19. Perempuan gila (2)

1.9K 261 7
                                    

"Oh iya aku lupa, aku Kim Yura. Kau masih mengingatku bukan?"

Bae Irene mencoba tenang sekarang, musuhnya melihat keadaannya seperti ini. Gadis itu mencoba untuk tidak takut karena jika dia menunjukan sisi lemah, dia bisa kacau.

"Tentu saja aku ingat." Irene tersenyum sinis, dia menegakan kakinyanya untuk menunjukan bahwa dia percaya diri dan tidak takut. "Bagaimana kabarmu?" Tanyanya.

Yura mengibaskan rambutnya. "Jika kau bisa melihatku, aku terlihat sangat baik sekarang."

Benar , jika Irene bisa melihat. Yura terlihat sangat baik karena pakaian yang dipakainya hari ini terlihat mahal dan bagus. Tas yang dipakainya pun bermerk dari brand terkenal. Dua pria yang disampingnya juga memakai jas dengan rapi.

Tatapan pria itu melihat Irene dengan kagum tetapi juga merasa kasian, mungkin dalam hati mereka berbicara cantik tapi buta.

"Apa yang terjadi denganmu hm? Kau tidak bisa melihat sekarang," sambung Yura sambil mengusap rambut Irene , membuat Irene menyingkirkan tangannya sekarang.

Irene hanya diam lalu dia berjalan untuk menghindari mereka. Namun Yura menahan tangan Irene. "Hei, ceritakan padaku. Kenapa kau terlihat terburu-buru?"

Gadis itu diam , dia lebih baik diam dari pada bicara dan mengurusi Yura saat ini.

Yura mengembangkan seringai . "Aku merasa kasian denganmu, kau terlihat menyedihkan sekarang."

Mendengar ucapan itu membuat Irene menghela napas lau tersenyum manis. Mungkin dia tidak bisa diam saat ini karena diam adalah menunjukan bahwa dia lemah dan takut. Gadis itu tidak bisa membiarkan Yura menghina dirinya lagi.

"Setidaknya aku tidak bisa melihat wajah perempuan jalang lagi."

Yura tertawa kosong sekarang. "Benar- benar perempuan buta yang menyedihkan."

"Kau yang menyedihkan, melukai orang hanya untuk uang. Apa sekarang pekerjaanmu adalah mengoda pria yang sudah beristri?"

Salah satu kejelekan dari sifat Kim Yura adalah tidak bisa menahan emosi, wanita itu terlihat emosi sekarang. Karena memang benar, apa yang diucapkan Irene benar.

"Bagaimana perempuan ini mengetahuinya?" ucap salah satu dari teman Yura. Mereka pun tertawa dan membuat Yura makin menjadi-jadi.

"Diam kau." Yura memperingati mereka, mereka pun diam.

Mendengar itu Irene tersenyum miring sekaligus mengelengkan kepalanya lalu berdecak guna untuk meremehkan Yura.

"Kukira kau sudah berubah," gumam gadis itu lalu pergi meninggalkan Yura.

Namun perempuan berambut gelombang itu tidak membiarkannya. Yura menjulurkan kakinya di depan kaki Irene dan membuat gadis buta itu pun jatuh tersungkur.

"Kau terlihat lemah sekarang. Menyedihkan."

Pengunjung yang datang ke taman itu pun memperhatikan mereka berdua bahkan ada yang merekamnya di ponsel. Tidak ada satupun yang membantu Irene , mereka malah menikmatinya karena menurut mereka ini tontonan yang asyik.

Irene meringis kesakitan, dia geram lalu bangun dari jatuh nya.

"Sialan!" geram Irene dan mencoba memukul Yura dengan tongkatnya.

Namun tidak berhasil, karena Yura menahannya. Dia pun merebut tongkat itu lalu melemparkan ke mana saja.

"Carilah tongkat sialanmu itu sampai mati."

"Berikan tongkat itu sekarang! Perempuan gila!"

Yura merasa menang , melihat musuhnya yang begitu panik dan terlihat takut . Mata Irene yang tidak normal itu pun berkaca-kaca ingin menangis dan tubuh Irene gemetar.

Bad LiarWhere stories live. Discover now