Sweety Venus - Chapter 26

7.8K 847 51
                                    

Mendengar itu ia sangat kesal setengah mati. Bukankah semua ini karena otak bodoh pria itu? Diana berkacak pinggang mendongakkan kepala menatap Ethan. "Dengar, Tuan. Mari kita putar waktu beberapa menit yang lalu. Kau bilang terpaksa aku harus tinggal denganmu dan kau juga bilang segera kemasi barang yang perlu kubawa. Dan di sini aku sedang mengemasi barang yang perlu kubawa. Dan terakhir, jika kau tidak ada kepentingan apapun di kamarku kenapa tidak keluar saja. Kau sangat mengganggu, kau tahu?" jelas Diana dengan sabar.

"Ya. Aku menyuruhmu membawa barang yang perlu di bawa bukannya mengangkut seluruh barangmu."

"Baiklah. Baiklah. Baiklah... Bisa beritahu aku barang apa yang harus aku bawa? Pakaian, kosmetik, obat-obatan. Karena ini semua merupakan barang yang harus kubawa." Diana menunjuk kopernya yang kepenuhan.

Ethan bersandar miring di dinding, bersedekap lalu mengedikkan bahunya. "Semua itu urusan nanti. Kita bisa membeli yang baru. Lagipula adikku juga seorang wanita."

"Jadi, apa yang sangat aku butuhkan untuk dibawa selain pakaian, Tuan?" tanya Diana sabar masih menahan kepalanya terangkat. Ia tidak boleh merasa direndahkan oleh Ethan.

Ethan tersenyum membuat Diana was-was. "Don't worry, sugar... You just need to bring a toothbrush," ujarnya tanpa banyak berfikir seraya mengerlingkan sebelah mata.

Kembali Diana memerah. Entah berapa kali pria itu membuat Diana memerah untuk hari ini.

***

Diana memasuki mansion mewah Ethan. Sesuai apa yang Ethan bilang, Diana benar-benar hanya membawa sikat giginya yang di genggam di tangan kanan. Dan barang paling penting, ia menyampirkan tas berwarna soft pink yang berisi dompet dan ponsel di bahu kanannya.

"Huaaa capeknya...!" teriak Ethan kepada mansion. Pria itu lalu membaringkan tubuhnya di sofa ruang keluarga.

Rachel sudah di lantai dua menuju kamarnya tidak mempedulikan Ethan dan Diana. Sedangkan Diana masih berdiri kaku dengan sikat gigi yang ia pegang.

Guk... Guk...

Diana menoleh ke belakang. Ia melihat seekor anjing berjenis Retriever berwarna emas yang besar tengah berlari memasuki mansion.

Diana berjongkok tepat saat anjing itu berada di bawah kakinya. "Kau sangat lucu, Lily." Diana memainkan jemarinya di leher anjing itu dengan gemas.

Masih dalam posisinya, Ethan mengangkat alis menatap Goldie, anjingnya yang kini menyukai Diana hanya pada pandangan pertama. Ya, harus Ethan akui, anjingnya itu sangat ramah pada siapapun tapi Goldie selalu melompat ke arah Ethan dulu baru kepada tamu Ethan. Dan sekarang anjing itu bahkan tidak peduli dengan kederadaan Ethan.

"Berapa usiamu, Lily?" racau Diana kembali membuat Ethan tersadar.

"Dia laki-laki, Diana."

Diana menoleh ke belakang, menatap Ethan lalu mengangguk seakan paham. "Kau anjing yang tampan, Maxie."

"Namanya Goldie," koreksi Ethan.

Kembali Diana menoleh menatap Ethan, mengangguk dengan mulut berbentuk bulat lalu menatap Goldie yang mencoba merayu Diana dengan kelakuannya yang menggemaskan. "Ohh Tuhan... Kau sangat lucu, Maxie."

Ethan merasa dirinya orang paling bodoh sedunia. Atau Diana yang bodoh? Bukankah barusan ia bilang nama anjingnya itu Goldie? "Goldie, Diana..."

Diana menoleh, cemberut. "Terserah aku ingin menamainya apa. Aku tahu ini anjingmu. Lagi pula ia menyukainya. Bukan begitu, Maxie."

Goldie menjawab dengan gugukannya membuat Diana tertawa.

Ethan menghela nafas. Ia berdiri ingin melangkah lalu dicegat Diana.

SWEETY VENUS [#2 VENUS SERIES]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang