7. I'M AFRAID

2.8K 342 11
                                    

"Kita mau ke mana?" Irene bertanya kepada Sehun yang masih terus berjalan di depannya.

Sehun diam dan tidak banyak bicara membuat Irene bingung kenapa Sehun menjadi seperti ini. Kakinya terus melangkah entah ke mana tetapi Irene tidak menolak untuk mengabaikannya karena mungkin Sehun ingin memperlihatkan sesuatu pada dirinya.

Gadis itu melihat sekelilingnya. Gang yang sepi dan sangat menyeramkan, terlihat lampu yang remang juga lampu jalan di sana yang jaraknya lumayan jauh terlihat berkedip-kedip sepertinya sudah rusak.

Tiba-tiba langkah kaki Sehun berhenti . Pria itu menoleh ke belakang menatap Irene penuh arti.

"Sedikit lagi akan sampai di rumahku," ucap Sehun terlihat gugup di wajahnya.

"Apa kita akan ke rumahmu?"

Sehun menggelengkan kepala, pria itu mendekatkan dirinya ke arah Irene. Digenggam tangan Irene yang terasa dingin itu dan membuat Irene bertanya-tanya.

"Aku akan ke rumah sebentar. Kau tunggu di sini ya, aku ingin membawamu ke tempat yang sangat indah," ucap Sehun tersenyum nanar.

"Aku ikut denganmu. Aku takut sendirian di sini," balas gadis itu sambil melirik sekelilingnya yang terlihat sepi dan tidak ada seorang pun di sana kecuali mereka berdua.

"Rumahku ada di ujung sana." Sehun menunjuk ke arah gang kecil di samping kanan mereka. Irene menoleh ke arah yang ditunjuk Sehun.  "Lalu belok ke kanan. Di sanalah rumahku. Aku tidak bisa membawamu ke sana karena bahaya jika ibuku tahu aku membawa seorang gadis," jelas Sehun terdengar serius.

Irene tertawa mendengarnya. Gadis itu pun menganggukan kepalanya karena menyetujuinya. "Cepatlah."

"Aku harus mengambil sesuatu. Kau tunggu disini, ya."

Sehun pun melepaskan genggamannya sebelum pergi pria itu menatap pedih Irene. "Aku minta maaf."

"Tidak apa-apa. Cepatlah."

Pria itu pergi berjalan ke arah gang kecil itu, Irene mengamatinya dan membuatnya tersenyum. Ia sangat bahagia menemui Sehun malam ini.

Sudah lima menit Irene menunggu di sana setelah Sehun meninggalkannya. Gadis itu berdiri di bawah lampu jalanan yang menyinari tempat itu. Sambil memeluk dirinya yang sangat dingin walaupun ia sudah memakai jaket milik Sehun.

Ia membuka tas kecil yang ia bawa lalu mengambil sesuatu di sana.
Ujung bibirnya tertarik saat ia melihat apa yang ia genggam di tangannya.
Irene tersenyum melihat kado pertama yang Sehun beli untuknya.
Dibukanya kuciran yang mengikat rambut panjangnya sedari tadi, ia biarkan rambutnya tergerai indah.
Gadis itu pun menjepitkan hairclip pada rambutnya, ia ingin terlihat cantik di mata Sehun nanti.

Sekarang sudah hampir sepuluh menit ia menunggu di sana. Semakin lama dilihat semakin menyeramkan tempat itu dan juga semakin dingin.

Tatapan matanya menoleh ke arah lampu yang berkedip disana. Irene merasa merinding melihatnya .

Kemudian matanya membulat ketika melihat seseorang yang terlihat seorang pria berdiri di bawah lampu yang berkedip  di sana.

Gadis itu mengerjapkan matanya karena takut salah melihat tetapi benar ada orang di sana. Wajah pria itu tidak terlihat karena ia memakai masker berwarna hitam juga hoodie berwarna hitam yang menutupi rambut juga kepalanya, pria itu terlihat sangat mencurigakan.

 Wajah pria itu tidak terlihat karena ia memakai masker berwarna hitam juga hoodie berwarna hitam yang menutupi rambut juga kepalanya, pria itu terlihat sangat mencurigakan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Bad LiarWhere stories live. Discover now