🥀MDW-First Kiss🥀

613 18 7
                                    

Sorry banget ya karena aku update slow. Padahal ada niat mau up every day, tapi rasa malas saya ini menyuruh saya untuk rebahan sambil scroll tiktok, mumpung lagi libur kuliah😭🤣

 Padahal ada niat mau up every day, tapi rasa malas saya ini menyuruh saya untuk rebahan sambil scroll tiktok, mumpung lagi libur kuliah😭🤣

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gave duduk di sofa, sambil mengacak rambut sampai berantakan. Ia benar-benar tidak bisa mengendalikan diri tiap terpancing amarah, tak segan-segan ia melampiaskan rasa emosinya dengan kekerasan. Jam di dinding sudah menunjukkan pukul sepuluh, Gave meraih kunci mobilnya lalu beranjak keluar rumah, dengan membanting pintu. 

'Bruk!

Di dalam kamar, Lily terkejut mendengar suara pintu yang tertutup keras. Segera Lily beranjak keluar dari kamar saat mendengar suara mobil suaminya. Secepat mungkin Lily membuka pintu utama, ia berlari ke halaman rumah, sambil berteriak memanggil, "Gave, kamu mau kemana?!"

Namun mobil yang dikendarai oleh Gave melaju meninggalkan pekarangan rumah begitu saja, tanpa ada niatan berhenti sebentar untuk menjawab pertanyaan Lily. Lily hanya bisa menatap kepergian suaminya yang entah kemana tujuannya, Lily berjalan menuju tepi jalan raya, sambil menatap mobil Gave yang sudah menjauh. Suara mobilnya juga sudah tidak terdengar lagi, tergantikan dengan suara binatang malam yang sedang bersahutan, memecah keheningan malam. 

Lily menghela nafas berat, perasaannya campur aduk antara cemas dan takut. Ia khawatir kalau Gave berbuat suatu hal yang bisa menyakiti dirinya sendiri. Tapi Lily tidak bisa melakukan apa-apa, ia pun dengan berat hati harus kembali masuk ke dalam rumah, dan memilih untuk duduk di sofa, ruang tamu, menunggu suaminya kembali pulang ke rumah. 

Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul satu malam, Lily semakin dibuat cemas. Ia menelpon Gave, tetapi tidak ada jawabannya. Lily berjalan mondar-mandir di ruang tamu seperti setrika, sambil menggigit ujung kuku jari jempolnya. Sampai telinganya menangkap suara mobil milik suaminya yang berhenti di halaman rumah. Segera mungkin Lily membukakan pintu, ia melihat sosok sang suami yang baru keluar dari mobil dengan tampilan yang sangat kacau. 

Lily semakin dibuat cemas, ia dengan cepat berlari menghampiri Gave yang berjalan sempoyongan, hampir terjatuh. Beruntung saja Lily lebih dulu menahan tubuh kekarnya itu, Lily mencium aroma alkohol yang begitu kuat dari tubuh Gave, wajah pria itu nampak memerah serta dipenuhi oleh keringat yang terus menetes di pelipisnya. 

Lily meletakkan tangan Gave ke pundaknya, lalu menuntunnya secara perlahan untuk masuk ke dalam rumah. Kemudian Lily mengunci pintu dengan rapat, dan membawa Gave masuk ke dalam kamar. Di kamar, Lily dengan hati-hati meletakkan suaminya ke atas ranjang, dan membetulkan posisi tubuh pria itu. 

Gave mendesis, sambil masih memejamkan kedua matanya, kemudian berkata, "Panas!" Wajah Gave masih amat merah, dengan nafas terengah-engah. Bahkan keringat di wajahnya juga masih terus mengalir. Bau alkohol dari mulut Gave begitu menyengat, cukup meyakinkan Lily kalau suaminya itu meminum terlalu banyak minuman keras. Lily sendiri tidak habis fikir dengan apa yang dilakukan Gave, setiap kali merasa kacau pasti saja dibawa mabuk. Padahal setiap masalah bisa diselesaikan dengan cara baik-baik, bukan malah membuat diri sendiri jadi sakit. 

My Doll Wife [End]✓Where stories live. Discover now