45. Tolong kembalikan

307 41 1
                                    

Pemberitahuan***
Untuk novel ke empat di novel ini akan mengandung kekerasan, adegan dewasa, hal sensitif dan juga sejarah yang dicampur dengan fiktif belaka. Tanggal dan waktu di cerita akan di rubah untuk tidak menyinggung pihak lain. Di harap para pembaca untuk menjadi pembaca yang baik dan bijak
.........

Untuk beberapa eps kedepan kita akan menggunakan sudut pandang dari Karakter Daniel Ernest seme kita tercinta
******

"Tidak mungkin"ucapku
"Pak boss?"
"Tidak mungkin" tanpa aba aba seketika kakiku sudah berlari begitu saja.
Aku tergesa gesa menuju kantor polisi.
_____
Beberapa jam kemudian.
"Hasil otopsinya sudah keluar"ucap dokter wanita itu
"Bisa dikatakan kalau pemilik tulang tulang itu sudah meninggal dan di kubur 4 tahun lalu, sebab kematiannya kemungkinan besar karna pendarahan pada otak yang bisa di lihat dari tengkorak kepala yang retak dan juga beberapa tulang rusuk yang patah"ucap wanita itu.
"Lalu, apa anda sudah mengidentifikasi identitasnya?"tanyaku
"Ya kami sudah tahu"ucap wanita itu memberikan catatan ke polisi di sampingnya.
"Namanya xxxxxx xxxxxx usia 45 tahun"ucap polisi.
"Apa?"ucapku bingung
"Lalu kami juga menemukan sidik jari yang berbeda dari barang yang terkubur di samping sang mayat. Meski DNA nya mirip tapi itu bukanlah DNA dari pemilik tulang tulang itu"ucap dokter wanita itu melanjutkan.
"Apa maksudnya i— tuan"
"Dgdhjsndjsjdj—"dokter apa yang anda katakan saya tidak bisa mendengar nya?"
"Tuaaan"suara teriakan Lala membuatku terbangun.
Aku membuka mataku karna cahaya matahari yang menusuk mataku.
"Mimpi?"gumamku melihat seluru kamar.
"Tuan, apa anda bermimpi buruk lagi?"tanya kelinci hitam di hadapanku itu.
"Tidak, aku hanya memimpikan yang sudah lampau"jawabku tersenyum.

Kemana anak itu, siapa namanya, dan kenapa dia menghilang tiba tiba.
Pada akhirnya pertanyaan-pertanyaan itu tidak perna terjawab sampai kematian ku tiba.
Bagaimana rupa anak itu bahkan sudah pudar dalam ingatanku.
Saat mataku terbuka aku hanya melihat seorang pria berambut hitam yang masih tertidur dalam pelukanku.

"Apa aku memikirkan kekasihku lagi?"gumamku.
Ini sangat membuatku bingung
"Aku tahu dia dan azkhar begitu mirip tapi dia adalah dia dan azkhar adalah kekasihku"
Aku begitu bingung dalam keheningan itu.

Aku perlahan melepaskan pelukanku dari azkhar dan mengambil posisi duduk.
Aku bergerak dan duduk di ujung kasur.
Aku menggenggam kedua tanganku dan menaruhnya ke keningku dengan wajah menatap ke bawah.
"Aku hanya perlu menyelesaikan misi dengan cepat. Lalu akan meminta dia di hidupkan kembali sebagai imbalan kerja kerasku"
Aku merasa begitu putus asa, aku di tinggal selama 60 tahun lebih, dan perasaan bersalah itu tak perna menghilang sejak kematiannya.
"Andai saja aku membunuh dia lebih cepat, kami pasti bisa menikah,hidup bahagia dan mengadopsi anak lalu membesarkan anak itu layaknya anak sendiri"
"Tapi saat itu aku terlalu naif sehingga berfikir hanya dengan menyiksa sedikit saja akan membuat anak anak itu jerah. Hingga akhirnya mereka merebut milikku"
Setiap aku menundukkan kepalaku dan melihat pahaku
Aku masih bisa merasakan tubuh yang dingin dan terlihat seperti sedang tertidur

Seorang pria berambut hitam dengan tubuh yang memucat biru, perlahan digerogoti oleh hewan hewan yang berasal dari lalat.
"Tuan saya mohon pada anda, tubuh karakter Azkhar Febbian sudah mati. Sekalipun anda merendamnya kedalam cairan formalin pun lama kelamaan tubuh itu akan membusuk"ucap kakak yang khawatir.
"Aku tidak ingin melepaskannya Lala, dia adalah satu satunya milikku."ucapku
Mata kelinci yang berwarna merah pekat itu melebar.

Putus asa, rasa sakit bahkan sebuah penyesalan muncul bersamaan.
"Kumohon jangan bunuh dirimu, dan carilah orang yang bisa mencintaimu sebesar diriku" aku tidak tahu entah itu hanyalah ilusi atau mungkin hanya sebuah hologram yang di munculkan oleh Lala hanya untuk penghiburan.
Tapi ada satu jawaban yang bisa ku katakan atas kata kata azkhar.
"Sekalipun aku memutari dunia, aku takkan menemukan pengganti dirimu"
"Karna selamnya, kau adalah cinta dan kekasihku".
Srrk tanpa sadar aku memegang sebuah foto berwarna yang ku letakan di dimensi penyimpanan.
Foto seorang pria berambut hitam bergelombang yang memakai hodie putih dengan telinga kelinci berwarna pink. Pria itu memegang sebuah kanvas dan juga alat lukis dan menatap keara diriku.
Kami saling bertatapan dan saling mengabdikan diri masing masing dalam seni yang kita minati.

Mungkin sejak pertemuan pertama itula, perasaan cinta ini mulai berkembang.
"Hei, apa aku boleh meminta nomormu?"
Senyuman canggungnya.
"Jepretan fotomu juga indah"
Mata merah yang seperti Ruby itu.
"Daniel"
"Daniel"
"DANIEL"
suaranya yang memanggil namaku.
Semuanya.
"Aku merindukanmu, azkhar"ucapku menutup mataku yang hampir menjatuhkan air mata sembari memegang foto berwarna itu.

Tuk tuk suara ketukan perlahan terdengar dari pintu.
"Tuan, ini saya Johan"ucap Johan dari luar.
"Tunggu sebentar, aku akan keluar"ucapku perlahan berdiri dari tempat tidur dengan kemeja putih yang kusut itu.
Berjalan mendekat keara pintu, dan membuka pintu.
Pria berambut coklat gelap itu berdiri menggunakan sebuah kemeja hitam polos dengan celana dasar hitam formal.

Johan memegang sebuah amplop surat berwarna coklat dengan segel lilin berbentuk merpati.
"Lambang itu"ucapku melihat
"Benar tuan"jawab Johan.
"Aku akan pergi keruang kerjaku sekarang, tolong suru koki  membuatkan makanan untuk azkhar "ucapku
Mata Johan bergerak dan melihat pria yang tertidur di kasur itu.
"Saya mengerti tuan"ucap Johan mengangguk dan pergi begitupun diriku.
Aku duduk di ruang kerjaku.

"Selamat pagi Sir. Ernest,
Bagaimana dengan liburanmu, ini sudah 6 bulan sejak kau mengambil cuti untuk liburan. Pasti kau sudah berkunjung kebanyak tempat wisata yang bagus. Kami juga mendengar dari Sir. Albert kalau begitu banyak hiburan disana terutama di distrik hiburan Yokohama, tempat itu selalu ramai di kunjungi oleh banyak orang orang dari orang tua, bangsawan bahkan tentara sekalipun. Jadi kami memutuskan untuk berkunjung kesana beberapa hari lagi. Jadi kami harap anda dan sir. Albert akan kembali lagi ke negara tercinta kita secepatnya demi mengabdikan diri untuk tanah air kita.
Salam hormat.
Sersan. Lieion "

Surat yang berisi dengan rangkaian kata demi kata yang terlihat seperti biasa saja.
Namun kenyataannya, itu hanyalah sebuah surat yang memiliki makna berbeda dari apa yang tertulis.
Bila di artikan dengan mudah, makna dari dua lembar kertas itu hanyalah.
"Kau sudah 6 bulan berada disana, pasti kau sudah tahu tentang letak geografis yang bagus untuk peluncuran bom. Dan Kami akan mendaratkan bom di distrik hiburan beberapa hari lagi, jadi di mohon untuk kembali secepatnya agar terhindar dari efek samping ledakan bom nuklir yang akan menghancurkan jepang"

Aku perlahan menulis beberapa kata di kertas berwarna kekuningan itu dengan sebuah pena yang terbuat dari bulu angsa hitam.
"Yang terhormat, sersan lieion.
...............................
................................
................................
Hormat saya, Daniel Ernest "

Tuk tuk tuk
"Tuan, sir Albert menunggu anda di ruang tamu"ucap Johan dari luar.
"Nice timing"ucapku berdiri.
Aku perlahan memasukan kertas kedalam amplop berwarna coklat.
Aku membuka pintu dan melihat Johan berdiri disana.
"Johan kirimkan surat ini ke kantor pos, kau harus memberikan nya kepada pria berambut pirang yang ada di loket 7"ucapku.
"Saya mengerti tuan"ucap Johan mengambil amplop itu lalu berjalan pergi.

Aku perlahan melangkahkan kakiku, dan berjalan menuju kamarku.
Aku membuka kamar itu dan terlihat pria bermata merah itu yang berdiri. Pria itu menatap luka jahitan di perutnya didepan kaca yang lebar.
Mata merahnya lebih gelap dari biasanya, dan perlahan dia mengelus perutnya lalu tiba tiba.
Bruk....
Dia memukul perutnya keras
"Azkhar...."ucapku spontan.
Namun dia terus memukul memukul perutnya.
Aku berlari dan memegang kedua tangan pria itu
Tangannya begitu kurus bahkan aku ragu dia di beri makanan.
"Daniel sialan, sebenarnya apa yang sudah kau lakukan padanya selama 2 bulan terakhir ini?".
"Kembalikan ...... Kembalikan rahimku....."teriak azkhar tiba tiba dengan wajah penuh air mata.
"Kumohon kembalikan, kembalikan rahimku. Tolong kembalikan rahimku...."ucap pria itu.
"Azkhar tenanglah"ucapku
"Kumohon 1 kali saja, hanya 1 kali saja. Kumohon kembalikan rahimku, aku sudah membunuh anakku berkali kali. Apa ini karmaku?"ucapnya tiba tiba bicara tak jelas.
"Kumohon kembalikan rahimku.... Sekali saja. Biarkan aku punya anak. Aku berjanji tidak akan membunuhnya lagi. Jadi kumohon kembalikan rahimku"


--------
Maaf yah kalau jarang upload, karna tugas rl gw sangat sangat menyayat hati. Belum selesai 1 Uda nama lagi, mana dosennya itu killer telat 1 menit saja langsung di tolak tugas gw😭😭.
Kalau ngumpul harus kumpul langsung gak bisa nitip ataupun lewat hp. Hiks hiks

menyelesaikan misi malah dapat suami (BL)Where stories live. Discover now