32. Pertengkaran

1.4K 187 6
                                    


Irene tidak bisa duduk dengan tenang, dia berdiri sambil mengigit jarinya menunggu dokter keluar dari ruang operasi. Namun, sudah 1 jam dia menunggu di sana dokter belum kunjung datang.

Irene memaki pada dirinya sendiri, menyalahkan semua ini karena dirinya. Dengan mata yang tidak bisa melihat, Irene yakin kalau orang yang menyerang Sehun masih ada ketika Irene menemukan Sehun tadi.

"Tenanglah, semua akan baik-baik saja," ucap Chanyeol memegang pundak Irene.

"Jika terjadi sesuatu dengan Sehun, ini semua salahku."

"Tidak, itu bukan salahmu. Yang salah adalah orang yang menyerang Sehun. Tenang. Semua akan baik-baik saja."

Chanyeol menenangkan Irene hingga akhirnya gadis itu duduk di kursi di sana. Tangannya memohon, berdoa dalam hati agar Sehun baik-baik saja.

Suara pintu terbuka, langkah kaki terdengar di telinga Irene. Dokter baru saja keluar dari ruangan tersebut. Dengan cepat Irene menghampirinya lalu diikuti oleh Chanyeol.

"Dokter, apa Sehun baik-baik saja?" tanya Irene.

"Oh Sehun baik-baik saja, beruntung lukanya tidak terlalu dalam. Dia akan segera sadar," jelas sang dokter.

Irene menghela napas dengan lega, tubuhnya hampir jatuh karena merasa terkejut. Buru –buru Chanyeol memeganginya.

"Sudah kubilang bukan? Sehun akan baik-baik saja. Terima kasih dokter." Chanyeol tersenyum ramah, sang dokter pun pergi meninggalkan mereka.


Irene duduk di kursi samping ranjang rumah sakit. Sehun belum sadar juga, tangannya memegang tangan Sehun dengan erat. Dia tidak bisa melihat keadaan Sehun sekarang, dan itu yang membuat Irene sedih. Dia tidak bisa berbuat apa pun , gadis itu kecewa dengan dirinya sendiri.

"Bagaimana keadaanmu Sehun? Aku sangat ingin melihatmu sekarang," gumam Irene.

Yang Irene bisa lakukan adalah hanya memegang tangan Sehun. Dia tidak bisa melakukan apa pun, Irene marah pada dirinya . Kemudian pikirannya kembali pada kejadian tadi malam, orang yang menyerang Sehun adalah suruhan Tiffany. Itu yang ada dibenak Irene sekarang. Karena siapa lagi yang bisa menghancurkan hidup Irene selain wanita itu? Irene marah. Tangannya mengepal tiba-tiba.

"Ini semua karena wanita itu, aku harus menemuinya."

=======


Irene datang, setelah Chanyeol mengantarkannya pulang. Irene masuk ke rumahnya lalu disambut oleh bibi yang khawatir terus-terusan menanyakan keadaan Irene ketika dia menghilang. Irene diam dan hanya terus berjalan ke ruangan kerja milik ayahnya.

"Irene, kau dari mana saja? Kau tidak tahu, kalau ayah mencarimu ke mana saja?" tanya ayahnya yang terkejut melihat Irene tiba-tiba masuk ke ruangan kerja miliknya, sang ayah menghampiri Irene dan mengecek keadaan putrinya itu. Tidak ada yang terluka apa pun di tubuh putrinya.

"Tiffany di mana ?" Irene langsung menanyakan maksud dari ke datangannya dan berharap kalau wanita itu ada di sana sekarang.

"Ada apa? Kau pulang hanya untuk mencariku?" Suara yang dibenci Irene terdengar. Beruntung , Tiffany sedang berkunjung ke rumahnya. Itu sesuai dengan yang di duga Irene kalau Tiffany ada di sini.

"Ayo kita bicara." Irene meninggalkan tempat itu, Ayahnya hanya menatap wajah Tiffany meminta penjelasan. Tiffany mengedikan bahu karena tidak tahu apa maksud Irene.

Di taman belakang rumahnya, Irene dan Tiffany sudah duduk berdua di sana. Sudah lama sekali Irene tidak berbincang dengan Tiffany. Akhirnya mereka berbincang kembali. Irene sangat membenci wanita itu hingga untuk berbicara saja dia enggan.

Bad LiarWhere stories live. Discover now