39. Pertemuan dengan protagonis lain

461 61 1
                                    

Pemberitahuan***
Untuk novel ke empat di novel ini akan mengandung kekerasan, adegan dewasa, hal sensitif dan juga sejarah yang dicampur dengan fiktif belaka. Tanggal dan waktu di cerita akan di rubah untuk tidak menyinggung pihak lain. Di harap para pembaca untuk menjadi pembaca yang baik dan bijak
.........

Beberapa hari kemudian.
Sudah hari ketiga sejak aku masuk ke tubuh azkhar Febbian sang kupu kupu malam dalam 1 hari setidaknya aku bisa mendapatkan 3 tamu secara berturut.
Tapi saat ada bagian dimana aku harus melayani para tamu dengan seks Mimi selalu membuat kesadaranku hilang dan memasukkan kesadaran azkhar asli ke tubuh ini.
Meskipun sudah ku katakan tidak apa apa, Mimi terus bersikeras.

"Nyonya rumah, apa saya boleh pergi ke pasar. Saya ingin membeli beberapa pernak pernik aksesories dan alat tulis "ucapku kepada tuan rumah.
"Tentu saja"ucap nyonya memberikan amplop berwarna coklat cukup tebal kepadaku
"Ini adalah uang penghasilanmu setelah melayani 10 tamu selama 3 hari ini. Dan juga Tn. Nukida juga merasa sangat puas denganmu jadi dia memberikan tip 60.000 yen (8jt Han) untukmu"ucap nyonya tersenyum.

"Beliau juga berkata akan bermain denganmu lagi pekan depan"ucap nyonya rumah.
"Saya mengerti nyonya"ucap ku mengangguk.

"Hiori, bersipala"ucapku kepada hiori yang sedang mengepel lantai.
"Azkhar sama, apa anda akan pergi?"tanya Hiori.
"Yah, aku ingin membeli beberapa perlengkapan di pasar. Ayo ikut denganku"ucap ku
"Baik azkhar sama"ucap Hiori bersemangat.

Aku keluar kawasan rumah bordil menggunakan sebuah kimono luaran berwarna merah mudah dengan gambar bunga anggrek ungu disana.
Seperti biasa bagian atas kimono akan di buat rena sehingga memperlihatkan leher dan bahuku, serta bagian depan yang sedikit tertutup.
Untuk bagian bawahnya karna bukan akan melayani aku meminta kepala hiori untuk mengeratkannya agar saat berjalan kakiku tidak terlihat serta memakai sebuah sandal tradisional jepang yang terbuat dari kayu bernama sendal Geta.

Setiap aku melangkah entah kenapa banyak orang orang memperhatikan.
"Pria itu, dia pasti seorang pelacur"
"Ya benar dia pasti pelacur dari kawasan pelacur. Apa yang dia lakukan disini?"
"Siapa tahu, mungkin dia ingin menularkan penyakit HIV"
Ucapan mereka terdengar jelas di telingaku.

"Apa apaan itu, padahal Azkhar-Sama tidak melakukan apa apa?. Beliau bahkan sangat sehat"ucap Hiori menggerutu.
"Pfft"ucapku sedikit tertawa.
"Azkhar-Sama jangan menertawakan saya"ucap Hiori Tamba menggerutu dan hal itu terlihat sangat lucu untukku.

Tak lama kemudian kami sampai di pasar yang begitu ramai,, kami berhenti di beberapa kedai aksesoris.
Aku mengambil sebuah omamori (jimat perlindungan).
"Hiori ambil ini"ucapku memberikan jimat berwarna merah itu ketangan Hiori.
"Azkhar-Sama apa tulisan disini, saya tidak mengerti"ucap Hiori bingung.

Aku sedikit tertawa
"Kanji tertulis di sini adalah Shiawase 幸せ (bahagia), karna aku selalu berharap kalau Hiori akan bahagia"ucapku tersenyum kepada hiori.
"Ka-kalau begitu saya juga akan memberikan anda omamori juga" ucap Hiori mengambil sebuah jimat berwarna biru laut.

Mataku sedikit berkedip.
"Hiori, apa kau sungguh tidak bisa membaca?"tanyaku
"Ada apa?, apa saya salah pilih?"ucap Hiori panik.
"Tidak, mungkin ini hanya kebetulan tapi. Aku senang"ucapku tersenyum hangat pada Hiori.

"Tulisan di jimat ini adalah matte iru 待っている (menunggu), memiliki arti kesetiaan yang terus menunggu sesuatu yang tak pasti akan datang"ucapku tersenyum
"Azkhar-Sama?"tanya Hiori.
"Tidak apa apa, aku hanya merindukan seseorang "ucapku tersenyum.

"Ayo kita pergi ketempat selanjutnya"ucapku tersenyum
"Baik, Azkhar-Sama "ucap Hiori bersemangat.
Tring
Lonceng di sebuah tokoh.
"Ohayou gozaimasu (selamat pagi)"ucap ku kepada paman penunggu tokoh
"Selamat pagi Azkhar-San. Tumben sekali kau ke tokohku"ucap paman penjaga tokoh.
"Aku ingin membeli beberapa kertas dan kuas untuk menulis"ucapku.

menyelesaikan misi malah dapat suami (BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang