31. 100%

702 84 1
                                    

"Kita harus pergi keruma sakit"ucap kak daven membuka mobilnya.
"Semuanya masuklah, aku akan mengantar kalian"ucap kak daven begitu tenang.
Kak daven menaruhku di kursi belakang, aku duduk di samping Johan.
Dan kakakku menyetir di samping Daniel.
Mobil berjalan cukup santai.
"Tapi azkhar, ada apa denganmu?. "Tanya kak Daven.
"Aku mengalami sedikit kecelakaan"ucapku yang duduk menyandarkan kepalaku di kursi mobil.

Mobil terus berjalan dan tiba tiba terlihat keramaian.
"Emh keramaian apa ini?"tanya kak Daven membuka kaca mobil.
"Permisi, apa yang terjadi disini?'tanya kak daven pada seorang pria.
"Terjadi sebuah kecelakaan, menurut saksi mata. Ada mobil yang melaju sangat kencang lalu menabrak pembatas jalan dan terjun bebas kedalam jurang sedalam 4 meter. Mobil itu meledak dan mayat pengemudian tidak bisa di indentifikasi lagi. Menurut para polisi Kemungkinan besar pengemudi sedang mabuk"ucap pria itu.
"Pengemudinya tidak mabuk, dia terkejut karna tiba tiba ada sebuah truk"ucapku menjawab.
"Azkhar bagaimana bisa kau begitu yakin?"tanya kak Daven melihatku.
"Karna orang yang mengalami kecelakaan itu, ada disini"ucapku menunjuk diriku sendiri.

"Heem?"tiba tiba 4 orang termasuk pria memberikan informasi itu terkejut.
"Lalu katakan pada polisi, aku tidak mati. Hanya patah tulang dan gegar otak dan pendarahan parah saja"ucapku tanpa ekspresi.
"Tuan bagaimana anda mengatakannya seperti itu"ucap Mimi yang melayang.
"Tuan, bukankah seharusnya anda panik?. Bagaimana bisa anda mengatakan hal berbahaya seperti itu tanpa ekspresi apapun?"tanya Johan menatapku.
"Ya karna aku juga perna hampir kecelakaan saat membawa mobil lain bersama temanku"ucapku
"Lalu bukanka ada pepatah kalau belum perna mengalami kecelakaan belum bisa di katakan mahir berkendara?"ucapku bingung.

"Tuan azkhar, itu hanya di peruntukan untuk orang orang yang belajar mengendarai sepeda motor"ucap Mimi menepuk jidatnya.

"Tuan Daven, sepertinya kita harus mengantar pasien dulu"ucap Daniel tiba tiba.
"Yah ku pikir benar"ucap kak daven menaikan kecepatan mobil.
Kak daven mencari rumah sakit terdekat dari tempat kami sekarang
Tapi ada satu hal yang seperti ku lupakan.
"Apa yah?"ucapku bingung.
Mobil berhenti di sebuah rumah sakit yang berada di pinggiran kota

"Dokter"teriak Daniel keras sembari memanggil para perawat
Dan kak daven yang menggendongku di punggungnya.
"Tuan, apa anda merasakan sakit di suatu tempat?"tanya Johan khawatir kepadaku.
Para perawat datang bersamaan dengan kasur dorong
Kak daven menaruhku di kasur, perlahan mereka mendorongku yang masih di dalam lamunanku
"Sebenarnya apa yang aku lupakan?"gumamku menatap langit langit.
Lalu aku menatap keara Daniel yang membuat wajah khawatir
Dan akhirnya aku ingat

"Kau sialaan Daniel"teriakku keras
"Tuan, apa rasanya sakit?"tanya Johan bingung.
"Berani-beraninya kau menghindari ku, kaulah orang yang menciumiku dan merabah Rabah dadaku. Akulah orang yang di rugikan kenapa malah kau yang lari"teriakku keras.
"Gawat pasien mengalami kejang kejang, cepat pasang infusnya"ucap salah satu perawat mulai menyuntikan obat penenang padaku.
"Setelah hampir menelanjangi dan memakanku kau malah kabur seperti seorang korban. Kau baj-"perlahan obat yang ada di infus mulai bekerja.

Aku merasa mengantuk.
Tapi sepertinya mengatakan hal itu sekarang adalah kesalahan besar. Karna mata kakakku seperti sedang ingin membunuh seseorang.
____
Setelah itu azkhar di masukan kedalam ruang operasi dan hanya meninggalkan 3 orang pria yang penuh kecanggungan di koridor
"Aku akan membeli beberapa air"ucap Johan membuka pembicaraan
"Aku akan ikut"ucap Daniel melangkah
"Berhenti disana, Daniel Ernest"ucap Daven menyentuh pundak Daniel

"Sepertinya kita perlu saling bicara"ucap Daven tersenyum dengan mata terpejam. Terlihat kedua alis Daven yang bergerak gerak seperti menahan sesuatu
"Baik"ucap Daniel yang tak mampu melawan.

Di luar koridor.
"Jadi kenapa kau melakukan itu pada adikku, kata katamu akan menentukan cara matimu"ucap Daven menatap Daniel.
"Itu karna... Aku menyukainya"ucap Daniel tiba tiba sembari menatap keara kanan tepat di sebuah layar orange berada.

Terlihat gambar azkhar dan biodata azkhar disana termasuk.
Rasa kesukaan karakter : xx%
Daven terdiam sejenak.
"Apa kau sungguh sungguh dengan kata katamu?"tanya Daven menatap Daniel.
"Ya, aku sungguh mencintainya"ucap Daniel.
Mata Daniel tidak menampakan kebohongan.

"Kau bisa pergi sekarang"ucap Daven pada Daniel.
Daniel mengangguk dan perlahan mulai melangkah.
"Tuan, apa maksud kata kata anda?. Apa anda benar benar menyukai karakter Azkhar?"tanya Lala
"Tentu saja tidak"senyuman licik Daniel terlihat.
Daniel terkekeh melihat angka 40% yang berada di ujung kata
Rasa kesukaan karakter Azkhar kepadanya.

"Kau mungkin tidak tahu lala, tapi untuk manusia fana. Cinta adalah suatu hal yang mampu membuat orang lain menjadi bodoh"ucap Daniel
"Ketika angkanya mencapai 100%, Karakter azkhar pasti akan mati di tanganku sendiri"ucap Daniel tersenyum sembari terus melangkah.
"Anda sangat jenius tuan"ucap Lala memuji.

Di malam itu operasi azkhar berjalan lancar, dan dia membutuhkan beberapa Minggu untuk keluar dari rumah sakit.
Untuk menjaga kesehatan azkhar, Daven memindahkan perawatan azkhar ke rumah sakit yang berada di kota.
Disana Daniel mulai melancarkan aksinya, dia mulai mendekati azkhar perlahan, membuainya dengan cinta palsu yang sudah ia rencanakan.

Dan persis seperti yang Daniel katakan ketertarikan azkhar pada Daniel terus bertambah sedikit demi sedikit.

Setiap Daniel mengunjungi rumah sakit, terlihat senyuman azkhar yang terukir di wajahnya.
Pria berambut hitam itu terus tersenyum tulus sembari melukis wajah pria tampan bermata zamrud di hadapannya. dan setelah selesai melukis ia akan memberikan lukisan itu kepada pria yang membuat jatuh cinta itu.

Hubungan mereka mulai semakin erat dan menjadi dalam pria bermata merah itu, perlahan membuka hatinya yang dingin untuk pria bermata zamrud yang mencoba memasuki hatinya.

Perasaan suka pria itu semakin memuncak hingga akhirnya sampai di angka 95% dalam waktu 3 bulan, tepat pertama kali mereka tidur bersama.
Suara desahan azkhar beradu dengan suara nafas Daniel yang bergerak.

"Daniel"ucap azkhar memegang kedua tangan Daniel.
"Yah, aku ada disini!"ucap Daniel memeluk erat pria itu dan mendekapnya kedalam pelukan yang panas.
Kini azkhar berada di atas pria itu memeluknya erat dengan penis Daniel di dalam tubuhnya.
Pria bermata merah itu sudah benar benar menjadi bodoh karena cinta.

Lalu dalam keadaan tak sadar diri dia akhirnya mengatakan perasaannya.
"Aku mencintaimu Daniel"ucap azkhar memeluk pria yang telanjang di hadapannya.
Perasaan suka azkhar meningkat kembali dan mencapai 98%

Mulut Daniel bergetar keras, lalu perlahan membuka mulutnya.
"Aku...."tangan Daniel menyentuh wajah azkhar
"Aku juga-" kata kata Daniel terhenti.
Dia tak mampu melanjutkan kata katanya.
Dan kini dia menyadari kalau pria di hadapannya sudah terlelap karna kelelahan.
Dia mengeluarkan penisnya dari dalam pria itu.

Perlahan dia memasukan tangannya ke sistem penyimpanan berwarna orange itu, dan mengambil sebuah pistol.
Ia menempelkan pistol itu ke dahi pria yang tertidur di hadapannya.
Perlahan menarik pelatuk pistol dan dor.

Tapi tangan yang harusnya menembak pria di hadapannya malah mengarahkan pistol ke plafon rumah yang terbuat dari kayu itu.

Daniel sudah salah besar sejak awal, karna bukan hanya rasa kesukaan azkhar yang meningkat.
Tapi perasaan sukanya juga....
Dia menatap dirinya di cermin toilet dan terlihat angka di kepalanya dengan tanda ♥️ di sana.
Dan angka itu bahkan melebihi rasa suka azkhar.
"Bagaimana bisa begini?"
Angka 100♥️% terpampang jelas di atas kepala pria bermata zamrud itu.

*****
Cieee besok Uda lebaran aja nie, gimana kabar puasanya?. Lalu apa kalian siap menerima pertanyaan dari Tante dan budhe budhe kalian.
Satu lagi, jangan ngarep THR kalian kan Uda besar.
Sampai jumpa di episode selanjutnya

menyelesaikan misi malah dapat suami (BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang