"Ma..." David kembali mencoba memanggil Anita, sepertinya Anita mulai kehilangan kesadarannya, tentu saja, Inge pasti akan sedih mengetahui kebenaran tentang Mama Papanya. David merasa Tuhan lebih menyayangi adik kecilnya itu dibanding mereka semua yang ada di dunia ini. Jelas, Inge tidak akan merasakan sakit seperti sekarang yang dia rasakan.

"Kalian anak-anak Mama... selalu akan jadi anak Mama"

"Ma... tapi aku dan Diva..."

"Kamu,,,"

David terdiam, cukup lama, "Mama..."

"Kamu akan tetap jadi anak Mama, kakak Divayana dan Inggrita"

Mutlak. Apa yang harus David lakukan? Menculik Diva? Baiklah dimana Diva sekarang?

...

"Maksudmu mereka bukan saudara kandung?"

Gadis itu mengangguk

"Lalu?"

"David menikahi Diva"

"Senekat itu?"

"Kalau dia tau mereka bukan saudara..."

"Maka David akan semakin gencar melakukan aksinya"

Menunggu Jessica berpikir, gadis itu menyesap tehnya dengan tenang, "Bagaimana?"

Jessica terdiam, masih terlalu shock untuk mengetahui kenyataan David menikah. DAVID MENIKAHI DIVA lebih tepatnya. Tentu saja, tentu saja mereka boleh menikah tapi itu setelah dia tahu kenyataan itu. Amanda Everart adalah saudara jauh Darwin, baiklah jika dijabarkan Jessica mengenal seluk beluk keluarga Everart. Dan Amanda tidak ada hubungan darah sama sekali dengan Darwin, hanya keluarga jauh. Ya. Tapi Diva dan David? Astaga apa yang akan terjadi sekarang?

"David akan mencoba menjelaskan pada, siapun namanya itu. Tapi tidak dalam waktu dekat. David membutuhkan banyak persiapan. Yang paling penting adalah bagaimana cara dia menjelaskan pada gadis itu mengenai keluarga mereka.

Mungkin dua atau tiga hari, David akan mencari gadis itu. Dan kemudian, gadis itu akan meninggalkannya. Sakit hati, yah kau taulah bagaimana sakitnya diasingkan selama ini, kemudian tumbuh tanpa dekat dengan orang tuanya, kemudian menikah dengan kembarannya, tapi tertangkap basah dan nyaris dibunuh ibunya. Sekarang? Keluarganya bukan keluarga sebenarnya. Bahkan ayah kandungnya dibunuh Sebastian Iris"

Jessica lagi-lagi terdiam. Tuhan. Dia merasa iba pada Diva, apapun yang terjadi pada gadis itu, dia sangat tidak tega.. Tapi, ada David yang mencintainya. Setidaknya ada satu cinta yang cukup membuatnya melupakan semua sakit hati milik mereka.

"Tenang saja, semua hanya akan berjalan sesuai dengan rencanaku"

"Kau..."

Gadis itu terdiam, menaikkan satu alisnya dan sudut bibirnya

"Hanyalah jalang paling kejam dengan scenario gila diotakmu"

"Dengarkan aku Jessica, semua ini terlihat semakin benar"

"Maksudmu?"

"Permainan kita, David sama sekali tidak pernah ikut bermain disini" Gadis itu melihat bagaimana Jessica terkejut, "Kau baru sadar? Atau kau baru tau?"

"Maksudmu?"

Gadis itu menghela nafas panjang, "Aku lelah menjelaskannya, dengarkan Jessica. David sudah tidak pernah memainkan The Games selama ini, hanya kita yang menyeretnya. Kau tidak sadar?"

Sial. Benar Juga. Ada yang salah selama ini, dan Jessica baru saja menyadarinya,

"When something is right, everything else is wrong... And..."

CandourWhere stories live. Discover now