19

10.5K 392 23
                                    

David membuka penutup mata Diva ketika mereka sampai di Villa milik David di daerah puncak. David menyempatkan diri untuk mengambil cuti di sela-sela rapatnya di bogor. Sebenarnya rapatnya sudah selesai kemarin tapi dia memberi alasan ingin mengecek perkebunan yang nantinya akan dibangun menjadi hotel ke Sebastian selama beberapa hari ke depan.

David merasakan hidupnya sempurna bersama Diva, tidak peduli apa pun itu. Yang jelas dia bahagia menjalaninya bersama Diva, bahkan David sudah membeli Villa ini untuk mereka nikmati dikala waktu libur. David melihat masa depannya bersama Diva walaupun entah apa yang Diva pikirkan. Sehingga David menyiapkan mulai dari rumah, villa hingga perusahaan dan sebuah resort di Bali untuk ia kelola bersama Diva. Semuanya ia siapkan selayaknya pasangan suami istri menyiapkan investasi hari tuanya. David hanya ingin bersama Diva. Hanya itu. Tapi mengapa sulit sekali.

Diva memeluk David erat seperti takut David meninggalkannya, "It's amazing"

David tersenyum penuh kemenangan, jika Diva bisa terlihat sebahagia ini sudah dari dulu dia membawa gadis itu kemari.

"Kamu istirahat dulu. Aku mau liat-liat" ucap Diva mengingat David yang menyetir sudah pasti kelelahan karena harus menuju villa ini yang jelas-jelas berada di daerah kebun dengan pemandangan bukit disana sini

David menarik lengan Diva lalu menggendongnya menuju kamar, "Oh gak bisa sayang, kalo aku istirahat kamu juga istirahat"

Diva yang digendong paksa hanya melirik sebal David, "Oh Dav, c'mon"

"Aku gak bisa tidur tanpa kamu disamping aku"

Diva mendengus sebal lalu dirinya merasakan benda empuk menyentuh bokongnya. Sudah sampai tempat tidur ternyata, dia kesal sendiri. David malah berbaring di sebelahnya dan memeluknya dari belakang, "Dav..."

David menghela nafas memejamkan matanya, "Hmm,,,"

Diva terdiam lalu membalikan badannya, yang dia temukan adalah dada bidang cowok itu

"Div, Tuhan memang mentakdirkan kita bersama..."

Diva terheran dengan ucapan David, "Maksud kamu?"

"Kemarin Sophia menyudahi semuanya"

Tidak mungkin. Sophia Azzahra? Ini pasti sudah gila. "Kok bisa?"

"Udahlah... Diva sayang, semua pasti ada jalan"

Diva menarik nafas lega, semoga saja David benar, karena sekarang Diva sudah tidak bisa memikirkan logika lagi, wangi lelaki ini saja terlalu kuat untuk dia tolak

"Inget kata kamu soal ngabisin waktu 24 jam?"

Diva terdiam, berpikir sejenak kapan dia mengatakan hal tersebut

"Sekarang aku ngerti dan bahagia kita selalu bersama, walaupun aku cuma meluk kamu kayak gini dan rasanya cium wangi rambut kamu udah bikin aku tenang"

Diva tidak tahu dia harus bahagia atau sedih, walaupun lelaki itu pernah memperkosanya tapi dia sangat mencintai lelaki ini, Diva memeluk David dan membenamkan kepalanya di dada David. Dia bisa mendengar degup jantung David yang tak karuan

"Jantung kamu kenapa sih?"

David mengeratkan pelukannya, "Hmmm?"

"It sounds like a lullaby to me"

"Then sleep with me everyday and night"

Diva

Terkejut

Dan

Terdiam

Kaku

...

CandourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang