa menjadi sumber informasinya.
Netranya mendapatkan seorang pria tua yang tengah berdiri di depan pintu masuk utama. Sepertinya pak tua itu adalah orang yang memantau keadaan sekitar. Chanyeol pun menghampirinya.

Bad LiarWhere stories live. Discover now