🥀MDW-Mengantar Makanan🥀

419 28 0
                                    

Usai membersihkan lantai kotor, Lily berangkat pergi menuju dapur

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Usai membersihkan lantai kotor, Lily berangkat pergi menuju dapur. Langkah kakinya terhenti seketika, lantaran tak sengaja melihat makanan yang di tata di atas meja sama sekali belum di sentuh. Kedua orang tuanya memang tidak makan pagi bersama, karena Ana harus bergegas pergi kerja ke rumah majikannya. Begitu juga dengan Ethan, ia harus mengantarkan barang pesanan orang, pekerjaan Ethan tidak lain ialah pengantar paket. Jadi, Lily hanya memasak makanan untuknya juga suaminya. Tetapi, makanan itu tidaklah berkurang.

Lily segera mengambil kotak bekal dari dalam lemari, kemudian memasukkan nasi berserta lauk-pauk lainnya. Setelahnya, ia menaruh ke dalam tote bag berwarna hijau, berserta dengan botol minuman, berisikan air putih biasa. Lily mengira bahwa Gave tidak sempat makan karena terburu-buru, sebab tadi pagi cowok itu nampak tergesa-gesa berpakaian, sebab ia bangun kesiangan.

Padahal, sudah beberapa kali Lily membangunkannya, tetapi Gave tidak mau bangun-bangun juga, malahan yang ada ia mendesis marah. Saat tahu bangun kesiangan, Gave memarahi istrinya itu, mengatakan kepadanya kalau ia tidak becus menjadi seorang istri, karena tidak membangunkannya. Sudah berapa kali Lily menjelaskan, namun kata demi kata yang keluar dari mulutnya bagaikan angin lalu di telinga Gave.

Rencananya, habis makan, Lily akan mengantarkan bekal ke kantor suaminya itu. Akan tetapi, ia belum tahu kantornya berada di mana. Alhasil, Lily harus menelpon ibu mertuanya, untuk bertanya.

"Assalamualaikum, Ma. Maaf mengganggu, aku mau nanya, jalan ke kantor Gave itu dimana, ya? Soalnya, aku mau nganterin dia bekal, tadi pagi dia nggak sempat makan, keliatan buru-buru," ucap Lily, memulai topik.

Fiona yang saat ini lagi berada di Mall, segera mencari jalan ke tempat yang agak sepi dari lalu-lalang orang-orang, agar dapat mendengar suara menantunya itu. Betapa senang Fiona mendengarnya, sebab Lily begitu peduli dengan putra semata wayangnya.

"Walaikumsalam, Ly. Sebentar, ya, ini mama akan mengirimkan alamatnya," sahutnya, seraya membuka map.

"Iya, Ma."

'Tring!

Dalam sekejap, alamat kantor Gave sudah dikirimkan oleh Fiona. Lily membuka alamat itu, dan ternyata jaraknya tidak terlalu jauh dari rumahnya.

"Terimakasih, Ma," ujar Lily.

"Iya sama-sama, eh, Ly."

"Iya, Ma, ada apa?" Lily menyalakan speaker suara, supaya lebih terdengar dengan jelas suara Fiona dari sebrang sana. Ia pun meletakkan benda pipih itu di atas mesin cuci, sementara dirinya mau mencuci lap pel.

"Kebetulan, nih, mama mau belanja. Nanti sehabis kamu balik dari kantor Gave, mama akan mampir ke rumahmu, kita masak bareng. Mama akan membeli rempah-rempah sop, sama daging dan ayam juga, kita masak sop sama daging panggang. Gave itu suka banget makan daging panggang, makanya mama mau beli itu, gimana? Kamu mau, kan?"

My Doll Wife [End]✓Where stories live. Discover now