37. Novel ke empat

520 64 0
                                    

____
Perlahan siang mulai menjadi senja, adik adikku berhasil di bebaskan dan aku berhasil membunuh kedua protagonis itu dengan cepat.
Namun
"Aku tidak bisa menghentikannya"ucap azkhar yang terus menangis.
Azkhar tak mampu menghentikan air yang terus jatuh dari matanya
Lalu
Dia mengambil handphonenya dan perlahan menelpon nomor itu.
Drrring
"Nomor yang anda tuju sedang berada dalam panggilan lain"
"Nomor yang anda tuju sedang berada dalam panggilan lain.
"Kemana kau Daniel/Azkhar" kedua orang pria yang saling menelpon nomor masing masing secara bersamaan.

"Nomor yang anda tuju sedang berada dalam panggilan lain"
Perlahan 2 pria itu tiba tiba berlari
"Tuan, anda mau kemana?"tanya lala
"Azkhar?"tanya Daven.
Mereka berlari dan berlari.

Dan kini mereka sampai di masing masing rumah mereka.
Tang tang tang
Azkhar dengan keras memukul pintu gerbang terbuat dari besi itu.
Tak lama terlihat pria berambut coklat.
"Apa Daniel sudah kembali?"tanya azkhar dengan keeingat.
Johan menggeleng.
"Pakaian kakak kenapa, apa kakak terluka?"ucpa Johan kepada azkhar.
Azkhar menghiraukan dan segera berlari lagi.

Di satu sisi seorang pria bermata zamrud berdiri di depan pintu apartemen azkhar.
Berkali kali menekan bel, namun tidak ada sedikitpun jawaban
Mereka berdua mulai memegang handpone dan menelpon lagi.
"Nomor yang anda tuju sedang berada dalam panggilan lain"

Azkhar terus berlari dan akhirnya kelelahan di sebuah halte bus
"Hiks.... Hiks.... Apa dia sudah tidak menginginkanku lagi?"ucap azkhar dengan air mata yang banjir.
Langkah lari terdengar kencang lalu perlahan berhenti
Pria bermata hijau zamrud itu terhenti saat ia memandang seorang pria berambut hitam dengan pakaian yang di penuhi darah itu.
Hodie yang awalnya putih menjadi merah karna darah
"Azkhar"pria itu membuka mulutnya.
Seketika azkhar mengangkat wajahnya yang sejak tadi tertunduk
"Daniel"ucap azkhar berdiri.
Azkhar langsung berlari dan memeluk pria tinggi itu.
"Azkhar, ini kau kan azkhar"ucap Daniel memegang wajah yang masih ada cipratan darah kering
"Ya.... Ini aku Daniel"ucap azkhar mengangguk.
Air mata tak henti jatuh dari wajah sepasang kekasih itu.
"Syukurlah.... Syukurlah.... Syukurlah...."ucap Daniel memeluk pria itu erat
"Aku.... Maafkan aku, maaafkan aku, maafkan aku"ucap Daniel berkali kali.
"Kenapa kau minta maaf, itu bukan salahmu. Itu adalah ulah Liam dan teman temannya. Kau tidak salah sedikitpun"ucap azkhar memegang wajah Daniel yang tinggi.
"Tidak... Itu salahku, jika saja aku tidak kabur dan meraih tanganmu. Kau tidak mungkin akan memutuskan bunuh diri, seharusnya aku membantumu"ucap Daniel memegang tangan kanan azkhar yang menempel di wajahnya
Cup Daniel mencium telapak tangan kanan azkhar.
"Maafkan aku azkhar..."pria itu menangis seperti bayi yang lapar.
Tiba tiba mata azkhar terbuka lebar.
Dia memutar tubuh nya.
Dor
Suara peluru keras terdengar.
Dan peluru itu menembus bagian punggung azkhar dan tepat menancap di jantungnya.
Srrrt
Perlahan tubuh azkhar merosot dari pelukan Daniel
"Azkhar?"ucap Daniel memegang tubuh azkhar.
Mata Daniel tertuju kearah depannya
Dan terlihat seorang pria berambut kuning yang merupakan salah satu pria yang dia beri pelajaran karna merundung adiknya tadi siang.
Pria itu memegang pistol
"Pistol itu"ucap Daniel terkejut saat menyadari kalau pistol yang di pegang pria itu adalah pistol miliknya sendiri.

Setelah menembak pria itu langsung berlari sembari menjatuhkan pistolnya.
Meninggalkan kedua orang itu di halte bus yang sepi.

"Azkhar.... Tidak apa apa, aku akan membawamu ke dokter"ucap Daniel menggendong azkhar seperti seorang putri
Azkhar juga memeluk leher Daniel dengan erat

Trrringg
Layar berwarna orange dan ungu muncul secara bersamaan di hadapan Daniel dan azkhar yang membuat langkah Daniel terhenti.

Trrring
"
Selamat anda sudah menyelesaikan misi anda!
Misi bunuh katrater azkhar Febbian sebelum menggila—complete
Hadia : +60 tahun
"
"
Selamat anda sudah menyelesaikan misi anda!
Misi selamatkan SML (Second Male Lead), Daniel Ernest dari kesengsaraan yang menimpanya —Complete
Hadia : +60 tahun
"
"Aku mencintaimu Daniel"ucap azkhar tersenyum lalu  mencium bibir Daniel.
Dan perlahn jatuh.
"Azkhaaaaar"teriakan Daniel begitu keras
Terlihat 2 kelinci yang menangis sembari melihat tuan nya.
"Aku tidak mampu Lala"ucap Mimi memeluk kelinci hitam itu.
Mimi menangis dengan keras sembari memeluk kelinci berwarna hitam itu.
Lala hanya diam dan menyentuh kepala kelinci berwarna pink itu.
Mata merah Lala terlihat berkaca kaca.

menyelesaikan misi malah dapat suami (BL)Where stories live. Discover now