Sweety Venus - Chapter 48

Start from the beginning
                                    

Ya Tuhan... Diana tidak mampu menerima semua itu!

"Ya! Astaga... Ethan..."

Diana mendapatkan orgasmenya dan hanya itu Ethan langsung membawa tangannya di bokong Diana, menuntun wanitanya bergerak naik turun di pangkuannya.

Kesadaran Diana mulai hilang perlahan. Ia hampir tidak mengingat siapa dirinya, siapa namanya, bahkan bunyi barang pecah. Mungkin Ethan telah membuang semua piring dan gelas dihadapan mereka. Karena Diana melihat di sekelilingnya tidak ada satupun bekas peralatan makan mereka. Entah sejak kapan Ethan membuang semua peralatan makan, sejak kapan Ethan merapikan bantal-bantal di batu karang yang keras itu. Yang Diana tahu hanya dirinya yang dibaringkan Ethan dengan lembut di atas bantal-bantal.

Dengan gairah yang masih menumpuk, Ethan kembali menyerbu Diana dengan keras. Wanita itu mengerang, memeluk leher Ethan dengan mengaitkan kakinya di pinggang pria itu.

Diana merasakan hal itu kembali datang... Semakin dekat...

"Ya Tuhan..."

"Keluarkan, Diana." Ethan semakin beringas seakan pria itu juga akan datang. "Keluar bersamaku."

Meneriakkan nama Ethan dan Diana benar-benar hancur. Hancur di tubuh Ethan...

Ethan menggeram sebelum ambruk di atas Diana. Menenggelamkan kepalanya di leher Diana, menghirup aroma wanitanya. "Astaga... Kau sangat nikmat."

Tanpa Ethan sadari, Diana menitikkan air matanya. Bukan karena kekasaran Ethan, bukan karena Ethan yang melakukannya di tempat seperti ini, bukan juga karena mereka melakukan dengan masih berpakaian lengkap.

Tapi dikarenakan dirinya terharu. Saat mereka melakukannya, Ethan memanggil nama Diana. Berkali-kali... Yang menandakan jika pria itu tahu siapa yang ia tiduri.

Apakah artinya Ethan mulai mencintainya? Ataukah pria itu sudah mencintainya?

Dengan gemetar yang masih ia rasakan, Diana menyisir rambut Ethan dengan jemarinya. "Kau juga, Ethan."

***

Sepulang dari Indonesia dan Eropa, Diana mengeluarkan semua pakaian kotor miliknya dan Ethan di kamarnya. Sedangkan Ethan dengan alasan letih sudah terkapar di ranjang Diana.

"Ethan, bawa sampomu ke kamarmu sekarang."

Ethan membelakangi Diana dengan malas. "Kau saja."

Diana sedikit tersentak. Baru kali ini Ethan membolehkannya masuk ke kamar pria itu. Atau Diana yang terlalu berlebihan? Entahlah. Diana mengedikkan bahunya membawa semua peralatan mandi Ethan itu menuju kamar pria itu.

Saat dirinya membuka pintu, maju 2 langkah kecil, langsung terkejut.

"Kyaaaaaaa!!!"

Diana berteriak histeris seakan dirinya hampir dimakan Pennywise, secara naluriah terduduk dengan kedua tangan menahan dirinya di lantai. Semua barang yang ia pegang jatuh begitu saja di lantai.

Ya Tuhan... Dirinya panik!

Ruangan apa ini?!

Kamar Ethan merupakan kamar terindah sekaligus kamar yang membuat jantungnya berhenti sebentar. Dengan luasnya 3 kali lebih lebar dibandingkan kamar milik Diana dan dindingnya yang berwarna putih polos. Tapi kamar ini mempunyai lantai yang berlukiskan langit cerah dengan awan-awan yang sangat terlihat nyata, 3D. Bagaimana Diana tidak terkejut histeris dengan berlebihan? Kau tahu, kau seperti berada di atas langit dan siap terjun bebas.

Kemudian Diana menatap langit-langit kamar Ethan dan terpukau. Di sana terdapat pemandangan antariksa yang menakjubkan. Dengan langit gelap yang di taburi bintang-bintang kecil dan juga planet-planet yang mengelilingi bintang paling besar, matahari. Belum lagi beberapa gradiasi warna tiap di sudut langit.

SWEETY VENUS [#2 VENUS SERIES]Where stories live. Discover now