Patah Hati ; Cassie

14.5K 516 11
                                    

Mereka pergi ke rooftop,Kak Alex membawa Cassie kesana agar Cassie tenang setelah kejadian tadi. Sesampainya dirooftop,Cassie melepaskan genggaman tangan pacarnya dengan kasar,mukanya menandakan bahwa ia masih teramat membenci kejadian yang tadi,atau bisa disebut Cassie muak melihat tingkah adik tirinya itu.

Cassie berjalan menjauh dari Kak Alex yang terpaku melihat genggaman tangannya yang dilepas secara kasar oleh pacarnya.

Beberapa menit kemudian Cassie pun berteriak sekuat tenaganya,lalu berbulir bulir air mata pun mengalir dengan deras dipipi Cassie.

"KENAPA SIH HARUS ADA LO DIDUNIA INI? LO ITU PERUSAK DIMANA MANA"teriak Cassie yang membuat Kak Alex berjalan menghampirinya dan memeluknya secara perlahan.

"Udah Cas udah Sekarang lo boleh nangis sepuasnya dipelukan gue,lo boleh teriakin gue sampe masalah diotak lo itu ilang,semuanya gue rela asalkan lo ga kayak gini lagi"ucap Kak Alex dengan suara lembutnya tepat didekat telinga Cassie sampai akhirnya Cassie berhenti menangis.

Cassie memeluk erat Kak Alex yang cukup berhasil meredakan emosinya,sementara Kak Alex hanya terdiam sembari mengelus elus rambut Cassie agar ia semakin tenang.

Cassie Pov

Memori pun terus berputar putar dikepala gue tentang kejadian tepat dimana Mamah gue terus terusan menangis dan rasanya ingin sekali mati sekarang juga jika mengingatnya.

Semua memori yang terus berputar itu selalu saja muncul,dan terus menerus muncul jika gue bertemu dengan orang yang bersangkutan dengan masa lalu itu. Terutama Papah,Jane,dan keluarga barunya.

Tetapi otak gue berhenti berfikir sejenak,badan ini terasa hangat dan pikiran ini terasa tenang saat seseorang memeluk dan mengelus elus rambut gue.

Disaat gue udah tenang dan ga nangis nangis kayak tadi,gue pun melepas pelukan gue dan Kak Alex secara perlahan,lalu gue menatap kedua indra pengelihatan Kak Alex yang begitu indah dimata gue.

"Gue dipanggil Bu Kirana buat ke ruang bp kan?"tanya gue yang masih meninggalkan air mata dipipi yang belum kering kering juga,Kak Alex yang melihat itu pun langsung tersenyum seraya mengelap air mata gue itu.

"Gausah,biar gue aja yang ngepoint lo"jawab Kak Alex dengan wajah pengertiannya,gue menyipitkan mata sambil menurunkan kedua sudut bibir gue membentuk sebuah ekspresi cemberut.

"Jahat amat lo ngepoint gue,gasudi dipoint pacar sendiri mah. Mending gue dipoint sama guru BP aja udah cukup"ucap gue yang langsung mendapat cubitan dari Kak Alex,selang beberapa waktu kemudian Kak Alex pun mulai nyengir kayak kuda.

"Btw lo keren juga bisa bikin anak baru belagu itu nyaho,rindu gue jadi tercapai gini kan heheheheheh"tawa Kak Alex yang masih nyengar nyenyir kayak kuda yang lagi iklan pasta gigi,tapi bedanya giginya lebih ga menggoda dari kuda,becanda.

Gue ketawa ikut nyengar nyengir juga,sering banget emang gue ikut nyengir kuda kalo lagi baper garagara Kak Alex,jadi gausah ditanya lagi emang kita berdua itu kuda jantan dan kuda betina.

"Keren keren pala lo gue dapet point banyak,nahloh btw dapet berapa point gue?"tanya gue yang berhenti nyengir,Kak Alex pun juga ikutan berhenti nyengir.

"100 paling,lo sama temen temen lo yang berantem semuanya sama dapet point segitu. Tapi beda lagi sih kalo gue yang ngepoint ayangku satu ini"jawab Kak Alex,gue pun senyam senyum bahagia.

"Jadi berapa dari batas point negatif kalo sama kamu?"tanya gue yang memasang wajah imut imut dihadapan Kak Alex yang mulai senyam senyum ngeliat wajah imut gue.

"75 bisalaah,asalkan kamu sama aku terus"jawab Kak Alex,gue dan Kak Alex pun langsung ketawa tawa bareng dan bell masuk pun mulai terdengar,gue dan Kak Alex pun akhirnya memutuskan untuk meninggalkan rooftop sekolah dan kembali ke kelas masing masing.

Ketua OsisWhere stories live. Discover now