🥀MDW-Dimaafkan?🥀

638 23 13
                                    

Teruntuk kalian, terimakasih sudah selalu vote, komen, dan membaca cerita ini. Love you all💐💗

Beberapa saat kemudian, Gave baru selesai bersiap untuk berangkat kerja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Beberapa saat kemudian, Gave baru selesai bersiap untuk berangkat kerja. Ia turun ke lantai satu, hendak pergi ke ruang makan untuk sarapan pagi, dan tanpa sengaja melihat istrinya sedang membuat kue di dapur.

Saat Lily mengangkat kepala untuk merapikan rambutnya ke telinga, ia baru sadar bahwa sang suami berdiri di depan pintu dapur, sedang memperhatikannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Saat Lily mengangkat kepala untuk merapikan rambutnya ke telinga, ia baru sadar bahwa sang suami berdiri di depan pintu dapur, sedang memperhatikannya. Sontak saja Lily agak terkejut sebentar, tapi tersenyum ke arahnya.

"Sarapan pagi sudah ku siapkan di ruang makan," ucap Lily penuh perhatian.

Gave hanya mengangguk singkat, sambil menatap Lily dengan tatapan yang sulit diartikan. Setelahnya, ia pun beranjak pergi menuju ruang makan. Sementara Lily masih tersenyum tipis, lalu menyelesaikan membuat kue-nya. Tak lama kemudian kue sudah matang semua, Lily memasukkan beberapa kue buatannya itu ke dalam kotak bekal, dan memasukkannya ke tote bag.

Lily melepas celemek, menggantungnya di hanger belakang pintu. Kemudian ia ikut menyusul Gave ke ruang makan, sambil menenteng tote bag.

Di ruang makan, Gave sudah menyantap nasi gorengnya sampai habis. Terlihat dari piring didepannya yang kosong. Lily mengembangkan senyum simpul, sambil meletakkan tote bag di hadapan Gave yang lagi meminum secangkir teh hangat.

"Ini cemilan buatmu di kantor. Untuk bekal siang, nanti aku mengantar ke kantor," ucapnya, terus duduk di sebrang Gave.

Pria itu menatap ke arah tote bag sebentar tanpa senyuman, lalu memandang ke arah istrinya yang sudah duduk. "Jangan harap aku akan berterimakasih," katanya dingin.

Lily yang ingin menyuap sesendok makanan ke mulut langsung tertunda. Ia balik menatap sang suami yang memasang raut datar. "Tidak masalah," sahutnya, disertai akan senyuman hangat.

Dahi Gave mengernyit heran saat melihat reaksi dari istrinya. Ia pun menjadi terdiam, hingga terjadi keheningan di antara mereka. Pria itu bangkit berdiri dari tempat duduknya, sambil memperbaiki dasi yang sedikit miring.

"Bersihkan rumah sampai sebersih mungkin, jangan sampai aku pulang kerja, rumah ini berantakan seperti kandang sapi," ucap Gave tegas.

Tanpa bersuara, Lily mengangguk patuh, sambil masih menampilkan senyum lembutnya. Kemudian Gave berangsur pergi dari ruang makan, bergegas untuk berangkat kerja. Sementara Lily hanya diam, dan menatap punggung suaminya yang sudah menjauh dari pandangannya.

My Doll Wife [End]✓Where stories live. Discover now