Sweety Venus - Chapter 36

7.3K 875 147
                                    

Sampai di kamarnya, Ethan mengacak rambutnya. Ia tidak menyangka jika wanita yang sudah beberapa hari ini tidur di rumahnya, lebih tepatnya satu ranjang, ternyata masih perawan. Jujur, ia tidak tahu bagaimana menghadapi wanita seperti itu. Ethan seperti orang bodoh.

"Dan jangan pernah menidurinya."

Ethan masih ingat perkataan Hera tadi sore yang ia anggap angin lalu. Ethan memukul dinding di belakangnya dengan marah. Ia marah pada dirinya sendiri. Terlebih lagi karena sudah menyakiti seorang wanita secara fisik dan mental. Ia membanting tubuhnya ke ranjang menatap langit-langit kamarnya yang bergambar langit malam dengan bintang-bintang.

Apa yang harus ia lakukan sekarang? Kembali ke kamar Diana dan melanjutkan hal tadi, bukankah itu sangat brengsek? Atau kembali lalu meminta maaf, jangan... Itu lebih brengsek. Atau jangan sama sekali?

Ethan mendengus. "Bajingan tetaplah bajingan."

Ethan beranjak dari tempat tidurnya. Ia melangkahkan kakinya menuju kamar Diana. Dengan pelan ia membuka pintu kamar Diana dan mendapati wanita itu sudah tidur membelakanginya. Ethan berjalan sepelan mungkin hingga berada di depan Diana. Entah kenapa ia harus menemui Diana.

Ethan berjongkok, merapikan rambut Diana yang berantakan. "Maafkan aku. Aku minta maaf, Diana," bisiknya.

Ethan mencium dahi Diana lalu keluar dari kamar itu. Dengan mata yang masih terpejam Diana menumpahkan air matanya kembali saat pintu kamarnya telah tertutup. Ia semakin menenggelamkan tubuhnya di dalam selimut.

Satu hal yang dapat Diana petik malam ini... Jangan terlalu berharap, Diana...

***

Pagi harinya, Diana menatap pantulan wajahnya di cermin. Setelah malam yang panjang untuk Diana yang mana dirinya hanya tidur 2 jam, itupun ia perlu membawa Goldie tidur disampingnya. Sekarang matanya lebih bengkak dari saat ia menangisi Jeremy. Dan hal itu membuatnya menghela nafas. Dirinya menggelengkan kepala dan melatih tersenyum walau dirinya menjadi kelihatan bodoh.

Ia mengusir Goldie keluar setelah memberikan garukkan dileher dan menepuk kepala anjing tersebut. Setelahnya Diana langsung menuju dapur.

Dan entah berapa lama Ethan memejamkan matanya mencoba tidur namun hasilnya nihil. Ia sudah mencoba berbagai macam gaya dari terlentang, tengkurap, hingga menghitung 1 sampai 100. Dan berkat usahanya tersebut, ia tidak tidur sama sekali semenjak keluar dari kamar Diana.

Ethan menggeram. Kenapa bisa secepat ini pagi menyambut. Karena sungguh dirinya belum siap bertemu dengan Diana pagi ini. Ia melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 7 pagi, menghela nafas, kemudian beranjak dari ranjang. Ia menuju wastafel untuk mencuci wajahnya dan menatap pantulan dirinya yang kusut. Ethan berharap bahwa Diana masih tidur atau apapun itu sehingga tidak mau keluar dari kamar wanita itu.

Dirinya berjalan dengan gusar menuju dapur dan terkejut melihat Diana baru saja selesai memasak sarapan. Wanita itu menoleh tepat saat Ethan hendak membalikkan tubuhnya.

"Oh kau sudah bangun. Duduklah, sarapan siap dalam 5 menit."

Dengan kaku, Ethan duduk di kursi menatap Diana yang berjalan mondar-mandir untuk menyajikan sarapan mereka kemudian ikut duduk bersama Ethan.

"Diana—"

"Makanlah. Katakan padaku apa makanannya enak atau tidak." Diana memotong dengan suara ceria seakan tadi malam dirinya tidak kehilangan keperawanannya.

Ethan menatap Diana yang sangat semangat memakan makanannya. Ethan bisa melihat kantung mata wanita itu walau samar-samar ditutupi riasan. Ia tahu jika Diana juga tidak tidur nyenyak tadi malam, sama seperti dirinya.

SWEETY VENUS [#2 VENUS SERIES]Where stories live. Discover now