Sweety Venus - Chapter 51

7.4K 847 159
                                    

"Jadi kau sudah berhubungan dengan Ethan selama 3 bulan lebih, sama sekali tidak pernah memakai pengaman dalam 5 bulan masa pacaran bohongan dan yang terparahnya lagi hanya Helena yang sialan tahu hal ini semua?!" ujar Hera menahan emosinya sambil menyetir.

Diana yang duduk di samping Hera hanya meringis menggumamkan maaf.

"Shit. Kenapa kau tidak memberitahku, Sexy? Demi Tuhan, Diana kita baru saja dengan sialnya kehilangan keperawanannya 3 bulan lalu."

"Your language, Beauty!" tegur Inanna.

Helena mengedikkan bahunya di belakang. "Aku hanya tahu bahwa Diana ingin melakukannya. Tapi aku tidak tahu sama sekali bahwa hubungan mereka ini hanya sandiwara sialan. Seriously, Diana?"

"Bisakah kita bicara tanpa bahasa kotor di sini? Demi Tuhan, di sini Diana tengah mengandung," ujar Inanna.

Kembali Diana menggumamkan maaf.

Hera melirik Diana tajam. "Dan kau juga, kenapa bisa membiarkan pria sialan itu memasukimu?! Jika kau ingin, aku bisa mencarikan pria yang baik untuk mengambil keperawananmu!"

Diana menatap Hera dengan kesal. "Okay, bisakah kita berhenti membicarakan keperawananku yang hilang, girls? Well, itu sudah hilang, ya hilang... Dan aku juga tidak menyesalkan hal itu."

Hera melirik jalan di depannya sebelum kembali menatap Diana. "Bukankah aku sudah bilang jika pria itu sangat sialan brengsek."

"Hera! Your fuckin' language!" Tegur Inanna yang menurut Diana sama saja.

Diana sedikit tidak terima saat Hera menjelekkan Ethan. Oke, harus Diana akui Ethan memang bukan pria baik. Tapi pria itu sangat baik kepadanya selama ini. Dan Diana saja yang terlalu berani bermain dengan perasaannya.

"Setidaknya dia tidak sebrengsek itu, Venus." Diana berguna mendapati pelototan Hera.

Dan Venus langsung terkikik seakan mereka tidak bertengkar di dalam mobil.

***

Ini sudah 3 hari semenjak Diana tidak kembali ke mansion Ethan. Dan jangan tanya apa pria itu baik-baik saja atau tidak. Karena saat ini Ethan tengah duduk di sofa dengan keadaan lemah. Ya, pria itu sakit, menurutnya sendiri.

Semua saluran televisi ia gonta-ganti dengan tidak semangat. Semua saluran televisi sedang gemparnya memberitakan hubungan dirinya dan Diana yang kandas. Padahal baru saja 3 hari berlalu. Hanya karena kata kunci 'Diana tidak tinggal lagi di rumah Ethan' membuat publik dengan cepat menyimpulkannya. Ethan berhenti di salah satu saluran TV yang dimana Diana dengan kacamata hitamnya susah payah menerobos para awak media. Semua pertanyaan mengenai hubungan mereka di lontarkan namun Diana tetap diam. Wanita itu hanya tersenyum kecil tanpa berkata. Awalnya Ethan sedikit khawatir, tapi melihat ada Venus di antara Diana membuat ia lega. Dia berharap wanita itu tidak apa-apa... dengan keadaan hamilnya.

Ethan mematikan televisinya. Menengadahkan kepalanya, menutup kedua matanya. Dirinya berharap jika ia mati saat itu juga.

Suara sepatu Rachel yang menggema di mansion itu tidak ia indahkan. Rachel melihat kakaknya yang sudah seperti mayat hidup sebelum mendesis.

"Poppa menyuruhmu ke rumah." Rachel berujar seraya mendudukkan bokongnya di sebelah Ethan.

"Bilang pada Pop, aku tidak enak badan."

"Poppa menyuruhmu ke rumah. Sekarang." Rachel mengulang perkataannya dengan penuh penekanan.

Dan Ethan pun mengulang kembali perkataannya. "Aku. Tidak. Enak. Badan. Mongkey. So please, leave me alone."

SWEETY VENUS [#2 VENUS SERIES]Where stories live. Discover now