Saddness

10.2K 388 29
                                    

Michael Johannas,kakak pertama Cassie yang melontarkan panggilannya kepada seseorang yang ia tunggu tunggu.

Anastesya Geordine,saudara kembar dari Anastasya Geordine yang dikenal telah meninggal dunia karena Ayahnya. Dugaan Michael bahwa gadis yang telah dibunuh Ayahnya secara tidak sengaja pada dua tahun yang lalu ternyata memang benar,dan dugaannya juga benar mengenai saudara anak kembar tersebut yang ingin membalas dendam pada Ayahnya.

"Ternyata bener dugaan gue selama ini"ucap Michael yang membuang nafasnya secara kasar,lalu ia segera mengejar Anastesya Geordine yang mencoba untuk melarikan diri setelah kejadian Cassie dan Alex yang tumbang karena tembakan dari orang itu.

Psikopat,ucap Michael dalam hati sambil mencoba menyeka air matanya mengingat adiknya yang sudah terluka hanya karena dendam yang dimiliki oleh Anastesya Geordine.

Sedangkan Janson langsung berlari untuk menyelamatkan anaknya dan Alex yang tergeletak dilantai dengan keadaan berpelukan yang sangat menyedihkan,diraihnya ponselnya yang tergeletak dilantai lalu ia segera menelpon rumah sakit untuk menyelamatkan kedua orang yang telah terluka.

Satu tetes,dua tetes,bahkan sampai ratusan kali air mata Janson menetes tetap saja rasanya tetap sama. Tetap sama,ia merasa bahwa ia sama saja melukai anaknya dengan peluru tajam itu.

Tetap sama,ia juga merasa tidak layak hidup,ia juga merasa tidak pantas menjadi seorang ayah yang dimiliki oleh Cassie dan anak anaknya.

Rasanya pemikiran itu sama sekali tidak bisa hilang dari kepala Janson,rasanya ia sungguh ingin mati saja dengan hidupnya yang benar benar hancur.

Bukan hanya hidupnya saja,tetapi hidup orang lain rasanya juga hancur karena dirinya.

Rasanya sangat mematikan,rasanya ia benar benar tidak bisa menjalankan tanggung jawab yang besar sebagai seorang ayah. Yang hanya ia pikirkan hanyalah semua karenanya,semua adalah kesalahannya.

**


TIIIITTT TIITTTTTT TITTTTT TITTT

Bunyi mesin pendeteksi jantung pun semakin menderaskan tangisan beberapa orang yang sedang berada disekitar Cassie yang sedang terbaring lemah dihospital bed.

Renia menangis sesenggukkan melihat sahabatnya dengan hati yang terasa tercabik cabik,dengan hati yang terasa berdarah darah. Tangisannya sungguh seperti tidak bisa berhenti untuk saat ini,ia juga rela jika matanya bengkak karena Cassie. Yang hanya ia inginkan adalah menangis terus menerus sampai Cassie sadar dan bilang bahwa ia tidak apa apa.

Teman temannya pun juga menangis sesenggukkan seperti Renia. Mulai dari Sarah yang merasa ditinggal oleh sahabat sekaligus kakaknya,Maudy yang tiba tiba mendapat telepon dari Renia yang baru saja pulang kerumahnya,sampai Jessica yang tidak jadi pulang kerumah karena melihat Cassie yang digotong keluar dari mobil ambulance.

Semua serasa sedang ikut merasakan sakit yang Cassie alami,walau Jidi,Billy,dan Romeo tak mengeluarkan satu tetes air matapun.


Tak hanya mereka,tapi Resha

Mamah Cassie malah lebih merasakan sesak yang sangat parah melihat anaknya yang terbaring lemah disebuah ruangan khusus sampai ia saja tidak sanggup untuk melangkahkan kakinya masuk ke ruangan itu.

Ia hanya bisa menangis tersedu sedu memandangi anaknya dari jendela kaca ruangan tersebut.

"Cassie,Cassie lo dengerin gue Cassie. Lo bisa dengerin gue kan sekarang? Hah? Gue tau lo bisa dengerin gue sekarang walaupun lo gabisa jawab gue. Sekarang gue nanya,siapa yang ngelukain lo kayak gini? Jawab gue Cas,jawab gue kalo emang bener Anastasya G yang ngelukain lo sama Kak Alex sampe sebegini parahnya"tanya Renia panjang lebar yang tak kunjung diberi jawaban ataupun anggukan dari Cassie.

Ketua OsisWhere stories live. Discover now