34. kebucinan azkhar

584 64 0
                                    

.
Disisi lain di lantai pertama
Terdengar suara tembakan
Terlihat banyak mayat yang sudah bergeletakan disana.
Terlihat Monica dan Leon yang sedang beradu pistol dengan para musuh.
Dan Beren yang sedang mengotak Atik komputer yang ada disana.
"Beren kenapa kau lama sekali?"tanya kak Monica
"Sialan aku ini bukan sindikat informasi. Harusnya kau meminta kak Daven yang seorang sindikat informasi"ucap  Beren.
"Jangan mengeluh, lakukanlah pelan pelan"ucap kak Leon
"Sialaan, setelah ini harusnya menekan ini kan?"ucap beren kebingungan.
"Beren apa masih lama?"tanya Monica yang mengganti tempat peluru dengan cepat.
"Sebentar aku sedikit lagi'ucap Beren.
Tak
"Berhasil"ucap beren
Lift yang tadinya terhenti di tengah tengah mulai bergerak kembali.
Tuut
Tuuut
Lift sampai di lantai pertama.
Clink
Lift terbuka dan brak kak daven melemparkan sebuah tubuh yang sudah dalam kondisi kritis.
Dia memotong tangan dan kaki orang itu dan hanya meninggalkan badan dan kepalanya saja.

"Aku sudah mencoba untuk membuatnya tidak mati dengan cepat"ucap kak daven tersenyum.
Sementara itu aku masih berada di dalam lift
"Kakak memotong bagian tubuh pria itu menggunakan benda ini? "ucapku menatap sebuah gunting kertas.
Terlihat bagian tubuh yang berserakan di lantai lift yang potongannya sangat tidak rapih.

Dia tahu jika menggunakan gunting kertas seperti biasa dia tidak akan mampu memotong 1 jaripun.
Jadi dia membuka gunting selebannya dan menggesekkan gunting ke bagian yang ingin di potong, dia menggunakan gunting sama halnya seperti menggunakan pisau.
Dan hasil dari gesekan antara gunting tumpul dan kulit manusia adalah rasa sakit yang tak bisa terbayangkan.
Terlihat banyak bagian kulit yang menempel di selah sela gunting.

Namun meskipun disiksa begitu berat pada akhirnya pria itu tidak mengatakan apa apa, karna dia sama sekali tak mengetahui atasan yang mengirimnya.
Menurut penuturannya dia hanya di perintahkan untuk melukai saja.

Drrnn drrrn
Teleponku berdering
Aku tersenyum sembari mengangkat telepon itu
"Hallo sayang!"ucapku tersenyum.
"Apa kamu masih di rumahku?"tanyaku
"Heeh?, mau turun sekarang?"ucapku melihat keadaan 2 orang pria yang menargetkan ku.
"Suara ribut, tidak ada. Ada kemacetan jadi semua orang begitu ribut"ucapku tertawa sembari mengambil sebuah katana sepanjang 1 meter dari dalam sistem penyimpanan
Dor
Sebuah peluru mulai bergerak
Trang aku membela peluru itu dengan katana yang ku pegang.
"Aku akan kembali malam nanti, kamu tidak perlu pulang terlalu cepat. Aku akan menjemput adik adikmu"ucapku tersenyum.
Srrrt
Lalu membela salah satu pria seperti sedang membela pohon pisang
Lukanya memanjang dari bahu kanan ke pinggang kirinya.

"Eh....?, kamu punya urusan"ucapku
"Baiklah aku mengerti, tapi lebih baik kamu memakai tangga. Karna tadi liftnya mati jadi kami memakai tangga"ucapku tersenyum
"Ya benar, hehe. Aku akan menemui nanti ya setelah selesai "ucapku tertawa.
"Kau dasar sialan"teriakkan keras
Mataku segeka terbuka dan grap mencengkram leher pria yang berteriak keras tadi
"Ya sampai nanti"ucapku
"Azkhar, suara siapa tadi?"ucap Daniel.
"Itu hanya suara kecoa terjepit, jangan khawatir"jawabku tertawa
"Baiklah kalau begitu, sampai jumpah nanti. Aku mencintaimu"ucap Daniel
"Yah aku mencintaimu juga, sebelum mematikan telpon cium aku dulu"ucapku tersenyum
"Az—azkhsr kau membuatku malu"ucap Daniel.
"Le—lepaskan aku, uhh"
"aku akan mematikan teleponya"ucapku
"Tunggu jangan matikan dulu,Aku lupa mengatakannya tadi, aku membuatkan beberapa camilan di kulkas saat kamu pulang nanti jangan lupa untuk memakannya"ucap Daniel
"Camilan, kamu membuatnya sendiri?. Baiklah aku akan memakannya"ucapku tertawa
"Lalu Azkhar, mu-muah"terdengar suara kecupan dari handpone.
"Heheh, emh. Muah juga"ucapku tertawa.
lalu mematikan Hpku.
Srrek
Aku mengubah Ara wajahku ke pria yang sedang ku cekik

"Suaramu mengganggu sialaaaaqan"teriakku keras sembari mencekik lehernya dengan kedua tanganku.
"Ughhhkk"
"Apa kau tidak perna di ajari orang tuamu untuk jangan menganggu orang yang sedang menelpon"ucapku keras.
"Apa kau sengaja?"tanyaku menatap pria itu.
"kau sengaja melakukannya kan"ucapku keras.

"Tapi, camilan buatan Daniel. Heheh aku sangat penasaran sekarang"ucapku tersenyum lalu tanpa sengaja mencekik pria itu semakin keras karena terlalu bersemangat.

Krrt
Tiba tiba
"Ahhh tidak tulang lehernya patah"ucapku kaget.
"Tapi sudahlah "ucapku menjatuhkan pria itu .
Aku berjalan mendekat keara kak Leon
"Kakak"ucapku pada kak Leon.
" kakak, bisakah kau menyuruh seseorang membersihkan kekacauan ini dengan cepat. Sepertinya sayangku akan turun sebentar lagi"ucapku tersenyum kepada kak daven.
"Aku mengerti"ucap kak daven.
"Heheh camilan camilan camilan"ucapku berjalan keluar dari pintu gedung pertama.

Terlihat beberapa mobil berwarna hitam disana.
"Bereskan kekacauan didalam, dan jangan meninggalkan jejak sedikitpun"ucap kak daven pada para bawahannya.
"Baik ketua"ucap orang orang itu.
Sekitar 25 orang di kerahkan untuk membersihkan kekacauan yang ada di lift dan lantai pertama.

Aku masuk kedalam salah satu mobil berwarna hitam itu.
"Jadi dimana para adik adikku sekarang?'tanyaku.
"Kami kehilangan kontak dari mereka sekitar 2 hari yang lalu"ucap Monica.
"Sepertinya ada sebuah kebocoran informasi dari laptop Sherly, karna itula mereka mencoba untuk menyelesaikan misi ini tanpa memberitahu kami"ucap Daven.
"Jadi maksud kakak, mereka menyusup ke organisasi musuh kita untuk mencari siapa kaki tangan yang membocorkan informasi kita"ucapku

"Ya benar, pada awalnya mereka berempat mengirimkan silviana dan farel untuk menyusup kesana. Namun tak lama kemudian mereka kehilangan kontak dengan Sherly. Jadi Sherly dan Ferel menyusul mereka. Dan berakhir menghilang juga"ucap kak Beren.
"Lalu bagaimana kalian tahu mereka menyusup kesana, kalau kalian tahu kejadian ini saat mereka sudah menghilang?"ucapku.
"Itu aku mendapatkan sinyal dari Sherly, saat aku kesana. Aku hanya menemukan sebuah laptop yang hancur, dan aku sangat mengenal jelas kalau itu adalah laptop Sherly"ucap kak Leon.
"Setelah laptop itu ditemukan aku memberikannya kepada Daven untuk menemukan bukti lain, dan kami menemukan rekaman suara"ucap Leon mengambil handponenya.

Srrrt
"Per—gi"terdengar suara farel.
"Farel ada apa?, ada apa denganmu?"
"Disini berbahaya, penyamaran kami ketahuan"
"Silviaanaaa"teriakan keras dan suara pistol terdengar jelas di akhir rekaman suara.
Aku terdiam sejenak sembari bersandar di kursi mobil.
"Mimi"gumamku.
"Baik tuan"ucap Mimi mulai menggeser layar
"Untuk saat ini bisa di konfirmasi kalau ke empat adik anda masih dalam keadaan hidup"ucap Mimi.
"Loksinya?"gumamku
Mimi menggeser layar berwarna ungu itu dan terlihat beberapa titik berwarna merah yang tersebar di beberapa tempat yang tak berjauhan.

"Apa kakak tahu nama organisasi yang sedang mereka selidiki?"tanyaku.
"Kami sudah mencari tahunya"ucap kak Beren menunjukan foto
Terlihat pria berambut pirang dengan mata ungu disana.
Triingg
"
salah satu orang yang menghancurkan SML di novel sudah terkonfirmasi.
Misi baru di keluarkan : Bunuh Dan hancurkan organisasi
Hadia +30 tahun
"
"Pfft"aku sedikit tersenyum.
"Akhirnya aku bisa membunuh bajingan protagonis di Novel ini"
"Siapapun yang melukaimu!"

Terlihat sebuah gambaran pria berambut hitam memakai kemeja kotak kotak yang dalam posisi berbaring di paha seseorang dengan seorang pria berambut hitam yang membelai lembut pria tertidur itu.
Srrk pria itu mengangkat wajahnya dan terlihat mata merah yang begitu menyalah dengan senyuman lebar di wajahnya.
"Aku akan melukainya lebih kejam sampai dia menganggap kematian adalah pilihan terbaik dari pada hidup"

menyelesaikan misi malah dapat suami (BL)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant