46. Administrator

296 39 3
                                    

Tubuhnya perlahan turun dan dia terduduk di lantai keramik itu.
Pria itu menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Kumohon kembalikan rahimku......"teriak Azkhar keras.
Srrrt
Mata pria berwarna  Ruby itu terus meneteskan air mata dan membasahi seluruh wajahnya.
Aku perlahan memeluk pria bermata merah itu perlahan.
"Maafkan aku ......"
Mungkin memang bukan aku yang melakukan itu, namun aku sekarang berada di tubuh pria yang sudah menyiksanya.

Aku tahu dia tidak akan perna memaafkan tubuh ini.
Namun aku hanya ingin mengatakannya.
"Maafkan aku"ucapku
"Seandainya saja, aku datang 2 bulan lebih cepat. Kau pasti masi memiliki rahimmu"
"Seandainya saja aku datang 2 bulan lebih cepat kau pasti bisa lebih bahagia dengan orang lain"
"Seandainya saja ....."
"Kenapa hiks, kenapa kau mencuri satu satunya hal yang membuatku bertahan"ucap pria itu perlahan memukul dadaku dengan genggaman tangannya.
"Maafkan aku"ucapku
"Kenapa.... Hiks, kenapa kau melakukan ini padaku?. Apakah mengharapkan kebahagiaan untuk seorang pelacur adalah hal yang salah?"ucap nya dengan air mata sembari memukul dadaku.
"Maafkan aku...."ucapku
"Kenapa kau membeli ku dengan harga mahal, jika kau hanya ingin menyiksaku"ucap azkhar menangis keras.
Aku mendekap pria itu semakin erat.
"Maafkan aku....."ucapku menyentuh rambut hitam bergelombang itu.
"Kenapaaaaaa?, kenapaaa? Kenapaaaa? Kenapa hanya aku?, kenapa selalu aku?. Kenapa Hiori bisa bahagia tapi tidak denganku?"ucapnya
"Apa karna aku sudah menjadi pelacur sejak lama, jadi kau pikir anak yang lahir dari rahimku hanyalah sesuatu yang membawa penyakit. Kenapa Sir. Ernest, kenapa?"teriak pria itu merintih
Suaranya sesegukan.
Dia menangis sampai gelagapan.

"Kenapa kau tidak sekalian memotong leherku saja, saat kau merusak kelenjar feromonku. Kenapaaaa?"ucapnya mencengkram keras kemeja putihku
"Maafkan aku"ucapku memejamkan mata ku
Hanya kata kata itu yang bisa ku katakan saat ini.

Setelah menangis keras, pria bermata merah itu mendorongku keras membuatku sedikit terjungkal.
"Lupakan saja kata kata tadi, Sir. Ernest. Karna sekalipun aku menangis bahkan kejang kejang di hadapanmu. Rahim itu tidak akan kembali"ucap pria itu melihat kearaku.
Mata merahnya menggelap, sangat gelap.
Srrk
Perlahan tersenyum lebar, dengan mata terpejam.
"Maaf karna sudah bersikap tak sopan, saya akan berhati-hati lain kali"ucapnya.

Dia membuka matanya dan berjalan keara kasur yang ada di kamar itu. Lalu masuk kedalam selimut dan menutupi tubuhnya dengan selimut bewarna putih tebal yang terbuat dari wol itu.

"Selamat malam"aku hanya bisa berkata begitu meski matahari masih begitu terik.
Aku berjalan melalui lorong yang panjang ke sebuah ruang tamu.
Saat membuka ruang tamu, aku bisa melihat 2 pria disana.

Tringgg
"
Protagonis di temukan.
Nama : William Albert
Umur: 20 tahun
Gender: alpha pria

Protagonis ke dua
Nama : Hiori Albert ( dulunya Takara Hiori, rapi ikut marga William)
Umur : 15 tahun
Gender: omega pria
Catatan sedang hamil 2 bulan.
"
William memakai sebuah jas dengan warna coklat tua, dan Hiori menggunakan sebuah kimono berwarna coklat dengan motif bunga melati.
"Lama tidak berjumpa, Sir. Albert "ucapku perlahan duduk di sofa.
"Lama tidak berjumpa, Sir. Ernest "ucap William.

Mata pria berambut pirang itu terlihat penuh kasih sayang dan keceriaan.
"Ada keperluan apa sepasang suami istri yang sudah tinggal di Amerika ini kembali lagi ke jepang?"tanyaku tersenyum dengan nada bicara Daniel yang sombong
"Aku yang meminta William untuk datang kemari"ucap Hiori menggunakan b.inggris.
"Begituka, jadi itu anda. Ny. Albert "ucapku terkekeh.
"Aku dengar kalau pelacur Azkhar Febbian di beli seorang alpha ras putih, dari ciri ciri yang kudengar dari penyelenggara pelelangan itu mengacu padamu"ucap Hiori.

"Aku tidak akan berbasa basi lagi, katakan dimana Azkhar-Sama"ucap Hiori menggeprak meja kaca di depan kami.
Tuk tuk
Suara ketukan terdengar, perlahan Johan masuk dengan membawa nampan berisikan tekoh dan 3 gelas teh.
"Saya permisi, tuan"ucap Johan keluar.

"Ya, akula yang membelinya"ucapku dengan angku.
Aku perlahan menyeduh teh yang ada didalam cangkir.
kelinci bermata merah itu duduk di kepalaku perlahan mulai bicara.
"Tuan apa rasanya enak?"tanya Lala.
Lalu dia terbang mendekat keara tanganku.
Aku mengangguk dan menggesekkan teh yang baru kuminum tadi ke dekat Lala.

"Kau..... Cepat kembalikan azkhar-sama"ucap pria itu keras.
Teh itu tiba tiba tumpa dan mengenai tanganku, dan sedikit terciprat ke tangan kelinci berbulu hitam itu.
"Owh panasss"ucap Lala langsung melompat dan menghilang dengan cepat

Di tempat lain, sebuah beranda yang ada di lantai 3.
Kelinci berwarna hitam itu duduk sembari melihat pemandangan hijau di taman.
"Kau melebihkan"ucap kelinci pink yang duduk di samping Lala
"Memang kau tidak perna tertumpah teh panas apa?"ucap Lala pada Mimi
"Setidaknya, ekormu tidak perna ditarik sampai copot kan"ucap kelinci pink itu menopang dagunya dengan tangan lembut dan berbulu nya
"Kenapa kau ada disini?"tanya Lala
"Memang apa salahnya dengan itu?"tanya Mimi.
"Bukankah seharusnya kau berada di samping tuanmu, terutama tuanmu sedang dalam keadaan depresi sekarang"ucap Lala menatap Mimi.
Mata hijau mudah Mimi bergerak.

"Aku harus membiarkannya sendirian sekali-kali, karna aku tak sanggup melihat tangisannya"ucap Mimi dengan wajah lesu.
"Hei Lala, sampai kapan mereka harus tetap seperti ini?"ucap Mimi perlahan merubah wujud dewasa.
Rambut merah mudah dengan dengan mata hijau mudah dan dia memakai sebuah hodie abu abu dengan telinga kelinci di tudung hodie itu.
"Aku juga tidak tahu"ucap Lala juga beruba menjadi seorang pria berambut merah.
Rambut Lala yang merah panjang, terikat kencang.
Poninya yang hampir menutupi alis, dan wajah tampan.

Kau bisa melihat tinggi Lala yang lebih pendek dari Mimi beberapa cm.
"Aku ingin melihat Meraka berdua bahagia "ucap Mimi menutup kedua matanya.

Pada umumnya, sistem support hanyalah seekor entitas yang tidak di ketahui. Saat mereka tercipta mereka hanya berbentuk bola bercahaya yang tak dapat bicara.
Mereka memiliki tugas untuk memberikan hukuman ataupun memberikan sebuah hadia saat seseorang manusia mampu menyelesaikan misi.

Mereka di ciptakan oleh seorang administrator yang di panggil dengan sebutan ' Nyonya kelinci '. Namun 'Nyonya kelinci' bukanlah satu satunya administrator yang dapat menciptakan sistem.
Mereka terdapat 5 orang.
Administrator pertama Mr. Tiger (Tn. Harimau)
Administrator kedua Ms. Reindeer (Ny. rusa kutub(
Administrator ketiga Mr. Cat (Tn.kucing)
Administrator keempat Mr. Owh (Tn. Burung hantu)
Dan terakhir
Administrator kelima Ms. Rabbit (Ny. Kelinci)

Para administrator tidak perna menunjukan wajah mereka, dan menutupi wajah mereka dengan topeng yang menggambarkan nama mereka masing masing.
Membuat para sistem dan menurunkan mereka ke tempat lain secara acak. Dan disitulah pertemuan pertama kedua kelinci yang masih berbentuk bola itu dengan tuan mereka yang akhirnya mereka layani.

"Dimana ini?, apa aku sudah berada di tempat tuanku?"
Namun bola putih itu hanya melihat sebuah desa yang tua, seperti desa zaman zaman abad pertengahan.
Dari dalam bola itu, sistem melihat seseorang yang di pukuli oleh banyak anak lainnya.
"Emh bola apa ini?, uwaah sangat bersinar"ucap anak kecil bermata merah yang memakai pakaian kotor dan robek itu.
Dia memiliki banyak memar namun tetap tertawa riang.
Mata pria itu melebar sembari memegang bola itu.
Kehangatan dan di rasakan oleh sistem didalam bola itu.
Bump perlahan bola kaca berwarna putih kekuningan itu beruba menjadi merah mudah
"Uwa.... Dia beruba. Apa kau mendengar ku?"ucap pria bermata merah itu tertawa sembari berjalan.
Dia terus memegang bola berwarna merah mudah itu dengan hati hati

Di sisi lain,
Seorang pria bermata zamrud itu duduk di meja mewahnya sembari membalik buku-buku yang sulit dimengerti.
"Emh apa itu?"ucap pria itu yang melihat sesuatu yang berkilau di samping beranda kamarnya.
Kamarnya yang sebesar 7 x 5 m itu begitu indah dengan lantai dan lampu yang berkilauan..
Tangan pria itu menyentuh bola.
"Tuan mudah, sudah waktunya untuk berlatih berkuda"ucap seorang wanita memakai pakaian maid itu.
"Baik aku mengerti"ucap dia memasukan boal itu ke dalam kantung celananya.
___
Di malam hari yang sama.
Kedua pria itu tertidur di tempat berbeda.
Dimana sang anak bermata merah tidur di tumpukan jerami di kandang kuda, sedang pria bermata zamrud itu tidur di sebuah kasur lebar yang lembut dan nyaman.
Kehidupan kedua orang itu benar benar berbeda, namun mereka memiliki kesamaan. Mereka berdua mendapatkan bola sistem itu.
Dan beberapa hari kemudian.
Seekor kelinci muncul dari masing masing bola.
"Akan ku.namai kau Lala/Mimi" ucap kedua orang itu bersamaan namun di tempat berbeda.
"Salam kenal Mimi"ucap anak bermata merah itu tertawa
"Salam kenal, Lala"ucap pria bermata zamrud itu hanya tersenyum tipis namun matanya menunjukan kasih sayang kepada kelinci itu.

menyelesaikan misi malah dapat suami (BL)Where stories live. Discover now