🥀MDW-Akhir?🥀

960 26 11
                                    

Tanpa aba-aba, Gave berlari masuk ke dalam ruangan, tempat dimana Lily berada

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

Tanpa aba-aba, Gave berlari masuk ke dalam ruangan, tempat dimana Lily berada. Saat memasuki ruangan bernuansa putih tersebut, detak jantungnya seakan berhenti berdetak, tatkala matanya menangkap sesosok tubuh yang lagi berbaring di atas ranjang dengan ditutupi kain putih.

Gave langsung menghampirinya, ia membuka kain putih tersebut. Seketika dirinya seakan terlempar jauh, air matanya kembali menetes, kali ini lebih deras. Didepannya sekarang terlihat jelas wajah istrinya yang tampak pucat pasi, dan tidak bernyawa.

"Tidak mungkin ..." Gave memegang dada yang terasa berdenyut perih. Hatinya seperti disayat oleh pisau tajam, melihat pemandangan yang menyakitkan perasaan.

Gave menggelengkan kepala dengan keras, ia menggoyangkan tubuh Lily yang sudah tidak bernyawa itu, sambil berteriak nyaring, karena tidak dapat menerima kenyataan pahit ini. "TIDAK, INI TIDAK MUNGKIN!" Gave menampar pipi Lily agar bangun, tapi usahanya sia-sia saja.

Ethan, Daniel, Fiona, dan juga Bella berlarian masuk ke dalam ruangan. Bella semakin keras menangis, wanita paruh baya itu memeluk Fiona lagi, kali ini lebih erat. Hatinya sangat hancur saat melihat putri kesayangannya sudah tiada. Sementara Ethan tidak dapat bersuara lagi, sebagai seorang ayah, ia tentu merasa kehilangan anak semata wayangnya.

Daniel buru-buru bertindak, ia memegang tubuh Gave dari belakang, saat anaknya itu mulai kehilangan kendali. Gave tampak frustasi, perasaan sesal semakin membumbung tinggi, ia menangis tiada henti.

"Katakan padaku, ini hanya prank 'kan?! Cepat jawab!" Gave memberontak, ia berhasil lepas dari pegangan ayahnya.

Daniel menarik napas sedalam mungkin, berusaha untuk tenang, meskipun sulit. "Nak, tenang. Tolong, ikhlaskan kepergian istrimu. Dia sudah tenang di alam sana."

Gave mengacak rambut sampai berantakan total, perasaan emosi, sedih, penyesalan, bercampur menjadi satu. Ia tak segan-segan menampar dinding berulang kali, sampai tangannya mengeluarkan darah.

"Aku tidak percaya ini!" Matanya melotot tajam, kedua tangannya mengepal keras. Ia menatap wajah Lily dengan penuh amarah.

"Bangun bodoh, cepat bangun! Tidak usah akting!" Gave masih tidak dapat percaya, ia tanpa ragu menendang brankar tersebut sampai tergeser.

Daniel secepat kilat menahan tubuh putranya yang sudah tidak bisa dikendalikan. "Gave, sabar! Kamu harus menerima kenyataan ini, kamu harus bisa mengikhlaskan kepergian istrimu. Kalau kamu terus begini, Lily akan sedih disana. Tolong ... tenangkan dirimu, Nak." Daniel mengusap punggung Gave, mencoba memberikan ketenangan, walau sedikit saja.

Gave berusaha mengontrol emosinya, kedua tangannya yang mengepal, kini mulai terbuka dengan perlahan. Kedua matanya masih merah, cairan bening turun lagi. Suara tangisan pria itu terdengar memilukan. Baru pertama kali ini Gave merasakan batinnya tertekan karena kesedihan yang tak terbendung lagi.

Setelah merasa tenang, ia kembali mendekati istrinya yang terbaring di brankar tanpa bernapas lagi. Gave memeluk tubuh istrinya yang terasa dingin, tubuh Gave bergetar diikuti dengan suara isakan tangis. Semua yang melihatnya juga meneteskan air mata, terlebih lagi Bella. Sebagai seorang ibu, hatinya sangat hancur dan rapuh, tubuhnya pun seolah tidak ada tenaga lagi.

My Doll Wife [End]✓Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon