3. Kau lagi

3.8K 440 14
                                    

"Kenapa kau membawaku ke sini?"

Oh Sehun, pria aneh itu membawa Irene ke sebuah taman. Irene mengernyit sambil memandang seluruh taman itu. Sepi, tidak ada siapapun di sana. Hanya ada mereka berdua. Irene rasa tempat ini akan ramai jika di pagi atau siang hari. Namun, di malam hari tempat itu begitu kosong.

Sehun duduk di salah satu kursi di dekat pohon. Pria itu mengisyaratkan agar Irene duduk di sampingnya. Terpaksa, gadis itu pun duduk di sana.

"Kau pasti sedang stress, kan? Lihat apa yang kubawa ini."

Sehun mulai membuka kantong plastik yang di bawanya sedari tadi. Irene melihat apa yang di keluarkan oleh Sehun di dalam kantong itu. Terkejut, itu yang Irene tunjukan pada Sehun. "Wah sepertinya kau benar-benar gila," ujar Irene sambil menggelengkan kepala melihat isinya.

Bagaimana bisa dia tidak terkejut? Sehun mengeluarkan botol alkohol. Yang seharusnya itu diminum oleh orang dewasa. Irene tidak curiga lagi kalau Sehun benar-benar pria buruk.

"Ini cobalah. Ini bisa membuat stress kita menghilang." Tanpa berdosa pun Sehun memberikan minuman itu kepada Irene.

Irene tertawa kosong. "Aku benar-benar salah mengikutimu," balas Irene lalu beranjak dari duduknya. Dia ingin pergi tapi dengan secepat kilat Sehun mencegahnya.

Sehun tertawa. "Hei aku hanya bercanda. Kenapa kau selalu menganggap sesuatu dengan serius?"

Dengan bersabar pun akhirnya Irene duduk kembali. "Kenapa kau membeli minuman itu? Untuk diminum ?"

"Ya, terkadang," jawab Sehun dengan santai sambil mencari sesuatu di dalam kantong plastiknya. Sudah Irene duga, kalau pria itu memang tidak benar.

Irene berdecak. "Kau benar-benar terlihat kacau."

Sehun memberikan botol yang berbeda pada Irene. "Cola. Minumlah."

Irene menerima minuman itu lalu ia membuka kalengnya dan meneguknya. "Ya, ini cukup bagus," gumam Irene sambil memandangi kaleng minuman tersebut.

"Sebenarnya apa yang kau lakukan di jembatan tadi?" tanya Sehun dengan serius.

"Aku hanya melihat pemandangan saja."

"Tapi sepertinya kau ada masalah."

"Ya, sedikit."

"Masalah apa? Apa itu masalah yang cukup serius?"

Irene mengernyit. "Hei. Sepertinya kita tidak terlalu dekat untuk bisa menjawab pertanyaan itu bukan?"

Sehun terkekeh. "Wah sekali dingin tetap dingin, ya."

Irene hanya cemberut lalu kembali meneguk minumannya. Sesekali ia menghela napas berat ketika ia mengingat kejadian tadi rumah.

"Bagaimana kalau kita bisa mencoba lebih dekat lagi? Ya sebagai teman."

Irene menoleh ke arah sehun. "Kalau aku tidak mau bagaimana?"

"Jadi kau menolakku?"

Irene hanya membisu. Dia tidak bisa memercayai Sehun begitu saja. Dia merasa kalau Sehun sangat aneh.

Sehun menghela napas. "Jadi apa alasan kau tidak mau berteman denganku?" tanya pria itu.

"Sangat banyak. Apa aku harus menyebutnya satu-satu?"

Sehun menganggukan kepala. Irene memindahkan posisi duduknya berhadapan dengan pria itu sambil mengepalkan tangannya ia berbicara.

"Satu. Kau pria aneh." Gadis itu membuka jari telunjuk yang ia kepalkan tadi.

Bad LiarWhere stories live. Discover now