23.

785 80 5
                                    

Aku hanya bisa menatap father yang sudah kehilangan denyut nadi dan detak jantungnya itu.

Perlahan aku melangkah keara toilet dan melihat seorang pria berambut hitam dengan mata keunguan.
Pria itu adalah kakak tertua kami yang berusia 27 tahun, dia adalah salah satu ketua sindikat pembersih.
Dia pria yang kuat dan kejam, namun....
Dia menundukkan kepalanya termenung dengan air yang mengaliri kepalanya.
Dia membasu kepalanya di wastafel lalu menatap kakinya dengan tetesan air yang menetes.

Srrek
Aku menaruh handuk di kepala pria itu.
"Azkhar"ucap pria itu.
"Ya, ini aku"jawabku yang berada di belakangnya.
"Sampai akhir ternyata aku masih kalah denganmu soal ketegaran hati"ucap pria itu.
"Tidak, kaulah orang yang terhebat di antar kita bersembilan kak"ucap ku berjalan pergi
Aku melewati lorong itu dan bruk terjatuh begitu saya.
Aku melipat kakiku dan melihat keara sepatuku.
Tis tis air jatuh dari mataku.

"Kau salah Daven"ucapku
Ingatan azkhar asli mengalir memenuhi kepalaku.
Itu adalah ingatan pertemuan pertama ia dengan father.
Seorang anak kecil berusia 5 tahun yang hidup di jalan dengan mengais tong sampa.

"Nak... Apa yang kau cari disana?"terlihat seorang pria tinggi tenggap dengan pakaian mewah.
Anak itu tak mampu bicara karna dia tidak perna di ajari caranya bicara.
"Apa kau tak mengerti bahasaku?"tanya pria itu.
Namun anak itu tetap di sana mengais makanan
"Apa kau ingin makanan hangat?"tanya pria itu tersenyum.

Saat mendengar kata makanan, azkhar bereaksi dan turun dari tong sampa lalu mendekat keara pria itu.
Ia menjulurkan kedua tangannya kepada pria tsb.
"Matamu sungguh merah dan indah layaknya sebuah Ruby"ucap pria itu tersenyum
Pria itu melirik tangan anak yang di penuhi luka itu, dan perlahan menggendongnya.
"Father, pakaian anak itu kotor. Biar saya saja yang membawanya"ucap seorang pria berambut hitam dengan mata keunguan tsb.
"Tidak masalah, mau dia kotor atau tidak adalah adalah seorang anak kecil"ucap father menyentuh rambut azkhar yang panjang dan brantakkan.

Hari itu, azkhar di mandikan, di beri pakaian dan juga di makanan.
Azkhar berjalan sembari di gandeng oleh pria berambut hitam dengan mata keunguan itu.

"Father, aku sudah selesai memandikannya"ucap pria itu membuka pintu.
Saat pintu terbuka terlihat sebuah meja panjang yang diisi oleh banyak makanan yang berjejer. Terdapat 11 kursi disana 7diantaranya sudah di isi oleh anak anak kecil yang jauh berbeda dengan azkhar. Dan dari banyaknya anak, adalah seorang bayi yang masih sangat kecil antara 1-2 tahunan.

Pria yang membawa azkhar dari gang kecil itu tadi duduk di kursi  di ujung meja.
"Selamat datang, duduk lah"ucap pria itu tersenyum.

Anak anak yang begitu kurus makan dengan lahap dan rusuh, menumpahkan makanan bahkan memungut makanan yang jatuh agar tidak menyisakan nya.

"Mulai hari ini, kalian adalah anak anakku"ucap father tersenyum kepada kami semua.
Beliau memberi kami nama dan juga marga, pendidikan serta makanan yang banyak.

"Bagaimana dengan adik adikmu Daven?"tanya father pada Daven.
"Semuanya sudah membaik, gizi mereka juga sudah tercukupi"ucap Daven.
"Lalu bagaimana dengan azkhar?"tanya father.
"Azkhar pandai dalam matematika dan pelajaran lainnya, tapi..."ucap Daven sedikit menunduk.
"Apa dia masih tidak bisa bicara?"tanya father.
"Benar"jawab Daven.

"Kita tidak bisa memaksanya, tapi kita tetap harus mengawasinya. Aku ingin anak anakku tumbuh dengan sehat"ucap father tersenyum.

Brak brak terdengar langka kaki keras
"Tuan mudah, tuan mudah azkhar"suara dari luar pintu terdengar keras.
Stab
Tiba tiba pintu itu terbanting keras, dan terlihatlah seorang anak anak berusia 5 tahun dengan rambut hitam dan mata merah pekat.
Dia memakai pakaian yang bersih dan mewah.
Azkhar perlahan mendekat keara Daven, lalu menarik lengan baju Daven.
"Azkhar?"tanya Daven
Lalu azkhar menunjuk mulutnya.
"Iya, lalu?'tanya Daven bingung.

menyelesaikan misi malah dapat suami (BL)Where stories live. Discover now