9. Save Me

2.8K 347 4
                                    

Sebuah mobil berhenti ketika sudah sampai di tempat tujuannya, pria itu turun dari mobil yang berwarna hitam lalu kakinya berjalan masuk ke dalam jalanan yang penuh dengan pepohonan.

Kim Jongin membuka pintu gudang untuk menemui Irene. Pria itu menilik Irene yang duduk di sana dengan termenung dalam diam, menatap kosong di selingi air mata yang dingin membasahi pipi gadis itu.

"Nona Irene?" Jongin memanggilnya pelan lalu duduk dihadapannya.

Suara yang tidak ingin didengar gadis itu pun terdengar, ia menoleh ke arah sumber suara dengan raut wajah yang datar namun tersirat jika gadis itu sangat sedih.

"Apa yang harus aku lakukan sekarang?" ucap gadis itu pasrah, ia kemudian terisak menumpahkan semua kesedihannya.

Jongin yang merasa iba pun menghapus air mata gadis itu,
"Pergilah bersamaku, hanya aku yang bisa melindungimu."

Gadis itu diam dan masih terus terisak menangis dalam pedih, gadis itu sangat sakit merasakan kenyataan yang begitu pahit. Ia tidak tahu harus berbuat apa lagi.

"Baiklah......" Irene menghela napas seraya menelan ludah, ia menatap Jongin penuh arti. "Aku akan ikut padamu," sambungnya dengan suara serak.

Jongin tersenyum menang mendengarnya. Ia mengusap rambut gadis itu yang sudah kusut dan berantakan,
"Sudah seharusnya begitu Irene. Aku akan melindungimu."

Pria itu memeluk Irene, di dalam pelukannya ia tersenyum miring berhasil mendapatkan apa yang ia inginkan.

Gadis itu hanya menangis dan pasrah sambil mengepalkan tangannya dengan kuat. Kendati ingin menolak namun tak bisa, gadis itu seperti dihipnotis. Ia sangat kecewa.

Perlahan Jongin membuka ikatan yang ada di tangan dan kakinya. Irene bebas sekarang, dengan wajah yang pucat dan kotor karena ia sudah dikurung selama tiga hari.

"Aku membawakanmu pakaian. Kau pasti sangat dingin memakai dress walaupun jaket itu melindungimu."
Jongin memberikan sebuah tas yang berisi pakaian di dalamnya karena Irene diam saja dan tidak mengambilnya, pria itu pun memaksakan tangan Irene agar gadis itu mengambilnya.

"Aku tunggu di luar. Tenang saja aku tidak mengintip," desis Jongin sambil tersenyum nakal, pria itu pun pergi dan menutup pintunya.

Irene menangis kencang sambil memeluk dirinya.
Ia benar benar sakit sekarang.

===

Pagi itu cukup berangin dan mendung tetapi Oh Sehun tidak menyerah dalam mencari keberadaan Irene.

Ia sekarang mengendarai sebuah motor berwarna hitam yang ia pinjam dari salah satu temannya. Dilihat dari CCTV terakhir keberadaan Kim Jongin di sini, di mana Sehun sekarang memberhentikan motornya di depan minimarket.

Ia melihat sekeliling, dan menebak-nebak setelah itu kemana arahnya Kim Jongin setelah keluar dari minimarket ini.

Tilikan yang menarik perhatiannya adalah ketika melihat di ujung sana yang terlihat pohon yang lebat, dilihat dari jarak yang cukup jauh sepertinya tempat itu adalah Hutan.

"Permisi."

Sehun turun dari motornya lalu berjalan mendekati seorang ahjumma yang ingin melewati dirinya. Ahjumma itu pun berhenti dan menoleh ke arah Sehun dengan penuh tanda tanya.

"Saya ingin bertanya. Di mana tempat itu?" tanya Sehun lalu menujuk kearah yang ia tanyai itu.

"Oh. Di sana adalah hutan di kampung sini. Jaraknya cukup jauh, kau belok saja ke kiri lalu berjalan lurus."Ahjumma itu memberitahu jalannya

Bad LiarWhere stories live. Discover now