4. (Mantan)Antagonis

1.5K 155 0
                                    

"Itu kalau bisa bolehka aku tahu na–kriingg"
Hp ku berbunyi
"Ah tunggu sebentar yah"ucapku
"Hallo Velix ada apa?"tanyaku
"Ah emh aku masih di caffe, hujan turun tiba tiba jadi aku terjebak di tokoh. Tidak apa apa seorang Barista memberiku segelas kopi hangat. Ah apa kau akan menjemputku. Tentu tak masalah baiklah. Ah apa kau sudah di depan. Tentu aku keluar sekarang"ucapku menggendong tasku.
Aku melihat sebuah mobil berwarna merah yang tak lain adalah mobil dari Leon.
"Ah oke aku sudah lihat mobilnya"ucapku berjalan keluar.
"Ah tunggu"ucap suara dari belakang tapi karena terlalu fokus pd Hpku.
"Ap dia berbicara padaku?"gumamku berbalik.
"Azkhar ada apa?"tanya Velix didalam mobil.
"Ah emh tidak ada"ucapku masuk kedalam mobil.     ,
__
"Akhirnya sampai dirumah ku"gumamku
Selama di mobil aku sama sekali tak berani bicara.
Pandangan membunuh Leon benar benar menusukku.
Jantungku terasa seperti akan berhenti.
Aku turun dari mobil.
"Hati hati"ucapku melambai.
Setelah mobil melaju aku masuk kedalam rumah bertingkat 2.
Siapa yang sangka kalau ini adalah hari pertama aku berada di dunia ini. Tapi hari ini benar benar sangat panjang.
"Aku pulang"ucapku masuk kedalam rumah.
Terlihat 4 orang sedang makan di mejah makan.
Hanya ada 4 kursi disana, dimana tidak ada kursi ke5 yang bisa ku duduki.

Dari ingatan Azkhar yang di berikan Mimi.
Ayah azkhar adalah seorang alpha dan ibunya(pria) seorang omega. Dan kakak azkhar adalah seorang Alpha serta seorang adik laki laki yang merupakan omega.
Karna ayahnya adalah salah satu dari keluarga yang menjunjung tinggi Harkat Gender yang kuat (alpha dan omega) jadi dia tidak membutuhkan seorang Beta di keturunan mereka.
Semua orang tak perna berharap apa apa dari Azkhar.
Azkhar tidak perna dipukuli atau di siksa dia hanya tidak di pedulikan dengan kata lain dia tidak perna di anggap ada di keluarga ini.
Dia yang tak perna di anggap ada dan di pedulikan tumbuh tanpa kasih sayang, meski begitu dia hidup berkecukupan dengan uang saku yang diberikan perbulan oleh nenek dari sang ibu.

Setelah melihat 4 orang itu makan dengan lahap aku hanya tersenyum lalu naik ke atas loteng yang berada di lantai 3.
"Phuah hari ini benar benar panjang"ucapku melompat keatas kasur.
Kamar di sebuah loteng.
"Emhh ini benar benar terlihat seperti seorang mata mata"ucapku tertawa.
Ada beberapa lukisan yang tertempel di kamar ini.
Ada juga gambar Dimana ada 5 orang yang bergandengan tangan.
"Benar benar lukisan yang jelek"ucapku tertawa
"Hei Mimi"ucapku
"Yah tuan"ucap Mimi muncul
"Ayo tidur kesini, hahaha tiba tiba saja aku ingin memeluk bulu halus mu itu"ucapku tertawa.
Puk
Mimi menyentuh dahiku
"Anda adalah orang yang paling hebat tuan"ucap Mimi
Aku memeluk Mimi
"Mimi apa suatu saat nanti jika aku menyelesaikan semua novel yang drob aku bisa bahagia?"tanyaku
Mimi tak menjawabku
"Baik baik sudah malam. Seekor kelinci tidak boleh tidur terlalu malam"ucapku tertawa
___
1 minggu kemudian.
"Sial apa, aku dapat 80"ucap Deni memegang kertas tugasnya
Puk puk
Aku menyentuh pundak Deni
"Ehem ehem"ucapku menunjukkan nilaiku
"Tidak mungkin kau 81"ucap Deni tercengang.
"Phuahahha Sujudlah padaku"ucapku tertawa
"Kau sialaan, aku akan membalasmu"ucap Deni mengeram.
"Hei yang disana diam"ucap profesor Briend menunjuk kami
"Ma maaafkan kami profesor "ucap kami berdua bersamaan.

"Haah akhirnya Quis dari Frofesor Briend selesai. Deni mau pergi ke Cafe?"tanyaku
"Ah tidak dulu, aku ingin pergi ke perpustakaan"ucap Deni tersenyum.
"Kau bajingan kecil, baik pergila sana"ucapku menendang pantatnya.
Aku berjalan perlahan sembari memainkan handphone ku
"Lihatla bukanka dia itu senior di kelas 2"
"Astaga, apa yang dia lakukan pada junior itu"
"Emh keramaian apa ini?"gumamku
"Tuan saya melihat protagonis dan antagonis dalam jarak 3,4 meter dari anda"ucap Mimi
"Emh antagonis"ucapku segera menyela.
"Permisi permisi"ucapku mendorong sedikit.
Terlihat Velix yang basa kuyup dan wanita yang memegang ember.
Lalu tiba tiba muncul Leon dari keramaian sembari memanggil nama Velix.
Leon mengangkat tangannya seperti ingin menampar Jessica.
"Ah ini tidak baik"ucapku
Dia memang seorang antagonis tapi bukanka terlalu berlebihan bila menamparnya di keramaian seperti ini.

"Haaah"
"Hentikan Leon"teriakku keras membuat tangan Leon terhenti
Aku berlari mendekat keara 3 orang itu.
"Apa yang ingin kau lakukan tadi"teriakku
"Tapi wanita ini melemparkan seember air keara Velix"ucap Leon berbalik teriak padaku.
"Air, Velix apa itu hanya air. Matamu tidak terluka kan"ucapku memberikan handuk.
"Emh"ucap Velix yang masih kaget.
"Leon bawalah Velix ke toilet untuk membersihkan tubuhnya"ucapku

"Menjijikan, apa yang di lakukan wanita itu"
"Benar benar jahat"
"Apa dia itu memang senior benar benar memalukan"
Suara cemoohan terdengar dari para penonton.
Wanita itu hanya menundukkan wajahnya dengan tubuh sedikit gemetar.
Grab aku menutup telinganya
"Eh?"
"Jangan di dengar"ucapku tersenyum.
"Ayo kita pergi ketempat yang sepi dulu, baju mu juga terkena air kotor tadi kan. Mari bersihkan dulu"ucapku tersenyum menarik tangan wanita itu meninggalkan veix dan Leon di keramaian.
__
Aku berjalan sembari membawah beberapa tissu basah dan dan tissu kering serta beberapa hal didalam kantung.
"Tuan, kenapa anda menolong seorang antagonis ?"tanya Mimi
"Mungkin aku sedikit kasihan padanya haha, dia adalah wanita yang di gambarkan penuh dengan kekurangan dan hanya menginginkan perasaan hangat dan nyaman. Tapi author malah terus menjerumuskannya kedalam lubang kejahatan"ucapku
"Begituka, berarti kasus antagonis satu ini adalah pengecualian untuk kita"ucap Mimi
"Yah benar,Lalu antagonis tidak perna berharap menjadi seorang antagonis"ucapku tertawa.

Terlihat dari kejauhan seorang wanita berambut orange duduk di kursi panjang sembari menggenggam tangannya.
"Apa kau sudah tenang sekarang?"tanyaku memberikan jus jeruk.
Wanita itu mengangguk.
"Kenapa kau melakukan itu pada Velix?*tanyaku sembari mengelap gaun yang dia pakai.
"Aku hanya cemburu"ucap Jessica
"Cemburu yah, apa karna dia dekat dengan teman masa kecil yang kau sukai?"tanyaku
"Bagaimana kau bisa tau"ucapnya kaget
"Yah karna aku sering membaca buku tentang cinta sepihak dari teman masa kecil. Tapi dari semua kisah yang kubaca banyak cerita yang tak berakhir bahagia. Mereka termakan api cemburu seperti mu dan berakhir pada kematian yang tragis"ucapku sembari meminum jus di tanganku.

"Jadi maksudmu, kau menyuruhku untuk melepaskan Leon demi temanmu"ucap Jessica.
"Tidak, bukan demi temanku. Tapi demi dirimu, kau pasti akan menemukan seorang Alpha yang benar benar mencintaimu. Tapi saat ini kau hanya terpaku pada Leon sehingga kau tak perna menyadari orang orang sekelilingmu"ucapku tersenyum.
"Kau pasti bisa menemukan orang yang benar benar menyukaimu suatu saat nanti aku percaya itu"ucapku tertawa.
Triing suara lonceng terdengar
"Aku pergi duluan"ucapku berdiri
"Tunggu, kau berkata aku harus melihat ke sekitar ku. Aku tidak mengerti arti pertemanan, jadi jika kau mau bisakah kau jadi temanku"ucap Jessica
"Yah tentu"jawabku tertawa.
"Kita teman sekarag"jawabku
Dengan begitu terbentuklah pertemanan antara (mantan)Antagonis dengan seorang Npc.

Sttrrring
Layar berwarna ungu muncul
"Tugas anda sudah di perbarui, sebuah tugas sampingan di tambahkan"ucap Mimi
"Benarkan ini akan terjadi"ucapku kaget
"Hahah"aku tertawa
"Kalau begitu ayo kita mulai tugas sampingan nya dulu"ucapku bersemangat.
__
Beberapa hari kemudian
"Uhm ini benar benar enak"ucap Jessica
"Benarkan,aku tidak bohong"ucapku tersenyum
"Emh, awalnya aku ragu karena kau berkata ini dari mawar putih tapi krim ini benar benar lezat"ucap Jessica
"Hahah aku senang kalau kau Suka, jadi alpha mana yang sudah menggoyahkan hatimu saat ini"ucapku tertawa.

menyelesaikan misi malah dapat suami (BL)Where stories live. Discover now