Dunia Baru

10.7K 445 65
                                    

Seoul,South Korea, 23 October 2018

Tepat satu tahun lamanya seorang Cassandra Tereshya Janson menjalani aktivitas normalnya ditanah kelahirannya,Korea.

Cassandra Tereshya Janson yang tadinya sempat koma selama dua minggu akhirnya telah sadar dinegara yang sudah berbeda,sekarang ia sedang sibuk menyiratkan senyumannya dengan hati yang berbunga bunga karena seseorang yang ada disampingnya.

Sesekali orang yang ada disampingnya memeluknya dan mencium keningnya,lalu mengacak rambutnya dengan lembut sembari tersenyum manis.

Orang itu adalah Patrick,teman satu SMAnya selama satu tahun ini. Ia juga sudah menjadi orang penting yang selalu menjaga Cassie disetiap harinya.

Ia juga satusatunya orang yang sedang menjaga hati seorang Cassie selama satu tahun silam.

"Udah cepetan ah dimakan sushinya,ntar keburu gaenak loh salmonnya. Abis ini kamu minum obat trus tidur biar besok bisa jalanjalan sama aku,oke?"

Cassie mendengus mendengar kata demi kata yang dikeluarkan oleh kekasihnya,lalu ia pun langsung memeluk Patrick lagi dengan erat sambil menggeleng.

"Gamauuu,aku maunya disuapin sama kamuuu"rengek Cassie.

Patrick pun segera mencubit pipi Cassie lalu menyuapi Cassie dengan perlahan,kemudian mereka pun tertawa lagi seakan dunia hanya milik mereka berdua.

"Naaah gitu dong makan,habis ini minum obat langsung tidur yaa biar aku juga pulangnya ga kemaleman,oke?"tanya Patrick yang diangguki Cassie yang kekanak kanakan. Mulut Cassie benar benar dipenuhi oleh sushi,pipinya yang kecil seakan membengkak karna sushi yang ada dimulutnya.

Seusai Cassie makan dan meminum obat,Patrick pun langsung berpamitan untuk meninggalkan rumah Cassie.

Sekarang Cassie yang periang dan kekanak kanakan pun berjalan dengan tampang sanguinnya ke dalam kamar,ia tambah gembira karena didengarnya dering telepon dengan caller id yang terpampang dilayar handphonenya dengan nama Renia dari nomor yang diawali dengan +62 yang artinya caller id dari Indonesia.

Jari jemari Cassie pun langsung menari nari untuk menjawab telepon dari sahabat karibnya itu.

"Hai Reeeeeeen!"sapa Cassie begitu sambungan telepon terhubung.

"Woi abis darimana aja sih lo? Gue udah telpon berkali kali gila"sambut Renia dengan suara khasnya dari sebrang sana.

"Yaallah sori banget Ren tadi gue baru aja nganterin Patrick kebawah,kenapasi? Kangen banget yaa sama gue? Hahahahahahah gausa marah gitu dong Ren,maklumlah sama gue yang sibuk sana sini."

"Gausah geer deh Cas. Eh gue punya kabar gembira loooh,mau tau ga niih?"

Cassie yang terlihat tak lagi memiliki beban hidup pun tersenyum dengan wajah yang menandakan seakan akan ia adalah orang terbahagia didunia.

"Kabar bahagia apaansi? Palingan tentang ade kelas yang ngejar ngejar lo lagi kan? Ohiya gimana sekarang kabar ade kelasnya? Siapa ya gue lupa namanya,Rehan ya Rehan? Hahahahaha yang kata lo agak gimana gimana gitu kan."

Renia yang mendengar tebakan tebakan aneh dari sahabatnya pun terlihat sedikit kesal,sedangkan Cassie malah sibuk cekikikan karena mengingat cerita konyol darinya tentang Rehan.

"Lhah,bukan Rehan anjrit. Bentar lagi gue mau ke Korea buat liburan panjang disan—"

"HAHAHAHAHAH REN GAUSAH BOONG DEH GAMUNGKIN LO MAU KESINI"potong Cassie dengan matanya yang terbelalak dan mulai berkaca kaca.

"Hhft,gue ga boong caaaass besok gue beneran mau liburan dikorea bareng lo."

Satu tetes,dua tetes air mata Cassie pun mulai berjatuhan dari tempatnya. Rasanya sekarang sungguh campur aduk,ia tidak tahu menahu harus bahagia yang seperti apa karena rasa sesak mulai menyeluruhi hati lembutnya.

Ketua Osisजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें