21. Saling terlibat

2.1K 254 5
                                    

Park Bogum duduk seperti biasa di kursi besarnya sambil mengerjakan tugasnya di kantor. Ketika dia baru saja berbicara dengan client-nya. Pria itu pun berjalan menghampiri kaca atau jendela besar yang polos sambil melihat hujan yang deras di sana. Tanpa rasa bersalah pun, pria itu tidak mendatangi Irene kembali ke taman, dia hanya merasa kalau Taehyung akan menjemputnya nanti.

Tiba-tiba dia teringat lagi. Sebelumnya Bogum menelpon Taehyung tetapi tidak dijawab oleh bocah itu. Bogum pun mengambil ponselnya dari saku kemejanya. Baru saja ia menekan tombol hijau untuk menghubungi Taehyung kembali, pria itu mendengar suara pintu yang terbuka.

"Kau? Kenapa kau tidak menjawab teleponku?" tanyanya ketika dia berbalik dan sosok Taehyung terlihat di sana dengan tatapan yang misterius.

Taehyung hanya diam dengan matanya yang terus menatap Bogum dengan tajam. Bogum tidak bisa mengubrisnya, pemuda itu malah duduk di kursi besarnya kembali. "Bagaimana? Apa kau sudah merencakan untuk menghabisi pria bernama Sehun itu?" tanya Bogum .

"Belum."

"Baiklah, dia hanya mahasiswa . kalau begitu kau fitnah saja dia, hingga dia keluar dari kampusnya lalu setelah itu aku akan mengirim Irene kembali ke New York."

Taehyung tertawa mendengarnya, seperti meremehkan rencana Bogum yang konyol. Sebelumnya Taehyung sangat sopan dengan tuannya itu tetapi kali ini dia tertawa dengan remeh.

Bogum yang mendengarnya pun beranjak dari duduknya lalu menghampiri Taehyung yang masih tertawa tidak jelas.

"Apa barusan kau tertawa padaku?" tanya Bogum mendekat ke arah Taehyung. Terlihat sekali wajah Bogum yang marah, rahangnya mengeras, mata elangnya menusuk pada mata Taehyung agar meminta alasan kenapa dia tertawa dihadapannya.

"Aku tidak akan melakukannya. Aku tidak akan melakukan rencana kotor itu."

Kini Bogum yang tertawa dengan kosong. Pemuda itu tertegun sambil memijat keningnya, mencoba untuk tenang.

"Sepertinya kau lupa siapa majikanmu sekarang."

"Majikanku adalah Irene, bukan kau lagi bedebah."

Bogum geram, tangannya mengepal dengan keras. Tinjuannya mengarah ke Taehyung. Namun, dengan secepat kilat Taehyung menahannya.

"Aku tidak akan membiarkan diriku dipukul oleh tanganmu yang kotor lagi." lalu menyingkirkan tangan Bogum dengan kasar.

Setiap Taehyung membuat kesalahan, pria itu selalu dipukul oleh Bogum dan hari ini pertama kalinya Taehyung melawannya. Dia tidak peduli dengan konsekuensinya.

"Sialan! Baiklah. Apa maumu? Kau kekurangan uang? Aku akan memberikanmu sekarang."

"Tolong biarkan nona Irene bahagia. Kau sudah membuatnya dirinya menderita."

Bogum tersenyum miring. "Apa kau jatuh cinta pada gadis itu?"

Pertanyaan itu membuat Taehyung diam, Taehyung sendiri juga tidak mengerti. Dirinya begitu bingung, apa yang terjadi pada dirinya. Taehyung hanya bersikap peduli dan sebenarnya pria itu tidak ingin Irene terluka.

Melihat Taehyung diam saja, ini kesempatan bagus untuk Bogum. Bogum memukul wajah Taehyung hingga bibirnya robek dan berdarah. Taehyung terjatuh dan meringis kesakitan.

"Kau harus sadar, siapa yang memberimu uang? Siapa yang membuat kau bertahan selama ini? Itu adalah aku berengsek." Bogum geram dan terus menendang perut Taehyung hingga Taehyung meringis begitu kesakitan.

Merasa puas melihat Taehyung yang mulai lemah, pemuda itu mencengkram kemeja Taehyung yang masih berbaring di atas lantai "Kau harus tetap tunduk kepadaku."

Bad LiarWhere stories live. Discover now