26

8.2K 308 36
                                    

  It's fucked, it's crazy

I can't concentrate

I just see your outline

- Cruel by Snakehips



Inge meninggal dunia.

Jessica berdiri di samping Julian memandang takut kearah pusara milik gadis itu. Memandang wanita yang telah benaar-benar melakukan rencananya. Melirik Juna yang sedang berlutut menunduk menggenggam tanah kuburan yang masih basah, dan tentu saja kembali menatap David yang menopang tubuh saudara kembarnya. Diva hampir limbung jika saja David tidak berhasil menangkapnya.

Jesssica bisa melihatnya, bagaimana gadis itu bermain dengan jemarinya seolah menyayat lehernya sendiri mengisyaratkan jika akan ada korban lain dalam permainan ini. Sial. Jessica bahkan belum menggerakkan pionnya. Tunggu, dia sudah melakukannya. Mengatakan rencana gadis itu pada Inge dan lihat apa hasil perbuatannya...

Jessica meneteskan air matanya, takut jika Jevlyn putri kecilnya akan mengalami hal yang sama. Tentu saja tidak boleh kan? Tapi gadis ini terlalu lihai bersembunyi di balik topeng lemahnya. Bagaimana semua orang tertipu dengan ketidakberdayaannya.

Mikail Delano adalah harapannya saat ini. Tapi begitu melihat Kay yang sedang memandang kosong pusara Inge, Jessica tahu pria itu sedang diambang kewarasannya. Bagaimana ini? Melihat David juga seperti tidak ada tenaga kehidupan membuatnya semakin kalut. Sialnya gadis itu terlalu kuat untuk dia lawan. Bagaimana mungkin gadis itu menyakiti siapapun di dekatnya? Gadis itu mengerikan. Bukankah kemarin-kemarin gadis ini juga berusaha menyingkirkan Dias? Karena Dias berhasil mengetahui permainannya? Gadis ini psikopat.

Memutuskan menghampiri Arjuna, menyentuh pundak Arjuna pelan seolah menyalurkan rasa berdukanya atas kehilangan mendalam yang dialami pria itu, "Juna..."

"Gue belum minta maaf sama dia, gimana bisa..."

"Juna, you need to get up. Kita udah berjam-jam disini"

Arjuna terpaksa bangkit dari duduknya, menuruti kemauan Jessica untuk sementara. Dia benar-benar tidak boleh terlihat lemah saat ini. "Ayo pergi, Jess"

Gadis itu memandang kepergian Jessica dan Arjuna dengan curiga. Melirik Kay yang sedang dipapah Fabian dan Dias. Alisnya bertautan memikirkan langkah selanjutnya.

"Cari tau apa yang Jessica dan David lakukan" perintahnya dengan tenang pada salah satu anak buahnya. Pria yang terlihat seperti pelayat biasa, tidak kekar dan juga tidak berotot seperti agen pada umumnya.

...

David melirik sekilas. Pikirannya benar-benar buyar saat ini. Adik kecilnya meninggal dengan meninggalkan sebuah pesan dengan kode di emailnya tepat sebelum adiknya pergi makan siang menuju apartemen Julian.

Ada pesan suara yang dia putar berulang kali dan membuatnya tidak tenang. Menyentuh sekali lagi handphonenya agar rekaman itu kembali terputar

"Kak, aku tau ini aneh tapi sepertinya Kak Diva berencana meninggalkan kita semua."

Memangnya ada apa? Kenapa Diva berusaha meninggalkannya disaat mereka bisa bersatu. Disaat dia sudah menikahi gadis itu. Bukankah terlalu aneh? Apa Diva merencanakan sesuatu seperti yang dikatakan Papanya? Mengenai gadis itu menguasai lebih banyak perusahaan dibanding dirinya.

Kematian Inge, sudah lewat satu minggu. Diva masih mengurung dirinya di kamar tapi sesekali menanyakan kabar David. Hanya itu, tidak ada percakapan. Sialnya lagi, dia masih mengingat Sophia. Inge berencana memberikan kabar mengenai Sophia. Apakah maksud Inge mengenai Sophia adalah anak Raihan Pratama?

CandourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang