7#Stalker?

1.9K 135 2
                                    

Author POV

Minggu

Pagi itu Hae ra menggunakan waktu senggangnya untuk bersih-bersih rumah.

Dia tampak merapikan buku-buku yang berserakan, menata perabotan hingga rapi, mengelap barang-barang dan setelah itu sibuk dengan penghisap debunya. Tak lupa dia mengakhiri kegiatan dengan mengepel lantai.

"Uhh...selesai juga akhirnya" dia sekarang duduk di sofa sambil memijat kakinya.

Ada sesuatu yang terlintas di pikiran Hae ra.

Setelah mandi aku akan menjenguk eomma..aku merindukannya. Eomma sedang apa sekarang? Ah...tapi sebelum itu aku akan ke pemakaman appa terlebih dahulu..
Hae ra bicara dalam hati.

Dia segera bergegas untuk mandi..

^^

Hae ra POV

Setelah turun dari bus, aku mampir ke toko bunga. Aku memberi dua bucket bunga. Satu untuk appa, dan satunya lagi untuk eomma.

Lalu aku berjalan untuk menuju ke pemakaman appa, tidak membutuhkan waktu lama. Karena Toko bunga dan pemakaman appa tidak terlalu jauh.

Saat sampai disana, aku meletakkan satu bucket bunga di atas pemakaman appa. Lalu aku berdoa.

Appa..kau baik-baik saja disana? Apa kau sudah berada di tempat yang nyaman? Sungguh aku merindukanmu..walaupun dulu appa selalu keras denganku. Tapi aku tau, itu appa lakukan untuk kebaikanku. Dan benar saja, sekarang aku menjadi anak yang penurut. Nilaiku juga selalu bagus di sekolah. Dan...aku juga ingin memberitahu, bahwa aku memiliki seorang sahabat yang benar-benar baik, dia menyayangiku dengan tulus. Bahkan hidupku sekarang baik-baik saja dan tidak merasa kekurangan karena dia..aku tidak bisa membanyangkan. Jika tidak ada dia, aku sudah menjadi gelandangan atau semacamnya. Karena eomma,, dia menjadi seperti itu setelah appa tinggal. Hah..sungguh tanpa kalian aku benar-benar kacau. Aku merindukan saat kita berkumpul seperti dulu. Itu hangat...
Tapi appa tidak usah cemas tentang hidupku..appa tenang saja. Aku harap appa mendapat tempat yang terbaik disana. Aku pergi dulu...aku akan ke tempat eomma..

Aku segera menghapus air mataku yang menetes terus menerus. Lalu aku beranjak, dan akan pergi menuju ke tempat Eomma.

Setelah sampai, aku segera masuk. Tepat saat aku berada di pintu kamar eomma. Aku mendengarkan teriakan. Ya, teriakan eommaku.

Aku segera masuk, aku melihat eomma meronta dari pelukan dua orang perawat wanita disana.

Aku segera meletakkan satu bucket bunga ke meja dekat ranjang eomma-ku.

"Ahjumma..apa yang terjadi dengan eommaku?"

"Eommamu daritadi terus saja berteriak, dia membentur-benturkan kepalanya di tembok. Lalu kami menahannya, tetapi dia terus saja meronta.." salah satu perawat yang menahan eomma-ku menjawabnya dengan wajah panik.

Aku segera mengambil tindakan yang sama, aku memeluk eomma-ku dan berusaha menatap matanya.

"Eomma..kenapa eomma seperti ini? Ada apa? Tenanglah sedikit, aku ada disini." Aku berusaha menatap matanya, aku harap dia juga menatap mataku.

Saat eomma menatap mataku, eomma peralahan diam. Tidak berteriak dan tidak meronta lagi. Tampaknya dia sudah tenang.

Saat kurasa eomma benar-benar tenang, aku mengisyaratkan agar kedua perawat itu meninggalkan kami berdua. Dan tampaknya mereka sudah paham.

White Wishes [Taehyung BTS] ✔Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz