39

88 13 4
                                    

Jangan lupa vote ya gess🙏😁
Kalau ada typo tandain 😚

Gua pas nulis ini sambil dengerin lagunya Ricky Rantung gess



~ selamat membaca ~

Hari masih pagi namun seorang pemuda tengah berjalan dengan langkah gontai, menyusuri koridor sekolah menuju kelasnya. Hari senin adalah hari yang paling tidak di sukai pemuda itu, rencananya dia akan bolos sekolah namun karena ancaman sang ayah dia mengurungkan niatnya untuk bolos.

Setelah pemuda itu menaruh tasnya di dalam kelas kini dia tengah berdiri di tengah lapangan, bersama teman-teman sekolahnya guna melaksanakan kewajiban upacara bendera. Dia berdiri dengan keringat bercucuran di dahi dan lehernya, pandangannya seolah buram dan berputar. Dia merasakan seolah ada gempa bumi, pemuda itu menatap ke arah teman yang berada di depannya dia berusaha menepuk bahu pemuda jangkung itu. Saat tangannya menyentuh bahu pemuda itu bersamaan pula dengan tubuhnya yang terjatuh ke ubin lapangan yang panas.

"Samudra!" Suara temannya memanggil Samudra bersamaan dengan sentuhan di bahunya, membuat Baskara seketika berbalik badan dan memdapati Samudra sudah dalam keadaan pingsan. Tanpa menunggu aba-aba Baskara segera menggendong Samudra ke ruang UKS, kekhawatiran Baskara tercetak jelas di wajahnya membuat sang adik yang meliahatnya hanya menghela napas lelah dan menggelang pelan.

Baskara dengan setia menemani Samudra bahkan dia juga rela melewatkan pelajaran, hanya karena tidak mau meninggalkan Samudra. Setelah beberapa saat akhirnya Samudra perlahan membuka matanya, mendapati Basakara duduk di sebelah ranjang UKS. Samudra mencoba untuk duduk dengan sigap Baskara membantunya.

"Tidur aja dulu kalau masih pusing!" Ujar Baskara sambil meletakkan bantal di belakang punggung Samudra.

"Kenapa lo bisa pingsan? Lo nggak sarapan? Udah tau sakit masih aja masuk, nih minum," sambung Baskara sambil memberikan es teh hangat pada Samudra.

Samudra hanya tersenyum mendengar omelan temannya dan menimum teh pemberian Baskara.

"Tadinya gua mau bolos, eh ayah ngelarang karena gua marah sama ayah jadi gua nggak sarapan."

"Kenapa lo nggak bilang aja kalau sakit,"

"Tadi gua nggak sakit, cuma badan gua rasanya capek aja Bar." Baskara hanya menghembuskan napas lelah mendengar ucapan teman sebangkunya itu, tanpa berkata apa-apa Baskara pergi meninggalkannya, Samudra menatap punggung Baskara dengan rasa penasaran karena di tinggalkan tanpa pamit. Samudra terus menggerutu dengan kelakuan Baskara yang meninggalkannya, hingga tak berselang lama Baskara kembali membawa nampan berisi semangkok soto kesukaan Samudra di tambah segelas es susu coklat hangat.

Samudra yang melihat itu hanya tersenyum canggung sebab sempat kesal karena sikap pemuda jangkung itu, apa Samudra lupa kalau temannya itu punya sifat yang dingin.

"Makan." Baskara menyerahkan nampan berisi soto pada Samudra.

"Gua kira lu ninggalin gua Bar, makasih tahu aja lo gua laper banget." Samudra langsung memakan soto yang di bawa Baskara, tanpa sengaja tangan Baskara terulur mengusap kepala Samudra.

"Dasar bocah." Gumamnya yang masih bisa di dengar Samudra.

"Heh, mohon maap ya gua lebih tua 7 bulan di banding lo ya Bar," ucap Samudra dengan ketus di sela-sela makannya, karena merasa tidak terima di panggil bocah oleh pemuda jangkung tersebut. Baskara yang melihat tingkah Samudra hanya tersenyum, dan terus memperhatikan pemuda itu.

Samudra menikmati soto kesukaannya dan sesekali menawari Baskara, namun pemuda itu hanya menggelengkan kepalanya. Setelah menghabiskan makanannya Samudra menatap punggung Baskara yang pergi mengembalikan mangkok dan gelas ke kantin, ada rasa aneh yang dia rasakan tapi dia segera menggelengkan kepalanya. Berusaha meyakinkan dirinya bahwa Devankalah yang dia sukai dan yang harus dia perjuangkan.

Baskara yang kembali dari kantin melihat Samudra tengah memejamkan mata sambil duduk, dia menyentuh bahu Samudra memastikan pemuda itu sudah terlelap atau sekedar memejamkan mata.

"Sam!" Samudra yang mendengar suara yang amat dia kenal dan merasakan ada sentuhan di bahunya, perlahan membuka mata dan mendapati Baskara dengan wajah datarnya.

"Masih pusing?" Sambung Baskara yang di jawab gelengan kepala oleh Samudra.

"Bar, gue boleh tau nama orangtua lu gak?" Samudra bertanya sembari meremas celananya. Entah kenapa Samudra merasa gugup takut Baskara berpikir yang tidak-tidak tentangnya, bukankah bertanya nama orangtua kepada teman itu adalah hal yang wajar? Di tambah lagi mereka juga cukup dekat. Baskara menggigit bibir bawahnya melihat Samudra yang gugup saat bertanya padanya, Samudra terlihat tampan dan sangat menggemaskan di mata Baskara.

(Samudra menggemaskan?? Matamu butuh moto koco keknya Bar🤔🤔)

"Nama papa gue Aryo Dimitri dan mendiang ayah gue Arman Yudhistira," ucap Baskara sambil tersenyum lembut pada Samudra.

"Bar gue minta maaf, gue ... " Samudra sungguh merasa bersalah karena bertanya tentang orang tua temannya itu, tapi ada rasa penasaran saat dia mendengar kata papa dan ayah, belum selesai otak kecil Samudra mencerna kalimat Baskara. Pemuda itu kembali membuka suaranya.

"Santai aja Sam, lo nggak salah denger. gue sama Nik lahir dari pasangan gay papa punya keistimewaan yang nggak semua laki-laki punya." Terang Baskara dengan senyum yang tak luntur dari wajahnya, Samudra yang memdengarnya hanya mampu terdiam dan menatap lekat manik indah milik Baskara.

"Ayah gue sudah meninggal bahkan saat gue sama Nik belum lahir, gue cuma bisa liat beliau di foto aja. Ayah gue dulu juga sekolah disini dan menjadi ketos, lu tau alasan kenapa Nik jadi ketos! Karena dia pengen kayak ayah kata papa wajah dan sifat Nik mirip banget kayak ayah." Samudra tanpa sadar tersenyum dan memegang tangan Baskara, karena ini adalah kalimat terpanjang selama Samudra kenal dengan Baskara. Ternyata di balik wajah datar dan dingin milik Baskara ada kehangatan dalam dirinya saat menceritakan keluarganya.

Mereka terdiam beberapa saat dengan masih saling menggenggam tangan satu sama lain, hingga ada seseorang yang membuka ruang UKS dengan sangat tidak estetik sekali.

"Waaah, pacaran di UKS!"




Byersyambyung ...




Maap ya ceritanya cringe, semoga kalian menikmati cerita yang gua bikin 🙏🙏😊😊

Scroll aja lagi barang kali ada chap lainnya hehehe

My Onyet (BxB)Kde žijí příběhy. Začni objevovat