44. anak bermata merah 2

390 44 0
                                    

____
Untuk beberapa eps kedepan kita akan menggunakan sudut pandang dari Karakter Daniel Ernest seme kita tercinta
******

Perasaanku seperti akan terbang karna bisa melihat sang author yang sangat kusukai menulis novelnya di rumah dan didepanku secara langsung.

"Apa kau makanan penutup?, aku ingat masih ada beberapa di kulkas"ucapku tersenyum

Anak itu hanya mengangguk perlahan.

Meski tubuhnya terlihat kurus tapi dia bisa di katakan cukup tinggi

Dia selalu memakan apa yang kuberikan dengan lahap.

"Jika kau ingin bersantai, datanglah kerumaku. Aku akan memberikan kunci serafnya untukmu"ucapku tersenyum.

Mungkin waktu itu aku terlalu senang karna bertemu dengan author kesukaanku secara langsung sehingga membuatku bodoh.

"Kenapa kau melakukan itu?"ucap anak itu membuka mulutnya.

"Melakukan apa?"tanyaku.

"Bagaimana bisa kau percaya begitu saja kepada orang asing, bagaimana jika aku mencuri barang berhargamu"ucapnya berdiri.

"Baru kali ini aku mendengar nya bicara dengan suara keras"

Kata katanya masuk akal.

"Memang kenapa?, jika kau ingin mencuri"ucapku tersenyum.

"Kau.... Orang aneh"ucap dia tiba tiba mengambil tasnya.

"Hei kau mau kemana ini masih hujan"ucapku menahan tangan anak itu.

"Lepaskan aku"ucap dia memberontak.

"Baik .... Aku akan melepaskan tanganmu, tapi tunggu sebentar "ucapku perlahan melepaskan tangan anak itu.

Aku masuk ke dalam gudang penyimpanan

Dan mengambil sebuah payung berwarna hitam.

Namun saat aku sampai disana anak itu sudah pergi.

"Apa?, kenapa dia pergi?"ucapku membuka pintu.

Aku sudah tak bisa lagi melihat anak itu.

"Padahal aku sudah bilang untuk menunggu"ucapku memegang rambutku sembari duduk di sofa yang tadi dia duduki.

Sofa itu masih terasa hangat.

"Sip dia manusia"ucapku dengan randomnya sembari merasakan panas tubuhnya yang masih menempel di sofa berwarna coklat tua itu.

Ruangan yang awalnya sedikit ramai kini menjadi senyap kembali.

Perlahan mataku tertuju kepada sesuatu yang asing bagiku yang terdapat di bawah meja kaca transparan itu

Aku mengambil sebuah buku dengan sampul biru tua itu.

"Buku ini sama sekali tidak basah"ucapku perlahan membuka buku itu.

Aku melihat sebuah lukisan hitam putih yang hanya di buat dengan pensil.

Meski warnanya cuma hitam dan putih, lukisan itu begitu hidup di mataku.

Dia sering melukis pantai dan ombak di buku itu.

Tanpa sadar tanganku terus bergerak dan melihat semua gambar yang ada di buku itu.

Hingga tanganku terhenti.

Hanya ada 1 foto yang memiliki warna disana.

"Apa ini aku?"ucapku

Gambar hita putih namun mata zamrud yang berwarna itu sangat indah.

Pria bermata zamrud itu berdiri di tengah hujan yang deras, dia menatap kelangit.

menyelesaikan misi malah dapat suami (BL)Where stories live. Discover now