2. Cerita klise

2K 173 1
                                    

"Hahah jangan seperti itu, anggap saja kau sedang bermain dengan beruang. Semangat"ucap Deni menunjukan jari jempol pada.
Grub
Aku memegang erat jempol itu lalu
Krast aku membengkokkan nya.
"Aakhh tidak tidak pata pata"ucap deni keras.
"Kalian yang disana, diam"teriak Profesor Alex
"Maafkan kami profesor"jawab kami berdua bersamaan.
_
Setelah siksaan yang begitu lama. Akhirnya selesai.
"Aku hanya ada kelas pagi hari ini jadi ayo pulang"ucapku tertawa lebar.
"Mimi apa prediksi cuaca hari ini?"tanyaku
"Prediksi cuaca hari ini adalah mendung tuan"jawab Mimi
"Kalau begitu kita makan siang pakai mie asam pedas saja"ucapku
"Dengan tambahan lobster dan kerang uwaa itu pasti nikmat"ucapku
"Tuan liur anda mulai menetes"ucap Mimi
"Jangan pedulikan itu. Lobster lobster"

Grab
"Mau kabur kemana kau?"tanya profesor menarik kerah ku
"Aku melupakannya "
"Hahah profesor, aku sama sekali tidak coba kabur. Aku hanya sedikit lupa kau tau lupa"ucapku tertawa.
"Ikut aku"ucap profesor menarikku.
"Tidaaaak mie asam pedas lobster dan kerang ku,Mimi tolong aku Mimi"ucapku dalam hatiku
"Semoga anda beristirahat dengan tenang tuan"jawab mimi
"Tolong aku Mimi, Mimiiiiiii"
_
Ruang profesor.
Aku duduk di sofa dengan profesor Alex di hadapanku.
Wajah yang sangat serius sembari membaca jawaban dari tugas tugasku.
"Emh kemampuanmu sudah lebih baik dari sebelumnya"ucap profesor menaruh kertas kertas itu
"Phuuh syukurlah"ucapku mengelus dadaku.
"Jadi profesor, apa aku sudah boleh pergi?"tanyaku menunjuk pintu sembari tersenyum.
"Meski nilaimu sudah membaik, tidak berarti kau bisa datang terlambat"ucap profesor Alex
"Sepertinya ceramanya belum selesai"gumamku
_
"Bla Bla Bla, untuk hari ini saya akan memaafkan keterlambatanmu. Tapi tidak ada selanjutnya"ucap profesor
"Apa ini akhir dari cerama panjang kita?"
"Baik profesor saya minta maaf, jadi bisakah saya pergi sekarang. Saya tidak ingin kehabisan menu mie asam pedas di kantin hari ini"ucapku tersenyum lebar.
Profesor menatapku
"Baik kau boleh pergi"jawab profesor
"Yahuu, terima kasih profesor Alex. Anda memang pria tertampan yang saya temui. Bye bye"ucapku langsung tancap gas kabur dari ruangan itu.

"Haaah aku lelah"ucapku
"Tuan kerja bagus, anda keluar dengan selamat dari ruangan itu"ucap Mimi muncul dengan sosok kelincinya.
Gyut gyut
"Tuk tukhan?".
"Mimiiiii kau tak berfikir aku sudah melupakan kata katamu tadi yah hahah"ucapku menarik narik pipi bulat Mimi.
"Ma maafkan saya tuan saya panik"ucap Mimi tertawa sedikit.
"Hahah begituka panik yah, kau tau Mimi. Jika saja aku belum keluar dari sana sampai 10 menit lagi. Mie asam pedas manis pasti akan habis. Dan aku akan memanggangmu sebagai ganti mie ku"ucapku tertawa.
"Ba maafkan saya tuan"jawab Mimi.

"Hahah aku perna dengar paha kelinci itu lebih enak dari paha ayam. Aku jadi penasaran berapa enaknya kau setelah dimasak "ucapku tertawa memegang telinga kelinci mimi
"Ma maafkan saya tuaaaaaan"
__
Kantin
Aku membawa nampan berisi mangkuk mie dan tumis lobster dan kerang.
"Azkhar"terdengar suara velix. Aku menajamkan mataku dan melihat 2 orang pria yang sedang duduk disana.
"Oh Velix, Leon"ucapku tersenyum.
"Azkhar mari makan bersama"ucap Velix tersenyum.
"Ah okee-se sepertinya aku cari meja lain saja"ucapku mengurungkan niatku.
"Eh kenapa?"ucap Velix bingung.
"Yaah karna jika aku mendekatimu sepertinya aku akan mati"ucapku
"Mati?"
Yah aku akan mati oleh tatapan kebencian dari Leon padaku.

"Azkhar"terdengar suara Deni berjarak 2 meja dariku.
"Aku akan makan bersama temanku. Kalian silahkan nikmati makanannya"ucapku langsung kabur.
"Denii"ucapku menghampirinya.
Bruk aku duduk.
"Kau sangat hebat Azkhar, bagaimana bisa kau mendekati pria itu?"ucap Deni
"Emh memang ada apa?"tanyaku
"Ah kau mungkin tak merasakannya karna kau seorang Beta, tapi pria berambut pirang itu memancarkan feromon yang sangat kuat"ucap Deni.
"Feromon?"ucapku

"Mimi keluarlah "ucapku
"Ada yang bisa saya bantu tuan?"tanya seekor kelinci muncul.
"Deni mengatakan kalau Leon mengeluarkan feromon, apa maksudnya itu?"tanyaku dalam pikiran.
"Saya akan memperlihatkan gambaran yang dilihat para alpha saat didekat 2 protagonis itu tuan"ucap Mimi.
Cling sebuah layar muncul

Feromon berwarna merah pekat mengelilingi Velix dan Leon. Feromon itu sangat tebal dan kental.
"Feromonnya begitu tebal. Tapi kenapa Velix tidak bisa merasakannya?"tanyaku
"Itu dikarenakan, feromon ini hanya ditujuan kepada para alpha. Sebagai peringatan agar Alpha lain tak mendekati Tuan Velix"jawab Mimi.
"Smh baiklah aku mengerti sekarang, terima kasih"ucapku tersenyum
"Kar!"
Prak
"Azkhar" tamparan hangat mengenai wajahku
"Deni bajingan, kau apa yang kau lakukan"teriakku
"Yah karna kau melamun terus,jadi kupikir mungkin saja kau sedang dirasuki"ucap Deni sedikit tertawa.
"Ouch, aku akan membalasmu"ucapku
"Lalu mie mu juga mulai mengembang"ucap Deni
"aaghjkk tidak mie asam pedas ku"ucapku .

"Dasar omega rendahan, beraninya dia mendekati alpha ku"
"Emhh?"
"Azkhar ada apa?"tanya deni
"Tidak ada, sepertinya aku salah dengan saja"ucapku menyeruput mie ku.
Suara itu tadi seperti wanita.
"Mimi selain protagonis dan Npc pasti ada yang namanya antagonis kan"ucapku
"Benar tuan, saya akan menunjukan Biodata antagonis dalam cerita ini"
Sering Tan muncul di depanku

"Biodata
Terlihat foto wanita berambut jingga bergelombang dengan mata yang hijau.
Nama : Jessica fransh
Umur : 21 tahun
Kuliah : Falkultas Seni tahun ke 2
Gender: wanita Omega
Sifat : pencemburu
Keluarga Fransh adalah keluarga terpandang, jika tidak sesuai dengan standar keluarga makan akan di anggap sebagai aib. Jessica yang selalu diabaikan keluarganya karna tak memenuhi aspek jatuh cinta kepada Leon karna Leon adalah orang pertama yang mengucapkan selamat ulang tahun pada Jessica"

"Emhhh, bukanka author cerita ini benar benar memaksa Jessica menjadi seorang antagonis "ucapku memakan mie ku.

"Gadis yang tak perna di beri kasih sayang, dan akhirnya menemukan orang yang baik padanya membuatnya terobsesi dan akhirnya pria itu di ambil oleh orang lain. Benar benar latar cerita yang klise"gumamku.
__
"Ah kenyang kenyang"ucapku menepuk perutku.
"Aku duluan Azkhar"ucap Deni
"Apa kau mau pergi ke perpustakaan?"tanyaku
"Emh"Deni mengangguk
"Mengaku saja padaku, sebenarnya yang kau lihat di perpustakaan itu bukanlah buku kan melainkan kakak omega yang merupakan penjaga perpustakaan itu kan"ucapku menggodanya.
Telinga Deni sedikit memerah.
"Hahah, baiklah kejarlah cintamu "ucapku tertawa melambaikan tangan.
"Emh baiklah aku akan pergi"jawab Deni pergi.
"Oke karna kelas selesai waktunya PULAAANG"ucapku bersemangat.

Aku berjalan melewati lorong untuk mencapai pintu keluar.
Dan tanpa sengaja melihat Velix dan Leon yang sedang berjalan di lorong.
"Aku apa aku harus bersembunyi?"ucapku berbalik
"Azkhar"ucap Velix.
Aku terlambat kabur.
Suara langkah mulai mendekat dan tepat berada di belakangku.
"Ah Velix"ucapku berbalik berhadapan dengan Velix.
"Apa kelasmu sudah selesai?"tanya Velix
"Yah bagaimana dengan kalian?"tanyaku tertawa.
Aku sama sekali tak berani melihat wajah Leon.
Tanpa melihat saja aku sudah merasakan Aura pembunuh yang berasal dari Leon.

menyelesaikan misi malah dapat suami (BL)Where stories live. Discover now