11. Yang Terpilih

91 19 10
                                    

Aaron berpangku tangan seraya memejamkan matanya. Para penasihat dan dewan kerajaan sibuk berdiskusi bahkan berdebat tentang bagaimana keputusan seharusnya diambil terkait permintaan Roseline.

"Situasi di Cartland cukup memburuk. Bergabung menjadi kekaisaran bukankah dapat memperbaiki keadaan?" ujar seorang bangsawan pria tua mengemukakan pendapatnya.

Kanselir Leopold menanggapi ucapan tersebut seraya menggelengkan kepala, "Bergabung dengan kekaisaran bukanlah perkara sepele."

Adu cakap itu terus terjadi. Sedangkan Aaron mulai muak mendengar pendapat-pendapat mereka yang terus menerus saling lempar satu sama lain. Di satu sisi, bergabung dengan Roseline mungkin membawa Cartland pada masa depan yang lebih cerah, ekonomi terjamin, dan keamanan bisa naik mengingat bagaimana Roseline dikenal karena kemiliterannya. Tetapi di satu sisi juga, bergabung dengan Roseline yang ingin membangun kekaisaran bisa berdampak banyak dalam hal sosial ekonomi, hukum, bahkan peran Aaron ke depannya sebagai seorang Raja.

Roseline terlalu mendadak mengemukakan keinginannya. Di situasi di mana tanah Auduma ini sudah nyaman menjalankan kehidupan sebagai lima kerajaan yang berdiri selama beberapa abad, bagaimana bisa Roseline dengan begitu tiba-tiba menyatakan keinginannya untuk membentuk kekaisaran?

Apakah setelah Cartland bersedia, Roseline tidak akan menawarkan hal yang sama pada kerajaan lain?

"Yang Mulia, bagaimana pandangan anda?" tanya seorang menteri membuat debat pun perlahan mereda, semua orang menatap Aaron menanti jawaban.

"Aku tidak akan berubah pikiran," jawab Aaron masih memejamkan matanya. Ia lalu memperbaiki posisi duduknya kini bersandar, menghela napas dan kemudian perlahan menatap satu demi satu dewan kerajaan yang berdiri berbaris di bawah singgasananya.

"Tapi, Yang Mulia —"

"Keputusanku mutlak. Tak ada yang bisa membuat Cartland harus dikuasai oleh siapa pun." Aaron memotong ucapan salah seorang pria tua dengan rambut panjangnya yang sudah memutih. Suasana kembali hening, Aaron sedang dalam keadaan suasana hati yang tidak baik.

"Yang Mulia," panggil Kanselir pelan, membuat Aaron menoleh dengan pandangan jengkel, "Pihak Roseline pasti akan berbuat sesuatu jikalau kita menolak tawaran mereka. Besar kemungkinan bahwa mereka akan menutup pasokan gandum ke Cartland."

Ucapan Kanselir Leopold berhasil membuat suasana di aula rapat kembali gaduh. Bisik-bisik samar terdengar, perlahan semakin ribut. Aaron mendengkus kesal.

Apa yang dikatakan Kanselir memanglah tidak salah. Cartland saat ini memang bergantung pada Roseline dalam hal makanan pokok. Ketersediaan gandum yang menipis, bahkan terbatas membuat Cartland mau tidak mau membeli gandum dari Roseline, gandum yang selama satu tahun belakangan menjadi makanan pokok seluruh rakyat.

Jika tawaran Roseline ditolak, besar kemungkinan negeri itu tidak akan lagi mau mengirim pasokan gandum pada Cartland. Negeri ini akan kesulitan bahan pangan seperti sebelumnya. Projek yang Alroy kerjakan bersama dengannya, pemeliharaan dan penanaman kembali gandum dengan harapan negeri ini bisa terbebas dari hama, belum bisa mendapatkan hasil.

Musim panen kurang lebih masih ada empat bulan lagi, masih sangat lama.

"Yang Mulia, bagaimana jika kita meminta waktu sementara pada pihak Roseline? Keputusan tidak bisa diambil terlalu cepat. Kita bisa meminta penangguhan sementara," ucap seorang bangsawan melontarkan pendapatnya.

THE AUDUMA MASKEN : Whispers Of Heirlooms ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang