🥀MDW-CCTV🥀

492 31 0
                                    

Usai meeting, Gave duduk di kursi kerjanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Usai meeting, Gave duduk di kursi kerjanya. Dihadapannya terdapat laptop yang sedang terbuka, jari-jemarinya mulai bergerak, menyentuh benda lipat tersebut. Pergerakannya terhenti, saat di layar laptopnya terpampang jelas bahwa sang istri sedang menjalankan perintahnya. Terlihat dari layar, gadis itu sedang membersihkan bagian pagar di balkon rumah, lantai dua.

Memang sengaja Gave meletakkan CCTV di setiap ruangan, yang mana benda pengintai tersebut ia taruh di tempat yang tidak dapat dilihat oleh siapapun. Hanya ia yang tahu letak semua CCTV di rumahnya. Tadi pagi pun, ia terpaksa memakan masakan Lily, dikarenaka dirinya sudah terlambat untuk menghadiri meeting penting bersama klien baru. Semisal tidak bangun kesiangan, ia bisa makan diluar saja, ketimbang memakan yang dibuat oleh istrinya itu.

"Ternyata, dia melakukannya," gumam Gave, sembari memperhatikan tiap gerak-gerik Lily. Gadis itu terlihat seperti tidak ada kata lelah yang tergambar di wajahnya, hanya terlihat penuh semangat di balik wajahnya.

Sesekali Lily menghapus keringat yang meleleh di pelipis dengan punggung tangannya. "Apa tidak berlebihan menyuruhnya membersihkan rumah sebesar itu dua kali?" Tiba-tiba saja Gave menjadi prihatin, melihat Lily yang lagi merenggangkan kedua tangannya.

"Ah, apaan, sih, ngapain juga aku peduli dengannya. Itu salah dia sendiri, memang pantas dia mendapatkan hukuman itu, biar kapok," ucap Gave, menepis pikirannya tadi. Segera ia mematikan laptop-nya, dan menyenderkan punggung ke senderan kursi. Ia membuang nafas kasar, sembari melirik ke arah laptop yang sudah mati total.

Drrrttt  ...

Telpon genggamnya bergetar di atas meja. Gave mengambil benda pipih itu, terpampang jelas di layar nama seseorang yang tengah memanggil.

"Emily," gumamnya, membaca nama di layar. Tanpa pikir panjang, ia menggeser tombol telpon berwarna hijau tersebut ke atas, dan terdengarlah suara Emily dari sebrang sana.

"Gave, aku ada kabar baik, ah, aku senang banget!"

Terdengar nada penuh kebahagiaan yang keluar dari mulut Emily, membuat salah satu alis Gave terangkat, heran. Apakah kiranya yang sedang terjadi, hingga mengolah temannya itu jadi senang.

"Kabar, apa?"

"Kamu tahu, ternyata Ryko memutusi aku itu cuma prank. Tadi malam, dia memberiku surprise, ngasih kalung berlian yang super duper mahal itu, lho. Sebenarnya aku ingin ngasih tahu kamu malam tadi, tapi nomormu nggak aktif," jawab Emily, antusias.

"Syukurlah kalau hubungan kalian baik-baik saja," balas Gave.

"Gimana kalau malam ini kita pesta bareng? Aku sudah mengusulkan ide ini ke Ryko, dan dia setuju. Kamu ajak juga sekalian pembantu kamu itu, siapa, tuh, namanya? Oh, iya, Lily. Ajak dia, ya, nanti aku sharelok tempatnya. Sekalian juga ini merayakan rumah baru dan pembantu barumu itu," usul Emily. Gave memuta kedua bola matanya, malas, perihal mendengar nama Lily yang terselip dalam pembicaraan mereka.

My Doll Wife [End]✓Where stories live. Discover now