10. Karena hanya melihatmu, aku sakit

2.7K 347 5
                                    

Sekarang Oh Sehun tidak boleh egois, dia harus menerima hukuman yaitu dengan menjauhi Irene. Seperti rela tetapi tidak rela, pria itu hanya menatap Irene dari kejauhan.

Ia hanya bisa berdiri di depan pintu kamar rumah sakit, ia hanya bisa menatap nanar Irene yang tertidur lemah di sana.
Sehun ingin menghampirinya, mengenggam tangan kecilnya yang dingin, memberikan kehangatan, menjaganya hingga pulih namun dia tidak seharusnya seperti itu.
Sehun harus menerima agar menjauhinya karena ia mengaku jika dirinya sendiri adalah pria yang buruk untuk Irene.

Tiffany keluar dari kamar itu, ia menghela napas ketika menatap Sehun yang wajahnya sangat dingin.

"Terima kasih untuk semuanya," ucap Tiffany dan membuat Sehun terkekeh.

"Wah, kau kelihatan senang ketika adikmu telihat sangat sakit seperti itu."

Tiffany menggelengkan kepalanya, raut wajahnya terlihat sedih berbeda dari sebelumnya, wanita itu merasa bersalah.

"Ini semua kesalahanku," ucapnya murung sambil menundukan kepalanya.

"Bagaimana keadaan Irene?"

"Dokter bilang masa kritisnya sudah lewat. Tinggal menunggu dia sadar saja namun kondisinya sangat lemah. "

Sehun cukup lega, ia kembali menatap Irene dari luar sana. Pria itu ingin sekali menemuinya.

"Masuklah," ucap Tiffany mempersilahkan.

"Tidak. Aku ingin menemui adikku."

"Adikmu dirawat di rumah sakit ini juga?"

Sehun hanya menganggukan kepalanya lalu pergi meninggalkan Tiffany.

"Sehun. Soal uang......" Tiffany ragu untuk melanjutkan ucapannya.

"Aku tidak akan menerimanya."

===

Kalimat pertama Bae Irene yang dia ucapkan ketika gadis itu sudah sadar dari tidurnya adalah menanyakan keadaan di mana dirinya sekarang. Sudah dua hari dia tidak sadarkan diri di kamar rumah sakit dan sekarang dia sudah sadar dari tidurnya.

Dengan tatapan yang kosong memandang jendela rumah sakit, dia sangat ingin membuang semua kenangan buruknya.

Tiffany dan Bae Dojin hanya mengamati Irene yang terlihat murung begitu sedih.

"Irene. Bagaimana keadaanmu?" tanya Tiffany dengan hati-hati.

Irene hanya diam dan tidak menjawab pertanyaan Tiffany.

"Apa kau merasa sakit?" ayahnya giliran menanyakan keadaan Irene dan membuat Irene menghela napas.

Tiffany tahu Irene marah. Irene marah karena dia sudah menghancurkan hidupnya.

"Aku minta ma---" ketika Tiffany memberanikan diri untuk meminta maaf namun kesempatan yang bagus itu terhalang ketika Irene mememotongnya pembicaraannya.

"Bawa aku ke New York," ucap gadis itu dan sekarang matanya menatap kedua netra Tiffany dan ayahnya.

Merasa aneh dengan permintaan Irene. Tiffany bertukar pandang dengan ayahnya.

"Apa maksudmu Irene?" tanya Tiffany memastikan.

"Bukankah itu yang kau mau?" jawab Irene dingin dan membuat Tiffany berdeham.

"Kau tidak bisa pergi Irene karena kau akan—" balas ayahnya lalu dipotong oleh Tiffany.

"Baiklah. Aku akan mengantarkanmu." Tiffany memotong pembicaraan ayahnya dan membuat Bae Dojin terbelalak mendengarnya.

Bad LiarWo Geschichten leben. Entdecke jetzt