9

13.5K 499 1
                                    

Diva mendecak sebal karena David merangkulnya terus menerus, kalau begini bagaimana dia bisa berburu lelaki tampan untuk dijadikan kekasih. Bebas dari bodyguard Sebastian dia malah dikawal anjing herder macam David. Bagaimana tidak? Dari tadi David masih merangkul posesif pinggangnya dan seolah-olah mengatakan dia bersamaku pada setiap laki-laki di ruangan itu.

Diva melirik David dengan tatapan tajam ketika mereka berdiri di salah satu sudut ruangan dengan beberapa teman David. Masa bodoh dengan percakapan mereka. Diva hanya ingin pulang atau paling tidak berkenalan dengan salah satu diantara mereka.

David melirik Diva sesekali. Dia bisa melihat Diva kesal dengan kelakuannya. Tapi dia tidak ingin Diva menjadi santapan lelaki di dalam sini. David mengetahui perangai mereka semua dan dia tidak ingin Diva jatuh kedalam perangkap mereka. Tapi David tersenyum, karena walaupun kesal Diva tetap tampak cantik dengan balutan dress (seperti yang digunakan kylie minogue untuk majalah vogue). David memesankannya langsung karena permintaan Diva yang merengek-rengek mengganti dress setelah melihat acara televisi kemarin sore. Dia menyesal mengabulkan permintaan Diva karena harga gaun kurang bahan menurutnya itu bisa digunakan untuk membeli salah satu mini cooper baru.

Hatinya berdesir ketika mata mereka bertemu. David bingung. Apakah Diva baru saja merasakannya? Kalau iya? Setidaknya dia tidak merasakannya sendirian. Dia bisa melihat Diva salah tingkah. Akhirnya David memutuskan untuk pulang setelah mengobrol sesaat. Sepanjang perjalanan Diva masih diam.

"Lo kenapa?"

Diva diam

"Ngomong aja kali"

Sebenarnya Diva juga tidak tahu. Dia sebal. Tapi hatinya berdesir aneh waktu mata mereka bertemu tadi. Sial. Gue gak kena brother complex kan?

"Div..."

"Gue sebel aja, gue kan juga mau cari cowok"

David terkekeh, "Mereka gak bener kali, nanti aja cari anak baik-baik"

"Lo kok kayak bapak-bapak sih. Gue udah dewasa kali Dav"

David terkekeh lagi "Sedewasa apa sih?"

"Sedewasa buat making love"

David menghentikan mobilnya lalu menatap Diva sambil melongo.

Diva mengatur nafasnya lalu memukul lengan David "Gak usah kaget oke, lo pasti sering kan"

David masih melongo "Lo tau darimana?"

"Me..." Kata Diva bangga

"Jangan bilang kalo lo juga sering?"

"Kepo banget"

David mengangkat alisnya sebelah, "Gue jadi penasaran sehebat apa lo sampe senelangsa itu gak dapet mangsa" kata David akhirnya

David langsung menangkupkan tangannya menahan wajah Diva, dengan cepat dia mendaratkan bibirnya di bibir Diva yang setengah terbuka. Diva menegang dan David merasakan itu, dia yakin Diva terkejut. Dia memanfaatkan itu untuk mengekplorasi mulut Diva. Diva mulai tersadar dan berusaha melepaskan wajahnya dari David. Tapi serangan David membuatnya lengah.

Inikah? Ciuman? Shit?! He's fucking good, sialan David lepasin gue! Sebelum...,

Diva mengerang dan setelah mencakar lengan David walaupun tidak berguna karena David mengenakan jas, David melepaskannya. Mereka berdua terengah mengatur nafas. Diva shock langsung memegangi keningnya dan menelan ludah. Dia ingin marah tetapi, di sisi lain dia jadi penasaran dengan arti ciuman sesungguhnya. Sial, mengapa fisrt kissnya dicuri saudara kembarnya sendiri.

Sama halnya dengan David, sialnya dia hampir tidak bisa menguasai dirinya. Untungnya Diva menyadarkannya dengan berusaha melepaskan diri. David kembali mendapatkan nafas normalnya lalu memandang Diva. Sialnya lagi, dia kembali terangsang hanya karena melihat wajah Diva yang sedang mengatur nafas.

"Div, mending lo turun sekarang"

Diva menoleh cepat dan memandangnya tak percaya. Namun akhirnya, Diva menyerah dan turun dari mobil. Seketika setelah menutup pintu dengan kasar, David melajukan mobilnya dengan kencang. David harus menemukan pemuasannya saat ini.

Jantung Diva berdetak tak karuan. Oh dia baru saja berbuat dosa. Berciuman saja sudah dosa, dan sama saudara sendiri? Oke mereka memang muhrim tapi masalahnya muhrim karena saudara kandung dan... kembar.

Diva memegangi dadanya. Dia kesal karena diturunkan tiba-tiba oleh David. Tidak. Dia lebih kesal karena David mencuri ciuman pertamanya. Parahnya lagi, dia malah menginginkan bibir David menyentuhnya lagi. Sepertinya dia harus cepat pulang.

Tunggu. Ini kan depan rumah gue!

Diva buru-buru masuk ke dalam rumahnya dengan kesal.

Butuh penjelasan untuk yang baru saja terjadi

Atau

Membutuhkan David untuk melanjutkan hal yang tadi

CandourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang